data dilakukan dengan mencatat hasil dari pengamatan dan wawancara kepada informan yang merupakan hasil kegiatan melihat, mendengar, dan dilanjutkan
dengan pertanyaan-pertanyaan, atau merekam suara serta pengambilan foto atau film yang dianggap perlu. Pengamatan dilakukan terutama saat informan
melakukan penerapan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Plus Al- Azhar Medan. Diantara informan dan subyek penelitian yang akan digali
informasinya tersebut adalah guru pendidik, siswa peserta didik, serta pengambil kebijakan sekolah yaitu Kepala Sekolahs beserta staf-stafnya yang lain.
Informan penelitian adalah orang-orang yang menjadi sumber informasi yang dapat memberikan data yang sesuai dengan masalah yang diteliti.
140
Untuk menetapkan informan dalam penelitian ini peneliti memilih informan yang
memiliki pengetahuan khusus, informatif, dan dekat dengan situasi yang menjadi fokus penelitian, disamping memiliki status khusus. Kepala sekolah, diasumsikan
memiliki banyak informasi tentang sekolah yang dipimpinnya, termasuk situasi dari sekolahnya. Oleh krena itu, Kepala sekolah dapat dijadikan informan pertama
untuk diwawancarai. Dari pengamatan awal yang peneliti lakukan, Kepala Sekolah sangat berperan aktif dalam memantau, bahkan ikut serta dalam
memberikan bimbingan keagamaan kepada seluruh siswa. Langkah selanjutnya adalah, staf kurikulum, staf sarana prasarana, staf
kesiswaan dan Koordinator agama, ketua LPIA, guru PAI, guru ekstrakurikuler PAI dan informan lain yang dianggap memiliki informasi yang dibutuhkan. Dari
hasil wawancara ini diperoleh 14 orang yang dijadikan informan penelitian. Berikut adalah tabel sumber data primer penelitian ini:
140
Nasution, Metode Research Jakarta: Bumi Aksara, 2002, h. 106.
Tabel 2. Rincian Sumber Data Primer
NO INFORMAN
JUMLAH DATA TENTANG
1 Kepala Sekolah KS
1 Perencanaan, Pengawas dan
Pengendali Program 2
PKS I Bidang Kurikulum 1
Perencanaan Program 3
PKS II Bidang Sarpras 1
Perencana Program 4
PKS III Bidang Kesiswaan 1
Pelaksanaa Program 5
Ketua LPIA 1
Pengendali Program 6
Guru PAI 7
Pelaksana Program
7 Koord. Ekskul PAI
1 Perencana Pelaksana Program
8 Osis Bid. Keagamaan
1 Pelaksana Program
Jumlah 14
2. Sumber Skunder
Sumber skunder merupakan sumber penunjang lainnya yang berkaitan dengan masalah-masalah di atas.Untuk mendapatkan data yang meyakinkan dan
terpercaya maka peneliti melakukan pengecekan kembali kepada informan yang lain triangulasi tentang segala pernyataan yang dianggap janggal atau kurang
memuaskan oleh salah satu informan. Karena jumlah siswa dan gurunya sangat banyak maka peneliti perlu untuk mengambil sampel informan, pengambilan
sampel ini bertujuan untuk mendapat informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan rampatan generalisasi. Bila data atau informasi dari subjek penelitian
dinyatakan belum cukup maka peneliti akan melakukan perpanjangan penelitian agar diperoleh data yang holistik, menyentuh hingga ke akar permasalahan, dan
data benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Dan untuk sumber data tertulis, peneliti akan menggali dari buku-buku di perpustakaan SMA Plus Al-Azhar
Medan, atau perpustakaan lain yang dipandang memenuhi syarat untuk
mendukung terkumpulnya sumber data. Selain itu sumber data tertulis akan penulis cari di internet atau alamat website yang sangat relevan dengan penelitian
dan dapat dipertanggungjawabkan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data secara holistik yang integratif, dan memperoleh relevansi data berdasarkan fokus dan tujuan penelitian, maka pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga teknik, yaitu wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumentasi.
1. Wawancara Interview
Menurut Da de Vaus, wawancara atau interview merupakan alat tukar menukar informasi yang tertua dan banyak digunakan umat manusia dari seluruh
zaman.
141
Teknik wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan
pada penyelidikan, pada umumnya dua orang atau lebih hadir secara fisik dalam proses tanya jawab.
142
Teknik wawancara terdiri atas tiga jenis, yaitu: wawancara struktur Structure Interview, wawancara semi terstruktur semistructured
interview, dan wawancara tidak terstruktur unstructured interview
143
dalam penelitian ini peneliti berupaya menggunakan ketiga jenis wawancara tersebut.
Hal ini peneliti lakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi wawancara serta kebutuhan akan informasi yang dapat berkembang setiap saat.
Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan sesuai dengan pedoman wawancara penelitian, apabila muncul diluar pedoman tersebut maka hal
itu tidak perlu diperhatikan.
144
Jenis wawancara ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program
pembelajaran pendidikan Agama Islam. Untuk itu yang menjadi responden dari
141
Da de Vaus, Surveys in Social Research London: Unwin Hyman, 1990, h. 83.
142
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid II Yogjakarta: Andi Ofset, 1981, h. 136.
143
Sugiyono, Metode…, h. 233.
144
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula Yogjakarta: Gadjah Mada University Press, 2006, h. 73.