c. Hasil penelitian ini bisa digunakan oleh peneliti lain untuk mengkaji
secara mendalam konsep-konsep teoritik pelaksanaan pendidikan Agama Islam dalam membina self control siswa yang berkualitas dan lebih luas.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Perkembangan Siswa Sekolah Menengah Atas
1. Pengertian Perkembangan Siswa Tingkat SMA
Menurut Sitti Hartinah, perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah dan bukan pada organ
jasmani tersebut sehingga penekanan arti perkembangan terdapat pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ
fisiologis.
40
Sementara itu menurut Syamsu Yusuf dan Nani Sugandhi, perkembangan adalah proses perubahan kuantitatif dan kualitatif individu dalam rentang
kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak, masa remaja, sampai masa dewasa.
41
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perkembangan adalah proses perubahan dalam kehidupan manusia, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif yang penekanannya terdapat pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ fisiologis dan
dimulai dari masa konsepsi sampai dengan masa dewasa.
40
Sitti Hartinah, Pengembangan Peserta Didik Bandung: Rafika Aditama, cet. 3, 2011, h. 24.
41
Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik: Mata Kuliah Dasar Profesi MKDP Bagi Para MahasiswaCalon Guru di Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan LPTK Jakarta: RajaGrafindo Persada, cet. 4, 2013, h. 1.
Dilihat dari usianya, masa SMA yang pada umumnya di Indonesia dimulai sekitar usia 1516 tahun, tergolong sebagai masa remaja madya. Agar lebih jelas,
berikut adalah definisi remaja yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Rice dalam Gunarsa, masa remaja adalah masa peralihan, ketika
individu yang memiliki kematangan. Pada masa tersebut, ada dua hal penting menyebabkan remaja melakukan pengendalian diri. Dua hal tersebut adalah,
pertama hal yang bersifat eksternal, yaitu adanya perubahan lingkungan. Pada saat ini, masyarakat dunia sedang mengalami banyak perubahan begitu cepat yang
membawa berabagai dampak, baik positif maupun negatif bagi remaja. Dan kedua adalah hal yang bersifat internal, yaitu karakteristik di dalam diri remaja
yang membuat relatif lebih bergejolak dibandingkan dengan masa perkembangan lainnya storm and stress period.
42
Ditinjau dari sisi tahapannya, Nberti dalam Makmum,
43
menyatakan bahwa remaja adalah suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang
yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai datangnya awal masa dewasa. Sedangkan menurut Spronger dalam Makmun,
44
remaja adalah masa pertumbuhan dengan perubahan struktur kejiwaan yang fundamental, ialah
kesadaran akan aku, berangsur-angsur menjadi jelasnya tujuan hidup, pertumbuhan ke arah dan ke dalam berbagai lapangan hidup.
Remaja adalah suatu tahap perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa yang ditandai oleh perubahan-perubahan fisik umum serta perkembangan
kognitif dan sosial.
45
Remaja adalah usia di mana individu menjadi terintegrasi dalam masyarakat dewasa, di mana pada usia ini anak tidak merasa bahwa dirinya
berada di bawah tingkat orang yang lebih tua, tetapi mereka merasa bahwa dirinya
42
Singgih D. Gunarsa, Bunga Rampai Psikologi Perkembangan; Dari Anak Sampai Usia Lanjut Jakarta: Gunung Mulia, 2004, h. 262.
43
Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Belajar Alfabeta: Bandung, 1985. h. 3.
44
Ibid., h. 4.
45
Desmita, Psikologi Perkembangan Bandung: Remaja RosdakaryaRosda, 2007, h. 27.