Latar Penelitian Pelaksanaan pendidikan agama Islam dalam membina self control siswa (Studi kasus di SMA Swasta al-Azhar Plus Medan) - Repository UIN Sumatera Utara

pertimbangan bahwa sekolah tersebut merupakan sekolah ternama di kota Medan dengan segudang prestasi dan memiliki keunikan dalam pelaksanaan kurikulumnya yang disebut kurikulum two in one, yaitu pelaksanaan kurikulum Pendidikan Umum 100 dan kurikulum pendidikan agama 100, serta memiliki banyak sekali program keagamaan dalam membina self control siswanya sehingga subjek penelitian sangat sesuai dengan profesi penulis sebagai seorang guru agama. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan dari tanggal 05 Desember 2013 sampai dengan 05 April 2014. Pelaksanan penelitian ini dibagi kedalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pengecekan data dan pengumpulan data. 1. Persiapan, tahap pengamatan awal untuk memantapkan permasalahan penelitian 2. Pengecekan data, wawancara, mengamati, mencari berbagai informasi yang berhubungan dengan fokus dan permasalahan penelitian mengenai pelaksanan pendidikan agama Islam dalam membina self control siswa di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan, dan 3. Pengumpulan data, tahap mengadakan check and recheck data guna memperkuat hasil penelitian engan cara mendiskusikan kembali mengenai kesimpulan akhir hasil penelitian.

C. Sumber Data

Pengumpulan sumber data dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu:

1. Sumber Primer

Sumber primer penelitian ini adalah berupa kata-kata dan tindakan dari informan yang dianggap perlu dan sesuai dengan tujuan penelitian, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen. 139 Sedangkan untuk teknik penjaringan 139 Moeloeng, Metodologi…, h. 112. data dilakukan dengan mencatat hasil dari pengamatan dan wawancara kepada informan yang merupakan hasil kegiatan melihat, mendengar, dan dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan, atau merekam suara serta pengambilan foto atau film yang dianggap perlu. Pengamatan dilakukan terutama saat informan melakukan penerapan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Plus Al- Azhar Medan. Diantara informan dan subyek penelitian yang akan digali informasinya tersebut adalah guru pendidik, siswa peserta didik, serta pengambil kebijakan sekolah yaitu Kepala Sekolahs beserta staf-stafnya yang lain. Informan penelitian adalah orang-orang yang menjadi sumber informasi yang dapat memberikan data yang sesuai dengan masalah yang diteliti. 140 Untuk menetapkan informan dalam penelitian ini peneliti memilih informan yang memiliki pengetahuan khusus, informatif, dan dekat dengan situasi yang menjadi fokus penelitian, disamping memiliki status khusus. Kepala sekolah, diasumsikan memiliki banyak informasi tentang sekolah yang dipimpinnya, termasuk situasi dari sekolahnya. Oleh krena itu, Kepala sekolah dapat dijadikan informan pertama untuk diwawancarai. Dari pengamatan awal yang peneliti lakukan, Kepala Sekolah sangat berperan aktif dalam memantau, bahkan ikut serta dalam memberikan bimbingan keagamaan kepada seluruh siswa. Langkah selanjutnya adalah, staf kurikulum, staf sarana prasarana, staf kesiswaan dan Koordinator agama, ketua LPIA, guru PAI, guru ekstrakurikuler PAI dan informan lain yang dianggap memiliki informasi yang dibutuhkan. Dari hasil wawancara ini diperoleh 14 orang yang dijadikan informan penelitian. Berikut adalah tabel sumber data primer penelitian ini: 140 Nasution, Metode Research Jakarta: Bumi Aksara, 2002, h. 106.