Simpulan Pelaksanaan pendidikan agama Islam dalam membina self control siswa (Studi kasus di SMA Swasta al-Azhar Plus Medan) - Repository UIN Sumatera Utara
yaitu: Paskibraka, Pramuka, 4 Bidang Seni, ada 4 yaitu: Bidang seni
tari, seni musik, seni lukis dan drama. 5 Bidang PAI, ada 2 yaitu: Seni Membaca Alquran, Akapela,
6 Bidang Hoby ada 2 yaitu: desain
grafis, fotografi. 10.
Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI dilakukan dengan cara mengorganisasikan, mengarahkan, dan melaksanakan
pengembangan program pembelajaran pendidikan Agama Islam yang meliputi; 1 Pembelajaran PAI di kelas yaitu kegiatan tatap muka dengan
mengembangkan metode dan strategi pembelajaran dengan tahapan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. 2
Pembelajaran PAI di Asrama yaitu siswa dididik dan dibina self controlnya dengan kegiatan shalat berjamaah di masjid, tausiah, dan wirid
yasin di rumah Yayasan. 11.
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI secara umumnya dilaksanakan dalam dua tahapan yaitu penilaian, proses dan penilaian hasil
pembelajaran. Pertama, penilaian proses, digunakan dalam rangka membina, memperbaiki dan membentuk sikap atau cara belajar maupun
cara guru mengajar. Penilaian ini hanya dilakukan oleh guru PAI, dan penilaian dari pembina penilik PAI agak kurang dilakukan, sedangkan
evaluasi dalam lingkup sekolah intens dilakukan dalam rangka menyatupadukan langkah tujuan pembelajaran PAI di SMA Plus Al-Azhar
Medan. Kedua, penilaian hasil merupakan penilaian terhadap hasil belajar siswa yang mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Pelaksanaan
penilaian ini dilakukan melalui pengamatan, tes tertulis, tes lisan dan penugasan. Namun dalam penetapan nilai afeksi siswa, masih ditemui
beberapa kendala. Kegiatan yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam membina self control siswa di SMA Plus Al-Azhar Medan diawali
dengan membaca Alquran selama 15 menit sebelum aktifitas belajar mengajar pada pukul 06.45 WIB sampai dengan 07.00 WIB. Lalu
dilanjutkan dengan materi pelajaran disekolah dan pukul 09.30 WIB dilanjutkan dengan ibadah sholat dhuha di Masjid SMA Plus Al-Azhar
Medan dan dilaksanakan ibadah sholat dzuhur dan ashar berjamaah dan dilanjutkan kultum oleh siswa dan program malam bina taqwa yang
diadakan oleh guru pendidikan agama Islam yang didukung oleh pihak sekolah memberikan dampak juga pada pembinaan self control siswa.
12. LPIA berperan sebagai pusat kontrol pembinaan self control siswa, seperti
menjaga kultur sekolah, pembiasaan hal positif yang terbangun selama ini dalam lingkungan sekolah, sedapat mungkin dipertahankan dan
dikembangkan menjadi sebuah habit siswa secara turun temurun didukung sepenuhnya oleh sekolah kepala sekolah, guru-guru dan karyawan atau
pihak lainnya sehingga SMA Plus Al-Azhar Medan bukan saja menjadi yang terdepan dalam kualitas pembelajaran saja namun juga dalam hal
etika, moral dan agama. Perhatian yang lebih serius dan reward atas kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler keagamaan serta koordinasi antara guru
PAI dan siswa selain akan memperkuat motivasi siswa untuk mendalami, menghayati dan mencintai serta mengamalkan ajaran agamanya secara
holistik, sekaligus dapat membentuk pribadi muslim yang kreatif berkualitas di masa yang akan datang. Keteladanan positif spritualistik dari
guru PAI dan juga semua guru muslim bahkan terutama dari pimpinan sekolah, perlu digalakkan lagi, terutama dalam melaksanakan shalat
sebagai cerminan keberagamaan yang tinggi dalam diri seorang pendidik. Karena faktor keteladanan ini menjadi sangat efektif dilakukan oleh
seluruh elemen sekolah dalam rangka mencapai visi dan misi secara proporsional dan seimbang antara penguasaan ilmu pengetahuan berbasis
teknologi informasi dan penyiapan generasi penerus yang memiliki iman, taqwa , dan berbudi pekerti luhur.