ingin dicapai atau tidak. Kalau tujuan agama itu adalah supaya peserta didik bisa menjalankan agama Islam dengan baik maka evaluasinya harus sesuai, dan
evaluasinya itu bukan hanya hafal tentang kaidah-kaidah tentang kemampuan kognitif saja tetapi juga yang bersifat praktikal.
126
Berkaitan dengan evaluasi pendidikan agama Islam, ada usulan yang kuat dari berbagai kalangan agar pendidikan agama Islam sebaiknya masuk pada ujian
nasional, sehingga menjadi bahan untuk dipertimbangkan peserta didik lulus atau tidak lulus di suatu lembaga pendidikan. Ujiannya jangan sekedar mengukur
kemampuan kognitif melainkan juga kemampuan yang bersifat psikomotor, praktek dan perilaku, serta sikap peserta didik sebagai orang yang menganut
ajaran agama Islam.
D. Kajian Terdahulu
Berdasarkan uraian tersebut, cukup banyak referensi yang bisa dikemukakan dan dijadikan bahan rujukan dalam proses penyusunan tesis yang
berkenaan dengan pelaksanaan PAI di sekolah, di antaranya: 1.
Ibrahim Lubis, tahun 2013, tesis yang berjudul: Pelaksanaan Pendidikan Kegamaan di Madrasah Diniyah Awaliyah al-Falah Kelurahan Helvetia
Tengah. Menghasilkan temuan tentang: a.
Pembelajaran pendidikan keagamaan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu tahap pendahuluan, tahap intiproses dan tahap akhir. Tahap
pendahuluan adalah kegiatan yang dilakukan secara rutin. Tahap intiproses merupakan kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan materi
yang akan dipelajari. Tahap akhir merupakan tugas yang harus dikerjakan siswa.
b. Tujuan pendidikan keagamaan adalah terbentuknya peserta didik yang
memahami dan mengamalkan nilai ajaran agamanya danatau menjadi
126
Ibid.
ahli ilmu agama yang berwawasan luas, kritis, kreatif, inovatif, dan dinamis dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang beriman,
bertakwa, dan berakhlak mulia. c.
Materi keagamaan yang diterapkan adalah Aqidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab, Alquran Hadis, dan Praktik
Ibadah. d.
Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah metode ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi, metode tanya-jawab
dan metode penugasan. e.
Evaluasi dilakukan dengan mengacu pada dua aspek yaitu kognitif dan afektif dengan memperhatikan hasi ujian.
2. Nur Hidayati, tahun 2013, tesis yang berjudul: Pelaksanaan Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al Fityan School Medan. Menghasilkan temuan tentang:
a. Sekolah ini telah menerapkan integrasi kurikilulum sehingga tidak ada
lagi kesenjangan antara disiplin ilmu juga tidak ada lagi dikotomi ilmu pengetahuan umum dan agama.
b. Pendidikan Agama Islam tidak terbatas pada PAI sebagai mata
pelajaran melainkan adanya pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Misalnya pelak
sanaan shalat berjamaah dan shalat jum’at di lingkungan sekolah. Adanya kajian keislaman rutin yang
mempelajari islam dengan lebih luas, memperkenalkan peserta didik dengan lingkungan alam sekitar dan tidak hanya teori dalam buku
paket misalnya, kegiatan ini diadakan rutin setiap satu minggu sekali. 3.
Ahmad Jamil Nasution, tahun 2013, tesis yang berjudul: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 10 Binjai. Menghasilkan temuan
tentang: a.
Tujuan pembelajaran PAI yaitu: mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia, membina karakter anak dalam
beribadah dalam kehidupan dan membudayakan nilai-nilai keislaman kepadanya di lingkungan sekolah.