Pendekatan dan Metode Penelitian

diharapkan disamping hasil wawancara adalah instrument non-manusia seperti dokumen-dokumen dan kejadian-kejadian saat observasi maupun pengamatan mendalam sepanjang penelitian ini dilakukan. Pendekatan kualitatif memiliki karakteristik alami natural setting sebagai sumber data lansung, deskriptif, dalam hal ini proses lebih dipentingkan dari pada hasil, analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara analisis induktif dan makna merupakan hal yang esensial dalam penelitian ini. 128 Senada dengan pendapat Anselm Stauss, peneliti juga berkeyakinan bahwa dengan pendekatan alamiah, penelitian ini akan menghasilkan informasi yang lebih kaya 129 dengan menyajikan pandangan subjek yang diteliti sehingga dapat ditemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi juga keterpercayaan trustworthtiness. 130 Penelitian ini dilaksanakan dengan sebaik mungkin, bersikap selektif, hati- hati dan bersungguh-sungguh dalam menjaring data sesuai dengan kenyataan di lapangan, sehingga data yang terkumpul benar-benar relevan dan terjamin keabsahannya. Menurut Moelong kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpul data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitian. 131 Penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang menekankan pada hasil pengamatan peneliti. Sehingga manusia sebagai instrumen penelitian menjadi suatu keharusan. 132 Bahkan dalam penelitian kualitatif, posisi peneliti menjadi 128 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002, h. 3. Sebagai sebuah catatan bahwa dalam penelitian kualitatif, sebuah realitas sosial yang terjadi, jawabannya tidak hanya dicari sampai apa yang menyebabkan kenyataan itu bisa terjadi, akan tetapi dicari sampai kepada makna dibalik terjadinya kenyataan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Lihat juga Amini, Penelitian Pendidikan: Sebuah Pendekatan Praktis Medan: Perdana Publishing, 2011, h. 24. 129 Anselm Stauss, et.all; Basic of Qualitative Research: Grounded Teory Prosedures and Techniques, terj. Mohammad, Sodiq et.all. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tata Langkah dan Teknik-teknik Teorisasi Data Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003, h. 5. 130 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif., Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003, h. 201. 131 Moelong, Metodologi…, h. 174. 132 Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif Yogjakarta: Rake Sarasin, 2003, h. 27 instrumen kunci the key Instrument. 133 Untuk itu, validitas dan reliabilitas data kualitatif banyak tergantung pada keterampilan metodologis, kepekaan, dan integritas peneliti sendiri. 134 Untuk dapat memahami makna dan penafsiran terhadap fenomena dan simbol-simbol interaksi di sekolah maka dibutuhkan keterlibatan dan penghayatan langsung peneliti terhadap subyek penelitian di lapangan. Ini merupakan alasan lain kenapa peneliti harus menjadi instrumen kunci penelitian ini. Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan pelaku utama dalam pengumpulan data. Kapasitas jiwa raganya dalam mengamati, bertanya, melacak, dan mengabstraksi merupakan instrumen penting yang tiada duanya. Selaku pengumpul data, peneliti memainkan peranan kreatif; ia melacak informasi atau fakta deskriptif, kemudian merakit sejumlah fakta dan informasi ke tingkat konsep, hipotesis, dan teori. 135 Lebih jauh lagi, penelitian kualitatif juga mengandalkan kemampuan komunikasi yang manusiawi dalam menyesuaikan diri terhadap berbagai ragam realitas, yang tidak dapat dikerjakan instrumen non human. Peneliti diharapkan mampu memahami fenomena yang terjadi dan selanjutnya menangkap makna dibalik gejala yang ada. Sedang instrument penelitian non manusia, seperti panduan wawancara, observasi atau pengamatan, maupun dokomentasi sekedar fungsi sebagai alat bantu dalam proses perekaman informasi. 136 Maka dalam penelitian ini, peneliti berusaha dapat menghindari pengaruh subyektif dan menjaga lingkungan secara alami agar proses sosial yang terjadi berjalan sebagaimana biasa. Sehingga dari hal tersebut, peneliti kualitatif dapat 133 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R D Bandung: Alfabeta, 2008. h. 223. 134 Dede Oetomo, “Penelitian Kualitatif: Aliran dan Tema”, dalam Bagong Suyanto, et.all.,Eds, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan Jakarta: Kencana, 2007, h.186. 135 Jandra, Struktur Usulan Penelitian, Makalah Pelatihan Penelitian Tenaga Educatif di Tingkatan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 11 Juli-11 Agustus 2002, h. 9-10. 136 Moelong, Metodologi …, h. 18. menahan dan menjaga dirinya untuk tidak terlalu jauh mengintervensi terhadap lingkungan yang menjadi obyek penelitian tersebut. Ada 6 enam macam metode penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu: etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif, partisipatories, dan penelitian tindakan kelas. Karena fokus penelitian ini adalah pelaksanan pendidikan agama Islam dalam membina self control siswa di SMA Plus Al-Azhar Medan, maka untuk menjawab fokus penelitian tersebut dibutuhkan subfokus yang mempertanyakan bagaimana tujuan pendidikan agama Islam dalam membina self control siswa di SMA Plus Al-Azhar Medan, program kurikulum PAI dalam membina self control siswa di SMA Plus Al-Azhar Medan, program ekstra kurikuler PAI dalam membina self control siswa di SMA Plus Al-Azhar Medan, pelaksanaan pembelajaran PAI dalam membina self control siswa di SMA Plus Al-Azhar Medan, evaluasi pembelajaran PAI dalam membina self control siswa di SMA Plus Al-Azhar Medan, dan peran LPIA dalam membina slf control siswa di SMA Plus Al-Azhar Medan. Menurut Yin penelitian ini mengarah pada metode case study studi kasus 137 yakni penyelidikan yang mendalam terhadap suatu individu, kelompok atau institusi, masyarakat atau penelitian yang secara empiris menginvestigasi fenomena dalam kehidupan nyata. 138 Studi kasus ini akan mencoba mengkaji secara terperinci sekaligus mendalam dari suatu aktivitas pendidikan agama Islam di SMA Plus Al-Azhar Medan dalam rangka membina self control siswanya.

B. Latar Penelitian

Penilitian ini dilakukan di SMA Plus Al-Azhar Medan yang beralamat di Jl. Pintu Air IV No. 214 Kwala Bekala Padang Bulan Kecamatan Medan Johor. Penulis memilih lokasi atau tempat ini sebagat setting penelitian dengan 137 Robert K. Yin, “Cash Study Research: Design and Methods”, terj. M. Djauzi Mudzakir, Studi Kasus: Desain dan Metode Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002, h.1. 138 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1998, h. 22. pertimbangan bahwa sekolah tersebut merupakan sekolah ternama di kota Medan dengan segudang prestasi dan memiliki keunikan dalam pelaksanaan kurikulumnya yang disebut kurikulum two in one, yaitu pelaksanaan kurikulum Pendidikan Umum 100 dan kurikulum pendidikan agama 100, serta memiliki banyak sekali program keagamaan dalam membina self control siswanya sehingga subjek penelitian sangat sesuai dengan profesi penulis sebagai seorang guru agama. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan dari tanggal 05 Desember 2013 sampai dengan 05 April 2014. Pelaksanan penelitian ini dibagi kedalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pengecekan data dan pengumpulan data. 1. Persiapan, tahap pengamatan awal untuk memantapkan permasalahan penelitian 2. Pengecekan data, wawancara, mengamati, mencari berbagai informasi yang berhubungan dengan fokus dan permasalahan penelitian mengenai pelaksanan pendidikan agama Islam dalam membina self control siswa di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan, dan 3. Pengumpulan data, tahap mengadakan check and recheck data guna memperkuat hasil penelitian engan cara mendiskusikan kembali mengenai kesimpulan akhir hasil penelitian.

C. Sumber Data

Pengumpulan sumber data dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu:

1. Sumber Primer

Sumber primer penelitian ini adalah berupa kata-kata dan tindakan dari informan yang dianggap perlu dan sesuai dengan tujuan penelitian, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen. 139 Sedangkan untuk teknik penjaringan 139 Moeloeng, Metodologi…, h. 112.