Ruang lingkup IPS kelas V sekolah dasar

52 5. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat sebaik-baiknya mengenai prestasi sekolah. 6. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama. Di dalam permainan ini biasanya anak tidak terikat kepada aturan permainan tradisional: mereka membuat peraturan sendiri. 7. Peran manusia idola sangat penting. Pada umumnya orang tua dan kakaknya dianggap sebagai manusia idola yang sempurna karena itu guru acapkali dianggap manusia yang serba tahu. Berdasarkan uraian dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan beberapa karakteristik siswa Sekolah Dasar kelas tinggi khususnya kelas V yaitu sebagai berikut. 1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret. 2. Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar. 3. Senang belajar dalam kelompok-kelompok. 4. Minat terhadap hal-hal ataupun mata pelajaran khusus. 5. Nilai sebagai ukuran yang tepat. 6. Membutuhkan guru ataupun orang dewasa lain. 7. Mereka cenderung membuat peraturan sendiri. Penelitian ini akan meneliti tentang ada tidaknya pengaruh positive reinforcement terhadap motivasi belajar IPS siswa kelas V dan seberapa besar pengaruh positive reinforcement terhadap motivasi belajar IPS siswa kelas V. Dengan paparan para ahli di atas, dapat diketahui karakteristik siswa kelas 53 tinggi khususnya kelas V antara lain yaitu adanya minat, amat ingin tahu, dan amat ingin belajar. Hal tersebut sejalan dengan indikator-indikator motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, penelitian ini memilih kelas tinggi khususnya kelas V untuk meneliti ada tidaknya pengaruh positive reinforcement terhadap motivasi belajar IPS dan seberapa besar pengaruh positive reinforcement terhadap motivasi belajar IPS.

D. Penelitian yang Relevan

1. “Pengaruh Reinforcement dan Media Pengajaran terhadap Motivasi Berprestasi Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Kelas Tinggi Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Danurejan, Yogyakarta” yang disusun oleh Herning Tyas S pada tahun 2011. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pemberian reinforcement dan penggunaan media pengajaran secara bersama-sama dapat mempengaruhi motivasi berprestasi siswa secara signifikan pada mata pelajaran matematika kelas tinggi sekolah dasar Negeri Kecamatan Danurejan, Yogyakarta tahun ajaran 20102011 ditunjukkan dengan harga F sebesar 26,880 dengan harga peluang ralat p sebesar 0,000 nilai korelasi R sebesar 0,413 dan R 2 sebesar 0,170. Bobot sumbangan efektif kedua variabel secara bersama-sama sebesar 17. 2. “Pengaruh Positive Reinforcement terhadap Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali” yang disusun oleh Ana Wahyu Faida dengan NIM 08108241089 pada bulan Maret 2012. Penelitian tersebut menyimpulkan