Tujuan Positive Reinforcement Tinjauan tentang Positive Reinforcement
16 a. Kehangatan
Seperti halnya penggunaan variasi mengajar, prinsip pemberian penguatan pun dilakukan secara hangat. Kehangatan sikap guru dapat
ditunjukkan dengan suara, mimik, atau gerakan badan gestural. Kehangatan sikap guru akan menjadikan penguatan yang diberikan
menjadi lebih efektif. Jangan sampai siswa mendapat kesan bahwa guru tidak ikhlas dalam memberikan penguatan.
b. Antusiasme Sikap antusias dalam memberi penguatan dapat menstimulasi siswa
untuk meningkatkan motivasinya. Antusiasme guru dalam memberikan penguatan dapat membawa kesan pada siswa akan kesungguhan dan
ketulusan guru. Antusiasme dalam memberikan penguatan akan mendorong munculnya kebanggaan dan percaya diri pada siswa.
c. Bermakna Inti dari kebermaknaan adalah bahwa siswa mengerti dan yakin
bahwa dirinya memang layak diberikan penguatan, karena hal itu memang sesuai dengan tingkah laku dan penampilannya. Oleh karena
itu, kebermaknaan dalam pemberian penguatan hanya mungkin apabila diberikan dalam konteks yang relevan.
d. Menghindari Respon Negatif Disadari bahwa hukuman dan teguran dapat digunakan untuk
mengendalikan dan membina tingkah laku siswa, tetapi respon negatif yang diberikan guru seperti komentar yang bernada menghina atau
17 ejekan patut atau perlu dihindari, karena hal itu akan mematahkan
semangat siswa dalam mengembangkan dirinya. Oleh karena itu, jika jawaban siswa salah maka guru tidak boleh merespon negatif. Hal ini
dapat mematikan motivasi siswa. Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam
memberikan penguatan atau positive reinforcement, seorang guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya antara lain hangat dan
antusias yakni guru menciptakan iklim belajar di kelas yang hangat antara guru dan siswa, guru secara antusias dalam memberikan penguatan dapat
membawa kesan pada siswa akan kesungguhan dan ketulusan guru, diusahakan menghindari penggunaan penguatan negatif sebab penguatan
negatif dapat mematahkan motivasi anak, memberikan penguatan positif secara bervariasi artinya tidak monoton dengan cara berurutan agar dapat
memberikan manfaat bagi siswa dan siswa tidak bosan, bermakna yang berarti guru memberikan penguatan positif di saat yang tepat sehingga
siswa dapat memahami makna dari penguatan yang ia dapatkan memang sesuai dengan tingkah laku dan penampilannya.
Prinsip penggunaan positive reinforcement ini menjadi dasar pembuatan indikator variabel instrumen untuk meneliti positive
reinforcement. Mengacu pada pendapat Syaiful Bahri Djamarah dan Marno Idris seperti yang telah dijelaskan di atas, prinsip penggunaan
positive reinforcement yang digunakan sebagai indikator variabel instrumen antara lain yaitu hangat dan antusias, hindari penguatan negatif,