Uji Prasyarat Analisis Uji Hipotesis

82 2 t hitung t tabel maka Ha ditolak, Ho diterima Duwi Priyatno, 2012: 125 Melalui uji regresi juga dapat diketahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Duwi Priyatno 2012: 123 berpendapat bahwa R square R 2 yaitu menunjukkan nilai koefisien determinasi yang akan diubah ke bentuk persen, yang artinya persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Selanjutnya menentukan nilai koefisien determinasi R 2 untuk menentukan bobot sumbangan efektif dalam SE dengan rumus sebagai berikut. SE = R 2 x 100 83

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif Data

Data penelitian diperoleh dari siswa kelas V SD Negeri Se- Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo tahun ajaran 20152016. Seluruh siswa kelas V merupakan populasi dalam penelitian ini. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa skala psikologi jenis skala sikap untuk memperoleh data positive reinforcement dan motivasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri Se-Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo. Deskripsi data yang disajikan meliputi distribusi frekuensinya, ukuran kecenderungan memusat yaitu mean M, median Me, mode Mo serta ukuran keragaman yaitu standart deviation Sd, nilai minimal, nilai maksimal, dan sum serta kecenderungan tiap- tiap prediktor dan kriterium.

a. Positive Reinforcement

Positive reinforcement X diungkap menggunakan skala sikap dengan pernyataan sebanyak 33 item yang terdiri dari 19 pernyataan positif dan 14 pernyataan negatif, dengan sebaran untuk masing- masing item adalah 1-4. Hasil analisis deskriptif data mengenai positive reinforcement adalah sebagai berikut. 84 Tabel 7. Hasil Analisis Deskriptif Data Variabel Positive Reinforcement Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum Sum 101,366 102 101 12,45754 69 125 23821 Sumber: Lampiran Halaman 180 Hasil analisis deskriptif data mengenai positive reinforcement diperoleh skor tertinggi 125 dan skor terendah 69. Berdasarkan perhitungan diperoleh mean sebesar 101,366, median sebesar 102, modus sebesar 101, standar deviasi sebesar 12,45754, dan sum sebesar 23821. Kemudian data tersebut dikelompokkan ke dalam distribusi frekuensi. Berikut adalah distribusi frekuensi positive reinforcement. Tabel 8. Distribusi Frekuensi Positive Reinforcement No. Interval Frekuensi Persentase 1 119,4 – 125,6 13 5,53 2 113,1 – 119,3 39 16,60 3 106,8 – 113 32 13,62 4 100,5 – 106,7 48 20,43 5 94,2 – 100,4 32 13,62 6 87,9 – 94,1 35 14,89 7 81,6 – 87,8 25 10,64 8 75,3 – 81,5 9 3,83 9 69,0 – 75,2 2 0,85 Jumlah 235 100 Sumber: Lampiran Halaman 181 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dijelaskan positive reinforcement pada interval 119,4 – 125,6 terdapat 13 siswa, pada interval 113,1 – 119,3 terdapat 39 siswa, pada interval 106,8 – 113 terdapat 32 siswa, pada interval 100,5 – 106,7 terdapat 48 siswa, pada interval 94,2 – 100,4 terdapat 32 siswa, pada interval 87,9 – 94,1 terdapat 35 siswa, pada interval 81,6 – 87,8 terdapat 25 siswa, pada 85 interval 75,3 – 81,5 terdapat 9 siswa, dan pada interval 69,0 – 75,2 terdapat 2 siswa. Apabila digambarkan dalam bentuk diagram batang, maka tampak seperti gambar di bawah ini. Gambar 2. Diagram Batang Positive Reinforcement Dari diagram batang di atas, dapat dilihat sebaran data paling banyak berada pada interval 100,5 – 106,7 sebanyak 48 siswa sedangkan sebaran data paling sedikit berada pada interval 69 – 75,2 sebanyak 2 siswa. 1 Kategori Skor Positive Reinforcement Pengambilan data positive reinforcement dilakukan dengan menyebar skala sikap kepada 235 siswa, dengan skor tertinggi 4 dan terendah 1, jumlah item soal sebanyak 33. Skala penskoran pada hasil penelitian adalah sebagai berikut. Positive Reinforcement: Jumlah skor maksimal = 33 x 4 = 132 86 Jumlah skor minimum = 33 x 1 = 33 Mean ideal = 165 : 2 = 82.5 Standar Deviasi Ideal = 99 : 6 = 16.5 Dari skala penskoran di atas, positive reinforcement dapat dikategorikan menjadi lima kategori, yaitu sangat kuat, kuat, sedang, lemah, dan sangat lemah Saifuddin Azwar, 2009: 107- 109. Perhitungan kategori positive reinforcement selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Berikut rincian dari kategori positive reinforcement. Tabel 9. Kategori Skor Positive Reinforcement No Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase 1 X 107,3 Sangat Kuat 77 32,8 2 90,8 X ≤ 107,3 Kuat 103 43,8 3 74,3 X ≤ 90,8 Sedang 53 22,6 4 57,8 X ≤ 74,3 Lemah 2 0,9 5 X ≤ 57,8 Sangat Lemah Total 235 100 Sumber: Lampiran Halaman 183-188 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa dengan positive reinforcement dalam kategori sangat kuat ada 77 siswa atau 32,8, kategori kuat ada 103 siswa atau 43,8, kategori sedang ada 53 siswa atau 22,6, kategori lemah ada 2 siswa atau 0,9 dan tidak ada siswa pada kategori sangat lemah. Penjabarannya dapat dilihat pada diagram lingkaran berikut.