Validitas Instrumen Validitas dan Reliabilitas Instrumen

76 sebanyak 27 pernyataan dengan 15 pernyataan positif dan 12 pernyataan negatif. Sampel dalam uji coba instrumen dilakukan di SD N Andong, SD N Mangunjayan, dan SD N Wonorejokulon dengan jumlah sampel 30 siswa. Terlampir pada Halaman 134-135, 138-146

b. Reliabilitas Instrumen

Alat ukur selain harus valid, juga harus memenuhi standar reliabilitas. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika dapat dipercaya. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2011: 173. Suharsimi Arikunto 2006: 196 menyatakan bahwa untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentang antar beberapa nilai atau yang berbentuk skala maka digunakan rumus Alpha. Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas Alpha dengan formula sebagai berikut. K ∑ S i 2 r Alpha = 1 - K – 1 S t 2 Keterangan: K = banyak butir S t 2 = varian total ∑S i 2 = total varian butir 77 Menurut pendapat Sugiyono 2011: 175 bahwa mencari realibilitas suatu instrumen dengan menggunakan rumus Alpha apabila suatu instrumen itu dikatakan reliabel jika memiliki indeks reliabilitas ≥ 0,70. Setelah dilakukan uji reliabilitas dengan bantuan program komputer SPSS V. 20 diperoleh r hitung untuk positive reinforcement sebesar 0,906, sedangkan nilai r hitung untuk motivasi belajar IPS sebesar 0,897. Dari nilai r hitung tersebut, maka dapat diketahui bahwa kedua data reliabel. Hasil Uji Reliabilitas Terlampir pada Halaman 136-137

H. Teknik Analisis Data

Menurut Riduwan 2011: 122, penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka perlu menggunakan analisis data. Analisis ini berkaitan dengan perhitungan menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan. Sugiyono 2011: 207 berpendapat bahwa bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif maupun statistik inferensial. Pada penelitian ini menggunakan 2 dua macam statistik, yaitu:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul Sugiyono, 2011: 207. Termasuk dalam statistik deskriptif adalah sebagai berikut: 78 a. Menentukan mean rerata ∑X i M = n Keterangan: M = rerata ∑X i = nilai X ke 1 sampai ke n N = jumlah responden b. Menentukan standar deviasi sd = skor maksimal – skor minimum 6 c. Menentukan kategori Saifuddin Azwar 2009: 107-109 berpendapat bahwa dalam menentukan kategori menggunakan patokan sebagai berikut Tabel 6. Tabel Penentuan Kategori Skala Kategori Positive Reinforcement Motivasi Belajar IPS X M + 1,5 SD Sangat Kuat Sangat Tinggi M + 0,5 SD X ≤ M + 1,5 SD Kuat Tinggi M – 0,5 SD X ≤ M + 0,5 SD Sedang Sedang M – 1,5 SD X ≤ M – 0,5 SD Lemah Rendah X ≤ M – 1,5 SD Sangat Lemah Sangat Rendah Keterangan: X = skor siswa M = mean SD = standar deviasi 79 Setelah menentukan mean, standar deviasi, dan penentuan kategori, data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan diagram batang.

2. Statistik Inferensial

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Untuk menggunakan analisis regresi sederhana perlu dilakukan uji prasyarat. Riduwan 2011: 119 berpendapat bahwa pengujian prasyarat analisis dilakukan apabila peneliti menggunakan analisis parametrik, maka harus dilakukan pengujian persyaratan analisis terhadap asumsi-asumsinya seperti homogenitas untuk uji perbedaan komparatif, normalitas dan linieritas untuk uji korelasi dan regresi.

a. Uji Prasyarat Analisis

1 Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan guna mengetahui distribusi data apakah normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov karena sampel lebih dari 2 kategori. D = Max | Fax – Fex Keterangan : Dmax : Nilai selisih maksimal dari 2 distribusi frekuensi kumulatif Fa x : Frekuensi kumulatif relative Fe x : Frekuensi kumulatif teoritis