56 Guru sangat dianjurkan menggunakan reinforcement yang positif dari respon
yang berlawanan sehingga dapat mencegah terjadinya respon yang tidak diinginkan. IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah
dasar dan dianggap sulit serta membosankan karena berupa hafalan oleh beberapa siswa. Jadi siswa perlu diberikan positive reinforcement oleh guru
supaya siswa yang sudah termotivasi untuk belajar IPS dapat mempertahankan motivasinya tersebut dan siswa yang belum termotivasi
untuk belajar IPS dapat termotivasi belajar IPS. Berdasarkan paparan tersebut, dapat dilihat bahwa positive reinforcement berpengaruh terhadap
motivasi belajar IPS siswa kelas tinggi khususnya kelas V di SD.
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir di atas, maka dirumuskan hipotesis dalam penelitian sebagai berikut. “Positive reinforcement
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Se-Kecamatan Butuh Kabupate
n Purworejo”.
G. Definisi Operasional Variabel
1. Positive reinforcement memuat prinsip penggunaan dan komponen positive reinforcement. Dalam penerapannya harus memperhatikan
prinsip penggunaan positive reinforcement yaitu hangat dan antusias, hindari penggunaan negatif, penggunaan harus bervariasi, dan bermakna.
Selain itu, komponen positive reinforcement antara lain dalam bentuk verbal, gestural, sentuhan, mendekati, kegiatan, dan tanda.
57 2. Motivasi belajar IPS yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
instrumen variabel yaitu indikator-indikator motivasi belajar IPS untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS dalam bentuk tekun belajar, ulet
menghadapi kesulitan belajar tidak mudah putus asa, menunjukkan minat terhadap mata pelajaran IPS, belajar secara mandiri, bosan pada
tugas IPS yang monoton, dapat mempertahankan pendapat, senang mencari dan memecahkan masalah yang digunakan untuk mencapai hasil
belajar IPS
58
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Langkah-langkah penelitian kuantitatif yaitu mengidentifikasi
masalah, merumuskan dan membatasi masalah, melakukan studi pustaka, merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian, menentukan desain dan
metode penelitian, menyusun instrumen dan mengumpulkan data, menganalisis data, serta menginterpretasikan temuan dan menarik
kesimpulan. Sebagaimana dinyatakan oleh Sugiyono 2011: 14 bahwa penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dan statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
ditetapkan.
B. Variabel Penelitian
Kerlinger Sugiyono, 2011: 61 menyatakan bahwa variabel adalah kontrak atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan contoh misalnya, jenis
kelamin, golongan gaji, produktifitas kerja, dan lain-lain. Di bagian lain, Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat
yang diambil dari suatu wilayah yang berbeda, dengan demikian variabel itu merupakan sesuatu yang bervariasi. Sementara Sugiyono 2011: 60
59 menyatakan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan
pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah suatu sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang memiliki variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berkaitan dengan penelitian ini, maka dapat dikemukakan bahwa ada dua variabel yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu:
1. Variabel bebas independent variable merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen terikat. Variabel bebas dapat diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala
yang diobservasi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penguatan positif positive reinforcement.
2. Variabel terikat dependent variable merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Variabel terikat dapat diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah motivasi belajar IPS.
C. Desain dan Paradigma Penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex-post