Aplikasi Positive Reinforcement Tinjauan tentang Positive Reinforcement

31 Kekuatan mental tersebut berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita- cita. Menurut Sardiman 2007: 75 motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak yang ada di dalam di diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan menjamin kelangsungan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai. Selain itu, Hamzah B. Uno 2007: 23 juga berpendapat bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Berdasarkan beberapa pengertian motivasi belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah sebagai suatu dorongan yang ada di dalam diri siswa yang ditandai dengan timbulnya keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita dan yang berasal dari luar diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Penelitian ini bertujuan untuk mencari ada atau tidaknya pengaruh positive reinforcement terhadap motivasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo dan seberapa besar pengaruh tersebut. Hal ini didasari belum diketahuinya tingkat motivasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo dan belum diketahuinya pengaruh positive reinforcement terhadap motivasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo. Berdasarkan hasil wawancara juga telah 32 ditemukan 5 SD Negeri di Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo yang telah menerapkan positive reinforcement namun menunjukkan hasil yang berbeda-beda pada tingkat motivasi belajar IPS siswa kelas V. Oleh karena itu, motivasi belajar yang menjadi pedoman dalam penelitian ini adalah sebagai suatu dorongan yang ada di dalam diri siswa yang ditandai dengan timbulnya keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita dan yang berasal dari luar diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki.

2. Bentuk Motivasi Belajar

Bentuk motivasi belajar di sekolah dibedakan menjadi dua macam yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang disebut motivasi intrinsik dan motivasi yang berasal dari luar diri individu disebut motivasi ekstrinsik. a. Motivasi Intrinsik Menurut Syaiful Bahri Djamarah 2002: 115 motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Conny R. Semiawan 2008: 13 menjelaskan bahwa motivasi intrinsik yaitu kecenderungan seseorang untuk secara internal berprakarsa secara terarah, memiliki dorongan untuk maju. Motivasi ini bersumber dari keyakinan kemampuannya untuk memperoleh sukses dalam upaya mencapai tujuan yang dicanangkan. Muhibbinsyah 2010: 134 menjelaskan bahwa motivasi 33 intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyukai suatu materi, dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri siswa untuk melakukan tindakan belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar, motivasi intrinsik sangat penting karena menjadi penggerak dan pengarah bagi seluruh aktivitas belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi intrinsik kuat maka akan melaksanakan kegiatan belajar dengan semaksimal mungkin. b. Motivasi Ekstrinsik Menurut Sardiman 2007: 90-91 motivasi ekstrinsik yaitu motif- motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sementara menurut Dimyati dan Mudjiono 2002: 91 motivasi ekstrinsik merupakan dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada di luar perbuatannya. Muhibbinsyah 2010: 134 mengartikan motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari pengaruh atau rangsangan dari luar diri siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Di