100 yaitu untuk hasil aktivitas siswa pada siklus I sebesar 51,3
termasuk dalam kategori sangat kurang. Hal tersebut tentunya menjadikan bahan evaluasi agar pada siklus berikutnya sesuai
dengan persentase minimal aktivitas siswa yaitu mencapai 80.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada saat akhir siklus I. Dalam kegiatan refleksi ini, peneliti berkonsultasi dengan guru tentang berbagai masalah dan
kendala yang terjadi pada saat siklus I pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2. Refleksi dilakukan untuk mencari kekurangan atau kendala yang
ada pada saat menggunakan alat peraga kartu bilangan pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat, Dari pelaksanaan siklus I, ada beberapa kendala yang dialami pada saat proses pembelajaran yaitu:
1 Kelompok siswa yang dibagi menjadi 5 orang setiap kelompok
menyulitkan siswa ketika duduk, sehingga sewaktu akan pindah untuk berkelompok, ada siswa yang malah bertengkar berebut
tempat duduk.
2 Alat peraga kartu bilangan yang diberikan kepada masing-masing
kelompok belum digunakan secara optimal, hal ini disebabkan informasi yang belum jelas dari guru, dan kartu bilangan tidak
ditempel dan hanya digambar sehingga siswa masih sedikit kesulitan.
101 3
Siswa belum aktif bertanya, hal itu disebabkan masih kurangnya konsentrasi siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.
4 Beberapa siswa belum aktif bekerja secara berkelompok
dikarenakan kelompok tidak sesuai dengan yang diinginkannya, bahkan ada yang tidak mau bila berkelompok dengan siswa
tertentu.
5 Pada saat memberi contoh soal, guru memberi kebebasan kepada
siswa yang mau, padahal biasanya siswa yang mau maju ke depan adalah siswa yang rajin dan pandai, sehingga guru berpendapat
bahwa semua siswa sudah memahami konsep penjumlahan bilangan bulat. Padahal menurut observer II masih ada beberapa
siswa yang belum paham namun malu dan takut untuk bertanya.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka peneliti bersama dengan guru melakukan upaya perbaikan dalam kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan pada siklus II. Upaya perbaikan tersebut yaitu: 1
Dalam pembagian kelompok, satu kelompok dibatasi hanya maksimal 4 anak dengan tempat duduk yang berdekatan sehingga
anak tidak berpindah-pindah dan nyaman mengikuti pelajaran. 2
Guru memberikan pengertian kepada siswa tentang kerjasama yang baik dan tidak membeda-bedakan teman, agar siswa tidak gaduh
saat mengerjakan tugas kelompok dan bisa berkerjasma dengan baik.
102 3
Guru lebih memancing siswa untuk aktif bertanya ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.
4 Penggunaan alat peraga kartu bilangan secara lebih optimal yaitu
dengan meminta siswa untuk ikut serta dalam penggunaan, yaitu menempel kartu bilangan pada lembar yang disediakan agar siswa
lebih jelas dan memahami isi pelajaran. 5
Pada saat memberi contoh soal, guru meminta siswa yang belum tuntas untuk maju ke depan dengan bimbingan guru agar merasa
tidak takut. Setelah refleksi terhadap kegiatan siklus I selesai, peneliti bersama
dengan guru kelas membuat kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan siklus II pada pertemuan berikutnya.
4. Penelitian Siklus II