Tinjauan tentang Alat Peraga

12

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Tinjauan tentang Alat Peraga

a. Pengertian alat peraga Thomas F. Staton 1978:165 menyebutkan bahwa alat peraga dalam pengajaran adalah pelengkap pembelajaran yang dapat membantu guru menciptakan dorongan psikologis untuk belajar pada murid-murid. Diperlukan atau tidaknya suatu alat peraga tergantung dari fungsi alat peraga itu sendiri, sudah memenuhi kriteria dan prinsip-prinsip dalam pemilihan alat peraga atau belum. Alat peraga yang dibuat secara sistematis dan menarik tentu saja akan mendorong anak untuk belajar. Begitu juga pembuatan alat peraga yang mahal namun tidak menarik tentu saja hanya akan sia-sia. Fajri dan Senja tanpa tahun, 58 dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa alat peraga adalah alat bantu untuk menyampaikan pelajaran agar konsep yang diajarkan dimengerti siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Nana Sudjana 2005: 99, bahwa alat peraga dalam pengajaran memegang peranan penting yaitu sebagai alat bantu untuk menciptakan suasana belajar yang menarik dan efektif. Dalam suatu pembelajaran tentu saja mempunyai tujuan yang harus dicapai, oleh karena itu peranan alat peraga dalam pembelajaran sangat penting untuk membantu siswa memahami pelajaran yang 13 disampaikan guru. Alat peraga dalam pembelajaran juga berfungsi untuk menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi efektif dan efisien. Nana Sudjana 2002:99, menyatakan bahwa alat peraga adalah suatu alat pembelajaran yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa di dalam kelas lebih efektif dan efisien. Nana Sudjana 2005:99, menjelaskan bahwa keberadaan alat peraga sebagai salah satu cara untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada tujuan. Penggunaan alat peraga juga dapat sebagai pengganti bahasa yang digunakan oleh guru, sehingga mampu menjelaskan melalui sebuah alat peraga pembelajaran. Ahmad Rohani 2004:24 mengatakan bahwa “alat peraga dapat dipakai pada berbagai macam metode pengajaran”. Hal ini berarti dengan menggunakan metode apa saja, misalnya ceramah, penemuan dan lainnya, fungi alat peraga tetap sama. Alat peraga tetap bisa digunakan untuk menjelaskan dan menarik perhatian siswa meskipun menggunakan metode pengajaran yang berbeda. Hal tersebut memudahkan guru karena dapat menggunakan alat peraga yang sama meskipun perkembangan kurikulumnya sudah berbeda. Ruseffendi 1992:141 mengatakan bahwa “alat peraga adalah alat untuk menerangkan atau mewujudkan konsep matematika ”. Alat peraga digunakan agar konsep yang diterima anak bisa mengendap, 14 melekat dan tahan lama tertanam sehingga anak akan mudah dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Guru dalam menggunakan alat peraga untuk mengajarkan konsep kepada siswa dapat berupa benda-benda nyata atau dapat pula berupa gambar atau diagramnya. Alat-alat peraga yang berupa benda-benda nyata mempunyai keuntungan dan kelemahan. Keuntungan benda- benda nyata itu dapat dipindahkan atau dimanipulasi, sedangkan kelemahannya tidak dapat disajikan dalam bentuk tulisan ataupun buku. Begitupun sebaliknya, alat peraga yang berupa gambarnya tidak dapat dimanipulasi seperti penggunaan alat peraga pada benda-benda nyata. Dari beberapa penjelasan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah alat bantu untuk menjelaskan sebuah konsep, menciptakan suasana belajar yang efektif, efisien dan menarik. Penggunaan alat peraga yang menarik dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran yang sedang dijelaskan. Alat peraga secara tidak langsung juga membantu siswa secara psikologis untuk terdorong balajar atau mengikuti pembelajaran guru. Alat peraga sendiri dapat diperoleh melalui benda nyata ataupun hanya gambaran atau diagram benda saja. b. Jenis-jenis alat peraga Ahmad Rohani 2004:24, menjelaskan ada 2 macam alat peraga yaitu alat peraga langsung dan tidak langsung. 15 1 Alat peraga langsung Alat peraga langsung digunakan dengan memperlihatkan bendanya sendiri secara langsung kepada siswa. Contoh lainnya adalah percobaan-percobaan yang dapat diamati siswa. Misalnya guru membawa alat-alat atau benda-benda ke dalam kelas dan ditunjukkan kepada peserta didik, atau membawa mereka ke laboratorium, taman, kebun binatang dan tempat lain yang menyangkut materi pelajaran. 2 Alat peraga tidak langsung Alat peraga tidak langsung ditunjukkan kepada siswa menggunakan benda-benda tiruan. Misalnya, gambar-gambar, foto- foto, film, dan yang lainnya. Thomas F. Staton 1978:158 membedakan jenis-jenis alat peraga menjadi dua berdasarkan cara penyajiannya, yaitu cara alat peraga itu disajikan slide, film, filmstrip dan cara alat itu diwujudkan gambar, peta, bagan. Selanjutnya Thomas F. Staton menyebutkan secara umum jenis-jenis alat peraga yang di jelaskan seperti di bawah ini: 1 Papan Tulis Papan tulis membantu guru dalam menjelaskan sebuah materi. Penjelasan yang diberikan oleh guru dapat diwujudkan dengan gambar-gambar yang dapat dibuat di papan tulis sehingga memudahkan siswa memahami apa yang dijelaskan guru. 16 2 Slides Slide adalah gambar yang di proyeksikan yang dapat dilihat dengan mudah oleh siswa di dalam kelas. Slide biasanya berisi bahan-bahan pelajaran yang dirangkum oleh guru untuk ditampilkan menggunakan proyektor. 3 Flip-Stands Flip-stands digunakan untuk menjepit bagian atas suatu alat yang akan digunakan untuk menjelaskan materi kepada siswa yang berupa kumpulan gambar-gambar atau bagan. 4 Film dan Filmstrip Filmstrip adalah film yang tidak menggambarkan gerakan. Filmstrip merupakan suatu seri gambar diam yang digerakkan dari gambar satu kegambar yang lain sesuai dengan yang dikehendaki guru. Film dan filmstrip adalah alat peraga yang besar manfaatnya untuk mengajarkan sebagian keterampilan dalam hubungan antar- manusia. 5 Bagan Bagan adalah gambaran dari sesuatu yang dibuat dari garis dan gambar. Gambar biasanya menjelaskan hubungan perkembangan, perbandingan dan sebagainya. Sama halnya dengan jenis alat peraga yang disebutkan Thomas, F. Staton, Nana Sudjana 2005:100 secara lebih jelas membedakan jenis- 17 jenis alat peraga menjadi 2 yaitu alat peraga dua dan tiga dimensi serta alat peraga yang diproyeksi, seperti dijelaskan di bawah ini: 1 Alat peraga dua dan tiga dimensi Alat peraga dua dimensi artinya alat yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan alat peraga tiga dimensi disamping mempunyai ukuran panjang dan lebar juga mempunyai ukuran tinggi. Jenis-jenis alat peraga dua dan tiga dimensi yaitu: a Bagan Bagan adalah gambaran dari sesuatu yang dibuat dari garis dan gambar. Gambar biasanya menjelaskan hubungan perkembangan, perbandingan dan sebagainya. b Grafik Grafik adalah penggambaran data berangka, bertitik, bergaris, bergambar yang memperlihatkan hubungan timbal balik informasi secara statis. c Poster Poster merupakan penggambaran yang ditujukan sebagai pemberitahuan, peringatan, maupun penggugah selera yang biasanya berisi gambar-gambar. d Gambar mati Sejumlah gambar, foto, lukisan baik dari majalah, koran, buku atau dari sumber lain yang dapat digunakan sebagai alat bantu pengajaran. 18 e Peta datar Peta datar banyak digunakan sebagai alat peraga dalam pelajaran ilmu bumi dan kependudukan. f Peta timbul Peta timbul pada dasarnya peta datar yang dibentuk dengan tiga dimensi. g Globe Globe merupakan model penampang bumi yang dilukiskan dalam bentuk benda bulat. h Papan tulis Alat ini merupakan alat klasik yang tak pernah dilupakan orang dalam proses belajar mengajar. 2 Alat peraga yang diproyeksikan Alat peraga yang diproyeksikan adalah alat peraga yang menggunakan proyektor sehingga gambar nampak pada layar. Alat peraga yang diproyeksikan antara lain: a Film Film merupakan penemuan baru dalam interaksi belajar mengajar yang mengkombinasikan dua macam indera pada saat yang sama. b Slide dan filmstrip Slide dan filmstrip adalah gambar yang di proyeksikan yang dapat dilihat dengan mudah oleh siswa di dalam kelas. Slide 19 biasanya berisi bahan-bahan pelajaran yang dirangkum oleh guru untuk ditampilkan menggunakan proyektor. c. Prinsip-prinsip pemilihan alat peraga Thomas F. Staton 1978:166, mengatakan bahwa sebuah alat peraga harus memenuhi hal-hal di bawah ini, diantaranya: 1 Meningkatkan pengertian atas pokok pelajaran Penggunaan alat peraga agar dapat dimengerti oleh anak, tidak hanya melalui pendengaran saja tetapi juga penglihatan. Pada situasi ini, sebaiknya siswa diberikan benda-benda yang nyata. 2 Mencapai tujuan sebenarnya Alat-alat peraga haruslah selalu diarahkan pada tujuan-tujuan khusus dari pelajaran dan direncanakan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. 3 Menimbulkan minat terhadap mata pelajaran Selain harus menarik dan menyenangkan, alat peraga dalam pembelajaran terutama harus dapat merangsang minat terhadap mata pelajaran itu sendiri lebih daripada minat terhadap alat peraganya. 4 Memperdalam pengertian pada pokok-pokok pembicaraan yang telah diberikan Gunakan alat peraga untuk memberikan pengertian yang sungguh- sungguh tentang hal-hal yang telah dikemukakan sebelumnya sehingga tidak mudah untuk dilupakan. 20 Nana Sudjana 2005:104, menyebutkan 4 prinsip penggunaan alat peraga dalam pembelajaran, yaitu: 1 Menentukan jenis alat peraga yang tepat sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran. 2 Memperhitungkan tingkat kemampuan peserta didik. 3 Teknik dan metode penggunaan alat peraga sesuai dengan keadaan. 4 Menempatkan atau memperlihatkan alat peraga pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Sementara itu, Ruseffendi 1992:142 mengatakan ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam membuat alat peraga, yaitu: 1 Dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat supaya tahan lama. 2 Diusahakan bentuk maupun warnanya menarik. 3 Dibuat secara sederhana, mudah dikelola dan tidak rumit. 4 Ukurannya dibuat sedemikian rupa sehingga seimbang dengan ukuran fisik anak. 5 Dapat menyajikan konsep matematika bentuk nyata, gambar, diagram. 6 Sesuai dengan konsep, misalnya bila membuat alat peraga segi tiga berdaerah dari karton atau triplek, mungkin anak beranggapan bahwa segitiga itu bukan hanya rusuk-rusuknya saja tetapi berdaerah, jelas ini tidak sesuai dengan konsep matematika. 7 Peragaan itu supaya merupakan dasar untuk timbulnya konsep abstrak. 8 Bila diharapkan siswa belajar aktif sendiri atau kelompok alat peraga itu supaya dapa dimanipulasikan, yaitu dikutak-katik seperti diraba, dipegang, dipindahkan atau dipasang dan dicopotkan. 9 Bila memungkinkan buatlah alat peraga yang berfungsi banyak. d. Alat peraga dalam matematika Penggunaan alat peraga dalam mengajarkan matematika kepada siswa memiliki peranan yang sangat penting, seperti yang dikatakan 21 Ruseffendi 1992:139, fungsi alat peraga dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut: 1 Dengan adanya alat peraga, anak-anak akan lebih banyak mengikuti pelajaran matematika dengan gembira, sehingga minatnya dalam mempelajari matematika semakin besar. Anak akan senang, terangsang, tertarik dan bersikap positif terhadap pengajaran matematika. 2 Dengan disajikannya konsep abstrak matematika dalam bentuk konkret, maka siswa pada tingkat-tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti. 3 Alat peraga dapat membantu daya tilik ruang, karena tidak membayangkan bentuk-bentuk geometri terutama bentuk geometri ruang, sehingga dengan melalui gambar dan benda- benda nyatanya akan terbantu daya tiliknya sehingga lebih berhasil dalam belajarnya. 4 Anak akan menyadari adanya hubungan antara pengajaran dengan benda-benda yang ada di sekitarnya, atau antara ilmu dengan alam sekitar dan masyarakat. 5 Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkret, yaitu dalam bentuk model matematikadapat dijadikan objek penelitian dan dapat pula dijadikan alat untuk penelitian ide-ide baru dan relasi-relasi baru. Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar matematika dapat pula dihubungkan dengan tujuan berikut ini Ruseffendi, 1992:140 yaitu: 1 Pembentukan konsep 2 Pemahaman konsep 3 Latihan dan penguatan 4 Adanya perbedaan individu 5 Pengukuran, yaitu alat peraga sebagai alat ukur 6 Pengamatan dan penemuan sendiri, yaitu alat peraga sebagai obyek penemuan ataupun alat meneliti 22 7 Pemecahan masalah 8 Mengundang berpikir 9 Merangsang siswa untuk berdiskusi 10 Menjadikan siswa untuk bersikap aktif

2. Tinjauan tentang Alat Peraga Kartu Bilangan