46
4. Tinjauan tentang Matematika
a. Pengertian Matematika
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani,
mathein
dan
manthenein
yang berarti mempelajari Sri Subarinah, 2006:1. Kata matematika diduga erat hubungannya dengan kata sansekerta, medha
atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau intelegensia Nasution dalam Sri Subarinah, 2006:1. Sementara itu, Andi Hakim
Nasution dalam Abdul Halim Fathani 2012:21, mengatakan bahwa dalam bahasa Belanda, matematika disebut dengan kata
wiskunde
yang berarti ilmu tentang belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
KBBI, matematika didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan
dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Menurut Sri Subarinah 2006:1, matematika merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Sementara itu, Sujono dalam Abdul
Halim Fathani 2008:19, mengartikan matematika sebagai cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistemik. Abdul
Halim Fathani 2008:24, menyebutkan bahwa matematika adalah pengetahuan atau ilmu mengenai logika dan problem-problem
numerik. Matematika
membahas fakta-fakta
dan hubungan-
hubungannya, serta membahas problem ruang dan waktu.
47 James dan James 1976 dalam Ruseffendi 1992:27 mengatakan
bahwa “matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,
susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga
bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. ” Johnson dan Rising
1972 dalam Rus effendi 1992:28 mengatakan bahwa “matematika
adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logik”. Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasikan sifat-
sifat atau teori-teori yang dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur-unsur yang didefinisikan atau tidak didefinisikan.
Reys dkk 1984 dalam Ruseffendi 1992:28, dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah telaah tentang hubungan, suatu
jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. Kemudian Kline 1973 dalam Ruseffendi 1992:28 dalam bukunya
mengatakan bahwa matematika bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika
itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.
Lebih lanjut, Ruseffendi 1992:45, menyimpulkan pengertian matematika, yaitu matematika disebut ilmu deduktif, sebab dalam
matematika tidak menerima generalisasi yang berdasarkan pada observasi, dan eksperimen. Matematika adalah bahasa, sebab
matematika merupakan simbol yang berlaku secara universal
48 internasional dan sangat padat makna dan pengertian. Matematika
adalah seni, sebab dalam matematika terlihat adanya unsur keteraturan, keterurutan, dan ketepatan. Matematika adalah ilmu tentang pola dan
hubungan sebab yang teratur, dan saling berkaitan. Dari beberapa pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan sistemik. Matematika memiliki sifat yang runtut serta keterurutan dan
menjelaskan pola-pola suatu hubungan yang saling berkaitan.
b. Teori belajar matematika