Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Penelitian Siklus I

88 mengikuti pelajaran karena metode yang digunakan guru hanya sekedar ceramah. Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Matematika kelas IV di SDN 2 Sanggrahan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung belum optimal. Guru masih menggunakan metode klasikal yaitu ceramah saja sehingga siswa tidak terdorong untuk aktif dan memperhatikan penjelasan dari guru. Penelitian yang dilakukan adalah penggunaan alat peraga kartu bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas IV di SDN 2 Sanggrahan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung tahun ajaran 20152016.

3. Penelitian Siklus I

a. Perencanaan

Siklus pertama dilakukan dengan tahap perencanaan. Dalam siklus ini akan dilakukan dua kali tatap muka. Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I adalah: 1 Membuat RPP mata pelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. 2 Membuat alat peraga kartu bilangan. 3 Membuat Lembar Kerja Siswa LKS. 4 Membuat soal evaluasi. 5 Membuat nomor urut siswa. 89

b. Pelaksanaan Tindakan

1 Siklus I Pertemuan 1 Siklus I Pertemuan ke-1 dilakukan pada hari Selasa, 19 Januari 2016. Standar Kompetensi: Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Kompetensi Dasar: Menjumlahkan bilangan bulat. Indikator: a Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif yang suku positifnya lebih besar daripada nilai mutlak suku negatif. b Menjumlahkan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif yang suku positifnya lebih kecil daripada nilai mutlak suku negatif. c Menjumlahkan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif yang suku positifnya sama besar dengan nilai mutlak suku negatif. Tujuan pembelajaran: a Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif yang suku positifnya lebih besar daripada nilai mutlak suku negatif dengan tepat. 90 b Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif yang suku positifnya lebih kecil daripada nilai mutlak suku negatif dengan cermat. c Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif yang suku positifnya sama besar dengan nilai mutlak suku negatif dengan teliti. Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 2 jam pelajaran yaitu pada pukul 09.30 – 10.40 WIB. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya. a Kegiatan awal Kegiatan awal dilakukan kurang lebih 5 menit. Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa. Guru kemudian menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu tentang penjumlahan bilangan bulat. b Kegiatan inti Kegiatan inti berlangsung kurang lebih 55 menit. Kegiatan inti dimulai dengan siswa dikenalkan dengan alat peraga kartu bilangan, yaitu alat untuk mempermudah dalam pelajaran matematika khususnya materi penjumlahan dan pengurangan 91 bilangan bulat. Kemdudian guru menjelaskan materi tentang penjumlahan bilangan bulat sesuai dengan indikator pada RPP. Kelas dibagi menjadi 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Pembagian kelompok menurut tempat duduk siswa, sebelumnya menurut informasi dari guru kelas IV, tempat duduk di kelas ini sudah diacak sehingga anak yang pandai tidak berkumpul menjadi satu. Guru membagi Lembar Kerja Siswa LKS masing-masing satu lembar untuk satu kelompok. Setiap kelompok mendapatkan satu set kartu bilangan untuk diperagakan kemudian digambar. Pada saat siswa berdiskusi mengerjakan lembar kerja, beberapa siswa masih terlihat bingung bagaimana cara mengerjakan sehingga ada yang berjalan-jalan menuju kelompok lain. Setelah selesai mengerjakan lembar kerja, setiap kelompok mewakilkan 1 orang untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. Pada saat presentasi, sebagian kelompok antusias untuk berebut maju ke depan, namun ada pula kelompok yang saling tunjuk untuk maju ke depan. c Kegiatan penutup Guru menanyakan hal-hal yang belum dipahami siswa. Guru membagikan soal evaluasi untuk masing-masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi sendiri-sendiri tanpa mencontek teman lain. Guru kemudian meminta siswa untuk 92 mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, masih banyak siswa yang mengerjakan soal melebihi batas waktu yang ditentukan guru. Guru mengumumkan materi yang akan dipelajari pada mata pelajaran matematika selanjutnya. Akhirnya, guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam penutup. 2 Siklus I Pertemuan 2 Siklus I pertemuan ke-2 dilakukan pada hari Rabu, 20 Januari 2016. Standar Kompetensi: Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Kompetensi Dasar: Menjumlahkan bilangan bulat. Indikator: a Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. b Menjumlahkan bilangan nol dengan bilangan bulat negatif. c Menjumlahkan bilangan bulat dalam bentuk soal cerita. Kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang ada pada RPP. Tujuan: a Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif dengan baik. 93 b Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat menjumlahkan bilangan nol dengan bilangan bulat negatif dengan tepat. c Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat dalam bentuk soal cerita dengan tepat. Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 2 jam pelajaran yaitu pada pukul 07.00 – 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya. a Kegiatan awal Kegiatan awal dilakukan kurang lebih 5 menit. Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa. Guru memberikan apersepsi kepada siswa berupa pertanyaan tentang materi yang telah dijelaskan sebelumnya. Guru kemudian menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu masih sama dengan pertemuan ke-1 yaitu tentang penjumlahan bilangan bulat. b Kegiatan inti Kegiatan inti berlangsung selama kurang lebih 55 menit. Siswa dikenalkan dengan alat peraga kartu bilangan, yaitu alat untuk mempermudah dalam pelajaran matematika khususnya materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Kemudian guru menjelaskan materi tentang penjumlahan 94 bilangan bulat sesuai dengan indikator pada RPP. Kelas dibagi menjadi 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang sama dengan pertemuan sebelumnya. Pada saat pembagian kelompok, masih ada beberapa siswa yang tidak mau berkelompok dengan siswa tertentu, dan saling berebut kursi. Guru membagi Lembar Kerja Siswa LKS masing-masing satu lembar untuk satu kelompok. Setiap kelompok mendapatkan satu set kartu bilangan untuk diperagakan kemudian digambar. Pada saat mengerjakan lembar kerja, siswa sudah mulai dapat berdiskusi dengan baik karena tugas yang dikerjakan sama dengan sebelumnya, walaupun soal berbeda. Siswa juga mulai berani bertanya kepada guru apabila belum paham. Setelah selesai mengerjakan lembar kerja, setiap kelompok mewakilkan 1 orang untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. c Kegiatan penutup Guru menanyakan hal-hal yang belum dipahami siswa. Guru membagikan soal evaluasi untuk masing-masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. Pada saat mengumpulkan soal evaluasi, masih ada beberapa siswa yang melebihi batas waktu meskipun lebih baik daripada saat 95 pertemuan ke-1. Akhirnya, guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam penutup. 3 Prestasi Belajar Siklus I Hasil tes siklus pertama ada pada lampiran, selanjutnya secara sederhana dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 9. Persentase Ketuntasan Siklus I No Klasifikasi Ketuntasan Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Frekuensi Persen Frekuensi Persen 1 TUNTAS 23 57,5 25 62,5 2 BELUM TUNTAS 17 42,5 15 37,5 Tabel di atas menunjukkan bahwa setelah pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan kartu bilangan, terjadi peningkatan persentase siswa yang tuntas KKM, yaitu pada pertemuan ke-1 ketuntasan 57,5 meningkat pada pertemuan ke-2 yaitu menjadi 62,5. Hasil tes siklus I merupakan hasil dari pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2 diambil perolehan yang terbaik dari 2 pertemuan tersebut. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga kartu bilangan meningkatkan persentase ketuntasan daripada sebelum dilakukan tindakan. Hal itu dapat dilihat dari tabel di bawah ini. 96 Tabel 10. Persentase Ketuntasan Pratindakan dan Siklus I No Klasifikasi Ketuntasan Pratindakan Siklus I Frekuensi Persen Frekuensi Persen 1 TUNTAS 17 42,5 25 62,5 2 BELUM TUNTAS 23 57,5 15 37,5 Apabila digambarkan dalam diagram maka persentase ketuntasan siswa pada saat pratindakan dan siklus I seperti di bawah ini. 42.50 62.50 57.50 37.50 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 Pratindakan Siklus I Tuntas Belum Tuntas Gambar 2. Diagram Persentase Ketuntasan Pratindakan dan Siklus I Dari diagram di atas menunjukkan bahwa persentase ketuntasan siswa meningkat dari pratindakan ke siklus I. Persentase ketuntasan siswa pratindakan adalah 42,5, sementara Persentase ketuntasan pada siklus I adalah sebesar 62,5. Peningkatan ketuntasan belajar siswa juga diikuti dengan peningkatan rata-rata siswa yaitu dari pratindakan sebesar 57,38 97 meningkat pada siklus I yaitu sebesar 77,5. Meskipun demikian, Persentase ketuntasan belajar siswa belum mencapai target yaitu sebesar 90, sehingga perlu diperbaiki pada siklus II.

c. PengamatanObservasi