42 prestasi belajar sendiri bagi guru adalah sebagai umpan balik sehingga
dapat menentukan apakah perlu melakukan diagnosis, penempatan, atau bimbingan terhadap peserta didik. Prestasi belajar biasanya diukur
menggunakan Tes prestasi belajar, yaitu alat-alat ukur yang banyak digunakan untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah proses belajar
mengajar atau untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah program pengajaran Muhibbin Syah, 2000:141
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang biasanya ditunjukkan dengan nilai atau angka. Untuk mengetahui prestasi belajar seorang
siswa harus dilakukan tes.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Anak
Menurut Conny R. Semiawan 2008:13, prestasi belajar anak dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor di bawah ini:
1 Pemenuhan Kebutuhan Psikologis
Setiap anak mempunyai kebutuhan yang berbeda, misalnya kebutuhan untuk bermain, kebutuhan untuk mendapatkan kasih
sayang dan perhatian dari siswa. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, misalnya
adalah anak yang setiap harinya belajar didampingi orang tua tentu berbeda dengan anak yang ditinggal bekerja orang tuanya dan
harus belajar sendiri atau hanya di damping pembantu di rumah.
43 2
Intelegensi, Emosi dan Motivasi Tingkat kecerdasan masing-masing siswa tergantung dari
beberapa faktor. Pada dasarnya kecerdasan atau intelegensi siswa dapat dibangun dan ditumbuhkan apabila dia mempunyai motivasi
yang besar dari dalam dirinya, seperti yang dikatakan Dimyati dan Mudjiono 2002:42, bahwa motivasi adalah tenaga yang
mengarahkan dan menggerakkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat datang dari dirinya sendiri, dan dapat pula datang dari orang
lain. 3
Pengembangan Kreativitas Kreativitas siswa dapat dikembangkan hanya bagaimana guru
dalam merancang pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas yang dimiliki siswa. Seorang yang kreatif tentu
mempunyai cara-cara tersendiri dalam melakukan beberapa hal, termasuk dalam belajar. Seorang anak kretif mempunyai cara
tersendiri untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik. Slameto
2003:55, menyampaikan
bahwa faktor
yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar adalah:
1 Faktor internal
Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam diri siswa yang meliputi: faktor jasmani yaitu faktor kesehatan dan struktur tubuh,
serta faktor psikologis yaitu motivasi, pengetahuan awal, disiplin dan rasa ingin tahu, minat, bakat, pengetahuan. Muhibbin Syah
44 2003:145 menyebutkan bahwa faktor yang berasal dari dalam diri
siswa sendiri meliputi aspek
fisiologis
yang bersifat jasmaniah dan aspek
psikologis
bersifat rohaniah, seperti dijelaskan di bawah ini:
a Aspek
fisiologis
Kondisi jasmani yang menandai tingkat kebugaran organ- organ tubuh mempengaruhi semangat dan konsentrasi siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Gangguan kesehatan misalnya pendengaran dan penglihatan yang kurang akan
menghambat proses belajar siswa di dalam kelas. b
Aspek
Psikologis
Banyak faktor dalam diri siswa yang menghambat belajar siswa, akan tetapi beberapa faktor-faktor rohaniah yang
umumnya dipandang
lebih esensial
adalah tingkat
kecerdasaninteligensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa. Clark dalam Nana Sudjana 2005:39
menjelaskan bahwa prestasi belajar siswa di sekolah lebih banyak dipengaruhi oleh kemampuan siswa dibandingkan
dengan pengaruh lingkungan. 2
Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa.
Misalnya tempat belajar, sarana dan prasarana pembelajaran, lingkungan belajar. Seperti yang dikemukakan Muhibbin Syah
45 2003:152, bahwa ada 2 macam faktor eksternal yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu: a
Lingkungan sosial Lingkungan sosial yang berpengaruh adalah lingkungan
sosial sekolah seperti guru dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat siswa, seperti yang disebutkan Nana
Sudjana 2005: 40, bahwa salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi prestasi belajar di sekolah
adalah kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yaitu efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Kemudian lingkungan masyarakat dan tetanggan juga teman-teman bermain sangat berpengaruh terhadap
aktivitas belajar siswa, misalnya kondisi siswa yang berada di kawasan kumuh tentu berbeda dengan siswa yang berada di
kawasan perumahan. Sselanjutnya lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan
keluarga itu sendiri. b
Lingkungan nonsosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsisial ialah
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu
belajar yang digunakan siswa.
46
4. Tinjauan tentang Matematika