69 menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika siswa kelas IV rendah. Hal
itu dapat terlihat dari KKM siswa yang belum tercapai setengah dari jumlah siswa kelas IV. Nilai KKM di kelas IV tersebut adalah 70. Rendahnya prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran matematika berdasarkan pengamatan peneliti, terjadi karena guru belum berupaya untuk menggunakan alat peraga
yang berfungsi untuk memudahkan siswa dalam mempelajari konsep-konsep matematika.
E. Desain Penelitian
Desain penelitian secara luas berarti semua proses yang diperlukan peneliti untuk memecahkan masalah dalam penelitian yang sedang dilakukan
Sukardi, 2013:27. Sedangkan secara sempit, desain penelitian adalah penggambaran penelitian penelitian secara jelas, sehingga orang lain yang
berkepentingan misalnya guru mempunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan permasalahan dengan ubahan yang ada dalam konteks penelitian,
dan apa yang hendak dilakukan oleh seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan Sukardi, 2013:28. Dari penjelasan tersebut, dapat
diketahui bahwa desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan peneliti untuk memecahkan masalah penelitian, sehingga orang lain yang
berkepentingan dapat mengetahui tentang gambaran jelas penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti membagi desain
penelitian menjadi dua yaitu rancangan penelitian dan rancangan tindakan yang diuraikan sebagai berikut:
70 1.
Rancangan Penelitian Penelitian
Tindakan Kelas
bertujuan untuk
mengatasi permasalahan yang terdapat di dalam kelas. Hal itu menyebabkan
penelitian ini membutuhkan model atau desain penelitian yang dapat diterapkan. Pada penelitian tindakan kelas ini, menggunakan model yang
dikembangkan oleh Kemmis Mc. Taggart. Kemmis mengembangkan modelnya berdasarkan konsep ahli Lewin yang kemudian disesuaikan
dengan beberapa pertimbangan Kasihani Kasbolah, 2011:113. Dalam perencanaan, Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang
dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk pemecahan masalah. Adapun skema alur
tindakan model Kemmis Mc. Taggart dalam Kasihani Kasbolah 2011:113 adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Skema Alur Tindakan pada Penelitian Tindakan Kelas
71 2.
Rancangan Tindakan Secara garis besar ada 4 tahap yang harus dilalui yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan refleksi. Adapun penjelasan masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Planning
Tahap perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk merancang penelitian tindakan yang bertujuan meningkatkan prestasi
belajar matematika. Pada tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan
tersebut dilakukan Suharsimi dkk, 2009:17. Perencanaan dalam penelitian ini meliputi:
1 Peneliti merumuskan masalah penelitian setelah melakukan
observasi awal. Peneliti kemudian mengkonsultasikan masalah tersebut dengan guru kelas IV, dan menjelaskan apabila akan
dilakukan penelitian tindakan kelas dengan alat peraga kartu bilangan pada mata pelajaran matematika.
2 Peneliti melakukan komunikasi dengan guru kelas IV untuk
merencanakan kegiatan pembelajaran dengan alat peraga kartu bilangan. Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan
penelitian. 3
Peneliti bersama dengan guru mendiskusikan dan membuat RPP, LKS, lembar evaluasi, serta menyiapkan instrumen penelitian.
72 4
Peneliti mempersiapkan alat peraga kartu bilangan beserta perlengkapan lain yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan.
5 Peneliti melatih guru kelas IV dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran menggunakan alat peraga kartu bilangan agar tidak terjadi diskomunikasi antara guru dan peneliti.
b. Tahap Pelaksanaan
Acting
Tahap kedua dalam penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu
melaksanakan tindakan di kelas Suharsimi dkk, 2009:18. Pelaksanaan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan.
Dalam penelitian tindakan ini, menggunakan model kolaboratif partisipatif dimana guru kelas IV sebagai pelaku yang melaksanakan
pembelajaran dan peneliti yang bertindak sebagai pengamatobserver. Materi yang diajarkan adalah penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat, diajarkan dengan alat peraga kartu bilangan. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini meliputi:
1 Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan alat peraga
kartu bilangan sesuai dengan RPP. Pelaksanaan kegiatan meliputi: a
Kegiatan awal Kegiatan awal berupa memberi salam, presensi siswa, memberi
apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran. b
Kegiatan inti
73 Kegiatan inti berupa guru menggunakan alat peraga kartu
bilangan ketika menjelaskan matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Dilanjutkan dengan
mengerjakan lembar kerja siswa LKS melalui diskusi kelompok.
c Penutup
Kegiatan penutup berupa penyimpulan hasil pembelajaran, mengerjakan soal evaluasi serta refleksi.
2 Peneliti mengamati dan mencatat hal-hal penting ketika guru
melakukan pembelajaran menggunaka alat peraga kartu bilangan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
c. Tahap Pengamatan
Observing
Tahap ketiga dalam pelaksanaan penelitian tindakan adalah pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas sebagai pelaksana
tindakan dan peneliti. Kegiatan pengamatan berlangsung dalam waktu yang sama dengan pelaksanaan tindakan, ketika guru menggunakan
alat peraga kartu bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika. Oleh karena itu, Kasihani Kasbolah 1998:91
menyebutkan bahwa pada tahap pengamatan atau observasi tidak lain adalah upaya untuk mengamati pelaksanaan tindakan. Pengamatan
dilakukan terhadap guru dan siswa, baik sebelum pelaksanaan tindakan, pada saat pelaksanaan tindakan maupun setelah pelaksanaan
tindakan kelas.
74 Observasi atau pengamatan yang dilakukan yaitu mencakup
kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa dalam interaksi individu maupun kelompok. Data yang diperoleh dari pelaksanaan tahap
pengamatan ini adalah data tentang proses pembelajaran di kelas dan data kemajuan hasil belajar siswa. Dengan demikian diharapkan dapat
diketahui apakah tindakan yang dilakukan mengarah kepada perubahan positif dalam proses pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan. Kasihani Kasbolah 1998:92, menjelaskan bahwa apabila tidak terjadi perubahan positif maka peneliti harus segera mencari dan
menemukan faktor
penyebabnya, dan
menentukan langkah
perbaikannya. d.
Refleksi
Reflecting
Tahap keempat dalam penelitian tindakan merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan Suharsimi
Arikunto dkk,2009:19. Pendapat lain disampaikan oleh Kasihani Kasbolah 1998:100, yang menyebutkan bahwa refleksi dilakukan
tidak hanya pada akhir pelaksanaan tindakan namun juga pada saat merencanakan, ketika tindakan dilakukan dan setelah pelaksanaan
tindakan. Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategis. Refleksi dilakukan
oleh peneliti bersama dengan guru kelas IV. Refleksi yang dilakukan secara diskusi bersamaan akan memberikan dasar perbaikan nyata
yang lebih baik Suwarsih Madya, 2009:64. Dari hasil refleksi yang
75 dilakukan, akan dapat menentukan langkah perubahan selanjutnya.
Apabila misalnya hasil tindakan pada siklus pertama belum sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka dapat dilakukan perubahan
rencana untuk siklus berikutnya, begitupun seterusnya.
F. Teknik Pengumpulan Data