PengamatanObservasi Penelitian Siklus II

116 57,38 77,5 88,75 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pratindakan Siklus I Siklus II Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa Gambar 5. Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa Pratindakan, Siklus I dan Siklus II

c. PengamatanObservasi

1 Observasi Siswa Bersamaan dengan pelaksanaan tahap tindakan, peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap siswa sama seperti yang dilakukan pada siklus I. Peneliti sebagai observer dibantu oleh satu observer sehingga ada 2 observer, yaitu observer 1 dan observer 2. Observasi yang dilakukan kepada siswa bertujuan untuk mengetahui partisipasi siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Terdapat 12 butir pengamatan yang dilakukan untuk siswa. Pemberian skor aktivitas siswa, yaitu dengan memberikan skor 4 sebagai skor tertinggi dan skor 1 sebagai skor terendah. 117 Skor maksimumnya adalah 48 dan skor minimumnya adalah 12 untuk satu siswa. Untuk seluruh siswa, skor maksimumnya adalah 1920 sedangkan skor minimumnya adalah 480. Dalam pelaksanaan siklus II, observasi terhadap siswa dilakukan 3 kali yaitu pada siklus I pertemuan ke-1, pertemuan ke-2, dan pertemuan ke-3. Dari hasil observasi tiga kali pertemuan tersebut, diambil satu kali pertemuan yang memperoleh hasil terbaik. Berikut ini merupakan tabel pengamatan aktivitas siswa siklus II. 118 Tabel 14. Aktivitas Siswa Siklus II Butir yang diamati Jumlah skor seluruh siswa Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3 a. Aktif bekerjasama dalam kelompok b. Bertanggungjawab terhadap tugas kelompok c. Saling membantu dalam kerja kelompok d. Aktif bertanya e. Aktif menjawab pertanyaan f. Aktif mengemukakan pendapat g. Memperhatikan penjelasan guru h. Semangat dalam mengikuti pembelajaran i. Antusias pada saat guru menggunakan alat peraga j. Mematuhi perintah guru k. Mematuhi peraturan dalam pembelajaran l. Mengerjakan tugas tepat waktu 130 112 103 94 87 85 94 89 84 110 131 129 146 145 135 114 101 93 105 109 105 138 146 145 154 152 151 122 120 121 133 135 131 155 156 149 Skor total seluruh siswa 1248 1482 1679 Skor maksimum 1920 1920 1920 Persentase keseluruhan 65 77,18 87,44 Dari hasil di atas, dapat diketahui bahwa untuk mengetahui persentase keseluruhan aktivitas siswa harus dihitung terlebih dahulu skor total seluruh siswa kemudian dibagi dengan skor maksimum dan dikalikan 100, seperti yang terdapat pada bab 3. Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa persentase 119 keseluruhan aktivitas siswa pada siklus II pertemuan ke-1 yaitu 65, pertemuan ke-2 sebesar 77,18 dan pertemuan ke-3 adalah 87,44, dapat digambar dalam bentuk diagram seperti di bawah ini. 65 77,18 87,44 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 I II III Presentase Aktivitas Siswa Siklus II Presentase Aktivitas Siswa Siklus II Gambar 6. Diagram Persentase Aktivitas Siswa Siklus II Dari diagram di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada siklus II yaitu diambil yang terbesar adalah sebesar 87,44 sudah melebihi persentase aktivitas minimal yang harus dicapai siswa yaitu sebesar 80. Hal tersebut berarti persentase aktivitas siswa pada siklus II mencapai batas minimal yang ditentukan yaitu 80. Berdasarkan hasil perhitungan aktivitas siswa pada siklus II tersebut, maka ditentukan kategori hasil observasi, sesuai dengan yang sudah tertulis pada bab III, yaitu untuk hasil aktivitas siswa pada siklus II sebesar 87, 44 termasuk dalam kategori baik sekali. 120 Dari hasil penelitian bahwa aktivitas belajar siswa mengalami kenaikan pada siklus I ke siklus II. Aktivitas belajar siswa pada siklus I yaitu mencapai 51,3, dan belum memenuhi persentase minimal yang harus dicapai yaitu 80. Pada siklus II persentase aktivitas siswa mencapai 87, 44, dan sudah mencapai persentase aktivitas minimal siswa. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat pada diagram di bawah ini. 51.30 87.44 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 Siklus I Siklus II Presentase Aktivitas Siswa Presentase Aktivitas Siswa Gambar 7. Diagram Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II d. Refleksi Refleksi dilakukan pada saat akhir siklus II. Dalam kegiatan refleksi ini, peneliti berkonsultasi dengan guru tentang berbagai masalah dan kendala yang terjadi pada saat siklus II pertemuan ke- 1, pertemuan ke-2 dan pertemuan ke-3. Refleksi dilakukan untuk mencari kekurangan atau kendala yang ada pada saat menggunakan alat peraga kartu bilangan pada mata pelajaran matematika materi 121 penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Dari pelaksanaan siklus II, nampak aktivitas pembelajaran menjadi lebih baik karena kendala yang ditemui pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus II ini. Adapun hasil perbaikan tersebut diantaranya: 1 Dalam pembagian kelompok, pada siklus II pertemuan ke-1 setiap kelompok hanya beranggotakan 4 siswa, sedangkan pada pertemuan ke-2 dan ke-3 masing-masing kelompok hanya terdiri dari 2 orang siswa. Upaya untuk mengurangi jumlah anggota kelompok terbukti berhasil karena siswa menjadi lebih aktif dan bersemangat dalam kerja kelompok. 2 Guru memberikan pengertian kepada siswa tentang kerjasama yang baik dan tidak membeda-bedakan teman, agar siswa tidak gaduh saat mengerjakan tugas kelompok dan bisa berkerjasma dengan baik. Guru memberikan nasihat-nasihat dengan berkeliling kelas pada setiap kelompok. 3 Guru lebih memancing siswa untuk aktif bertanya ketika mengikuti kegiatan pembelajaran dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab siswa dengan antusias. 4 Guru meminta siswa untuk menempel kartu bilangan pada lembar yang disediakan, sehingga siswa lebih jelas tidak hanya dengan menggambar saja. 122 5 Pada saat memberi contoh soal, guru meminta siswa yang belum tuntas untuk maju ke depan dengan bimbingan guru agar merasa tidak takut, sehingga siswa yang belum paham pada materi pelajaran menjadi paham dengan berlatih contoh soal dan dengan maju kedepan kelas untuk mengerjakan soal. Dengan berakhirnya perbaikan pada siklus II maka proses pembelajaran dan prestasi belajar menjadi meningkat. Dengan demikian target dalam penelitian telah tercapai sehingga penelitian berhenti pada siklus II.

B. Pembahasan

Siklus I dilakukan 2 kali pertemuan yaitu pada hari Selasa, 19 Januari 2016 dan Rabu, 20 Januari 2016. Pada penelitian siklus II, siswa belum bisa dikondisikan dan belum aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam berkelompok misalnya, ada siswa yang tidak mau satu kelompok dengan teman tertentu, kemudian juga pada saat berpindah tempat duduk belum terkontrol dan ramai sendiri. Siswa juga masih pasif dalam bertanya, hal itu terjadi karena siswa belum paham dengan apa yang akan diajarkan oleh guru. Siswa juga masih terlihat bingung ketika mengerjakan lembar kerja, karena intruksi dari guru yang belum dipahami siswa. Untuk aktivitas guru pada pelaksanaan penelitian siklus I, guru melakukan kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah dirancang oleh peneliti bersama dengan guru. Guru ketika memberikan contoh soal,