Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

tidak menjual barang tetapi menjual jasa kepada pelanggan. Mata pelajaran ini sangat berguna ketika siswa yang sudah lulus memilih bekerja dibidang keuangan. Menurut Alam S. 2007: 197 “perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan utamanya memproduksi produk tidak berwujud dengan tujuan mencari laba ”. Kompetensi dasar mata pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa dalam silabus siswa kelas X mencakup: mendeskripsikan pengertian laporan keuangan, menyediakan peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, membukukan dokumen transaksi dalam jurnal, memposting jurnal ke buku besar dan buku pembantu, menyusun neraca saldo, menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan perusahaan jasa, membuat jurnal penyesuaian, menyusun neraca lajur, menyusun laporan keuangan, menyusun neraca saldo setelah penutupan; Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa adalah tingkat keberhasilan siswa berbentuk simbol atau angka yang dicapai setelah belajar mata pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa yang membahas tentang pencatatan pengidentifikasian, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan pada perusahaan jasa.

b. Pengukuran Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi

Perusahaan Jasa Prestasi belajar yang ditampilkan seorang siswa sebagai bukti usaha yang dilakukannya dalam belajar dilihat dari tingkat keberhasilan kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki dan diukur dengan tes. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2013: 106, “untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar tersebut dapat dil akukan melalui tes prestasi belajar”. Tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2013: 106-107, sebagai berikut: 1 Tes formatif Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa mengolah kemampuan terhadap pokok bahasan tertentu. Tes formatif lebih mengarah pada ulangan harian. 2 Tes subsumatif Penilaian ini digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar pada sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan. Tes subsumatif lebih mengarah pada Ujian Tengah Semester. 3 Tes sumatif Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester yang bertujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan belajar dan menentukan apakah siswa lulus atau tidak dalam pembelajaran. Tes sumatif lebih mengarah pada Ujian Akhir Semester. Tes prestasi belajar dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi dan digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat kemampuan siswa. Sugihartono, dkk 2007: 130 menyatakan bahwa: Dalam kegiatan belajar mengajar, pengukuran hasil belajar dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh perubahan tingkah laku siswa setelah menghayati proses belajar. Maka pengukuran yang dilakukan guru lazimnya menggunakan tes sebagai alat ukur. Hasil pengukuran tersebut berwujud angka ataupun pernyataan yang mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para siswa, yang lebih dikenal dengan prestasi belajar. Perubahan tingkah laku siswa dalam proses belajar maksudnya adalah usaha keras yang dilakukan oleh siswa dalam belajar untuk memperoleh prestasi belajar yang optimal sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pengukuran dapat dilakukan dengan ulangan harian, Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester untuk mengetahui sejauh mana siswa mendapat pengetahuan dan keterampilan serta menguasai materi yang sudah disampaikan oleh guru. Zainal Arifin 2013: 4 menyatakan “pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu”. Kuantitas berbentuk skorangka yang diperoleh dengan menggunakan suatu alat ukur yang standar.

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25