Pengertian Lingkungan Teman Sebaya
keluarga. Informasi dunia secara luas memberikan kemudahan bagi anak untuk memilih teman yang dirasa cocok. Pendapat lain dari
Syamsu Yusuf L.N. dan Nani M. Sugandhi 2012: 41 yang mengungkapkan bahwa:
Melalui kelompok teman sebaya, anak dapat memenuhi kebutuhannya untuk belajar berinteraksi sosial berkomunikasi dan
bekerja sama, belajar menyatakan pendapat dan perasaan, belajar merespons atau menerima pendapat dan perasaan orang lain, belajar
tentang norma-norma kelompok, dan memperoleh pengakuan dan penerimaan sosial.
Bagi seorang anak, menurut Abu Ahmadi 2007: 193 fungsi Lingkungan Teman Sebaya adalah:
1 Menjadi sarana bagi anak untuk belajar bergaul, memberi, dan menerima pendapat dari teman.
2 Sarana bagi anak untuk mempelajari kebudayaan masyarakatnya. Anak belajar di sekolah untuk menumbuh kembangkan semangat
kebangsaan, menjadi manusia yang baik sesuai dengan gambaran dan cita-cita sekolah. Anak belajar mengenai kejujuran, keadilan,
kerjasama, tanggung jawab, dan lain-lain. 3 Mengajarkan mobilitas sosial. Melalui pergaulan teman sebaya,
anak-anak dari kelas sosial bawah menangkap nilai-nilai, cita-cita, dan pola-pola tingkah laku anak-anak kelas menengah ke atas
sehingga termotivasi untuk mobilitas sosial. 4 Mempelajari peranan sosial yang baru. Anak yang berasal dari
keluarga yang otoriter mengenal suasana kehidupan yang bersifat
demokratik dalam pergaulannya dengan teman sebaya, begitupula sebaliknya.
5 Sarana bagi anak untuk belajar patuh kepada aturan sosial dan kewibawaan. Siswa wajib untuk patuh pada peraturan dan memiliki
kewibawaan sebagai manusia yang berpendidikan dan memiliki budi pekerti.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi Lingkungan Teman Sebaya adalah memberikan sumber informasi dan
perbandingan yang luas tentang dunia luar, sehingga dapat memenuhi kebutuhannya untuk belajar berinteraksi sosial, menerima pendapat dan
perasaan orang lain, dan sarana untuk belajar patuh kepada aturan sosial.