tentunya dapat dipertahankan dan diteruskan oleh guru pada kegiatan pembelajaran selanjutnya.
F. Keterbatasan Penelitian
Dalam upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Muntilan melalui media kartun masih
ditemukan beberapa kendala dan keterbatasan. Adapun keterbatasan tersebut dikarenakan penelitian dilakukan oleh peneliti pemula. Kendala lain adalah
mengenai pengadaan media kartun yang disesuaikan dengan masing-masing sub- tema pembelajaran selama penelitian dilaksanakan dan tingkat penguasaan bahasa
Jerman peserta didik. Faktor lain disebabkan waktu penelitian antara siklus I dengan siklus II mengalami jeda yang cukup lama karena peneliti sakit typus
selama dua bulan lamanya dan ketika akan mengulang siklus I guru tidak memberi kesempatan, sehingga siklus II dilaksanakan pada semester berikutnya.
Selain itu, keterbatasan waktu yang disediakan oleh guru karena peserta didik harus dipersiapkan untuk menghadapi mid semester selama penelitian
berlangsung. Hal ini menyebabkan latihan menulis kurang intensif. Di samping hal tersebut, setiap pertemuan pelajaran bahasa Jerman di kelas XI IPA 4
berlangsung selama 45 menit dan dilaksanakan sekali dalam satu pekan, ini menyebabkan setiap pertemuan berlangsung lebih singkat dan harus dimanfaatkan
semaksimal mungkin.
76
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Muntilan Magelang.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media kartun dapat meningkatkan keterampilan menulis bahasa Jerman dan minat dan motivasi peserta
didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Muntilan Magelang. Penelitian bisa dikatakan berhasil dilihat dari meningkatnya kualitas proses dan
hasil pembelajaran keterampilan menulis. Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilihat dari meningkatnya minat dan motivasi peserta didik dalam mempelajari
bahasa Jerman, sedang dari sisi hasil pembelajaran dapat dilihat dari perolehan skor dari latihan menulis peserta didik. Peserta didik terlihat menjadi lebih aktif selama
pembelajaran. Peningkatan hasil pembelajaran ditunjukkan dari meningkatnya hasil latihan menulis. Berdasarkan grafik pada hasil refleksi masing-masing siklus terlihat
bahwa kecenderungan nilai peserta didik meningkat. Adapun rerata nilai yang diperoleh pada siklus pertama adalah 69,2, sedangkan pada siklus kedua adalah 86,48.
Rerata nilai yang lebih rendah pada siklus kedua bisa jadi disebabkan oleh tingkat kesulitan soal latihan yang lebih tinggi daripada siklus pertama.