Peranan Menulis dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.
Remmers dalam Sugihartono 2007: 129 memberikan rumusan sebagai berikut: ‚Weas
urement‘ berasal dari kata ‚to measure‘ yang berarti suatu kegiatan atau proses untuk menetapkan dengan pasti luas, dimensi dan kuantitas dari
sesuatu dengan cara membandingkan terhadap ukuran tertentu. Di samping itu pengukuran sebagai usaha untuk mengetahui keadaan sesuatu sebagaimana
adanya, pengukuran dapat berupa pengumpulan data tentang sesuatu. Sax dalam Azwar 2003: 87 menunjukkan beberapa karateristik dimensi
sikap yaitu, 1 arah, artinya sikap terpilah pada dua arah kesetujuan yaitu apakah setuju atau tidak setuju, apakah mendukung atau tidak mendukung, apakah
memihak atau tidak memihak terhadap sesuatu atau seseorang sebagai objek; 2 intesitas, artinya kedalaman atau kekuatan sikap terhadap sesuatu belum tentu
sama walaupun arahnya mungkin berbeda; 3 keluasan, maksudnya kesetujuan atau ketidak setujuan terhadap suatu objek sikap dapat mengenai hanya aspek
yang sedikit dan sangat spesifik akan tetapi dapat pula mencakup banyak sekali aspek yang ada pada objek sikap; 4 konsistensi, maksudnya adalah kesesuaian
antara pernyataan sikap yang dikemukakan dengan responnya terhadap objek sikap termaksud; 5 spontanitasnya, yaitu menyangkut sejauhmana kesiapan
individu untuk menyatakan sikapnya secara spontan. Dalam kegiatan belajar mengajar, Sugihartono 2007: 130 pengukuran hasil
belajar dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh perubahan tingkah laku peserta didik setelah menghayati proses belajar. Maka pengukuran yang dilakukan
guru lazimnya menggunakan tes sebagai alat pengukur. Hasil pengukuran tersebut berwujud angka ataupun pernyataan yang mencerminkan tingkat penguasaan
materi pelajaran bagi peserta didik, yang lebih dikenal sebagai prestasi belajar. Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa, motivasi merupakan dorongan
dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku yang disertai minat yang menunjukkan ketertarikan dalam beraktivitas, khususnya dalam kegiatan belajar
mengajar. Minat dan motivasi tersebut dapat diukur dengan mengetahui seberapa jauh perubahan tingkah laku peserta didik menggunakan angket terbuka dan
tertutup.