seperti bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang dengan mudahnya di dapat dari berbagai sumber media. Di sekolah buku ajar yang digunakan adalah Kontakte
Deutsch 1, Kontakte Deutsch Extra, Studio d dan beberapa buku pendukung lainnya. Keterbatasan fasilitas terdapat dari buku ajar bahasa Jerman.
c. Pembelajaran menulis bahasa Jerman di lakukan secara khusus. Kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran menulis bahasa Jerman yaitu pada
gramatiknya. Bagi guru, tata bahasa Jerman terbilang cukup rumit sehingga memerlukan pembelajaran khusus untuk mengatasinya, seperti peserta didik
menuliskan materi-materi yang akan diajarkan terlebih dahulu kemudian apabila ada kesulitan sedapat mungkin guru akan membantu. Dalam kosakata dapat di
cari melalui kamus atau terdapat dalam buku ajar meskipun sering mendapatkan kesalahan diksi.
d. Proses menulis dilakukan melalui urutan, yaitu diawali dengan menulis kosakata dilanjutkan ke dalam kalimat kemudian menulis secara keseluruhan.
Guru mengarahkan peserta didik dalam memahami unsur struktur kalimat dan gramatik sebelum melakukan pelatihan dalam menulis bahasa Jerman. Contoh
latihan menulis bahasa Jerman dapat berupa menulis surat atau mengarang bebas.
2. Data Hasil Observasi Proses KBM
Observasi terhadap proses pembelajaran bahasa Jerman dilakukan di kelas XI IPA 4 pada hari Selasa, 17 September 2013. KBM bahasa Jerman berlangsung
kondusif dan peserta didik patuh dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Hubungan guru dan peserta didik pun baik. Peserta didik mengajukan pertanyaan dengan santai dan terkadang melakukannya sambil bergurau.
Tabel 1. Hasil Observasi KBM Kelas XI IPA 4 SMA N I Muntilan.
No. Aspek yang diamati Deskripsi hasil pengamatan
1. Proses pembelajaran
Guru
a. Guru membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa dan menanyakan kabar dalam
bahasa Jerman. Guru memberi apersepsi kepada peserta didik.
b. Pembahasan materi Materi disampaikan secara runtun dan
bervariasi, jelas dan mudah dipahami.
c. Buku ajar dan penunjang Guru menggunakan buku Kontakte Deutsch Extra sebagai buku pegangan dan Kontakte
Deutsch 2 sebagai buku penunjang serta buku-buku bahasa Jerman lainnya sebagai
tambahan.
d. Metode pembelajaran Guru menggunakan metode konvensional
dalam mengajar.
e. Media pembelajaran Guru jarang menggunakan media sebagai
sarana untuk mempermudah penyampaian materi.
f. Penggunaan bahasa pengantar
Bahasa yang digunakan guru dalam mengajar adalah bahasa Jerman, Jawa dan
bahasa Indonesia. Terkadang guru juga menggunakan bahasa gaul.
g. Cara guru memotivasi peserta didik
Guru memberikan motivasi berupa pujian dan nasihat. Terkadang guru memberikan
hadiah berupa tambahan poin nilai. h. Cara guru menegur atau
menyapa peserta didik Guru menyebut peserta didik dikelas
dengan sapaan “Anda”.
i. Teknik penguasaan kelas Guru lebih mendominasi kelas namun tidak mendiskriminasikan peserta didik.
j. Bentuk dan cara evaluasi Guru dan peserta didik melakukan evaluasi bersama-sama di akhir jam pelajaran.
k. Guru menutup pelajaran Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Guru memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik ketika ada materi yang belum
dimengerti oleh peserta didik. Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan
mengucapkan salam “Aufw
iedersehen ”.
Peserta Didik
a. Sikap peserta didik Peserta didik terlihat santai namun tetap
fokus dalam mengikuti pelajaran dan menghargai guru.
b. Keaktifan peserta didik Sebagian besar peserta didik terlihat aktif
dalam menanggapi stimulus dari guru.
c. Tingkat motivasi peserta didik
Motivasi peserta didik masih belum tinggi, mereka belum serius dalam mengikuti
KBM.
d. Keterampilan menulis peserta didik
Peserta didik mengalami kesulitan dalam bentuk tulisan menggunakan Bahasa
Jerman. Seperti besar kecilnya huruf, penulisan Umlaut, dan pengucapan yang
mirip dengan bahasa Inggris ditulis jelas