Refleksi Reflection Desain Penelitian

dicapai dengan jalan: 1 membandingkan data pengamatan dengan data hasil angket atau Member check, yakni memeriksa kembali keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara, apakah keteranganinformasi itu tidak berubah atau ajeg. 2 membandingkan data hasil pengamatan dengan data lembar pekerjaan peserta didik dan lembar refleksi. Dalam hal ini observer berkolaborasi dengan guru mata pelajaran bahasa Jerman.

H. Validitas Data

Penelitian ini dilakukan secara terus menerus melalui siklus-siklus yang telah direncanakan sampai mencapai hasil yang diinginkan. Data yang sudah dikumpulkan perlu diketahui tarap validitas dan reliabilitasnya, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Selama proses penelitian ada lima kriteria validitas yaitu validitas demokratik, validitas hasil, validitas proses, validitas katalik, validitas dialogik Madya, 2009: 37-45. Namun dalam penelitian ini hanya 3 validitas data yang digunakan yaitu validitas demokratik, validitas proses, dan validitas dialogik karena ketiganya merupakan langkah untuk mengurangi kesalahan data yang diambil seperti manipulasi data atau penentuan hasil secara sepihak. Pada penelitian ini hanya tiga validitas data yang digunakan yaitu validitas demokratik, validitas proses dan validitas dialogik. a. Validitas Demokratik Kriteria dalam validitas demokratik adalah adanya kekolaboratifan penelitian dan pencakupan berbagai pendapat dan saran sehingga dapat dihindari subjektivitas peneliti terhadap hasil penelitian. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan kolaborator guru bahasa Jerman di SMA N 1 Muntilan, data yang ada kemudian didiskusikan bersama dengan kolaborator, sehingga data tersebut benar-benar valid. b. Validitas Proses Kriteria ini lebih menekankan pada proses pemberian tindakan. Tindakan yang diberikan harus terpercaya dan handal. Hal ini untuk menentukan seberapa kuat proses itu mengendalikan penelitian dan sejauh mana proses yang dilaksanakan dipercaya. c. Validitas Dialogik Kriteria ini dapat dilakukan dengan diskusi kolaborator guru mata pelajaran bahasa Jerman untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada. Diskusi sebelum dan selama penelitian berlangsung akan mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Kolaborasi dalam penelitian tindakan kelas dapat melibatkan peserta didik, guru, kepala sekolah, dan karyawan.

I. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Kriteria keberhasilan tindakan dalam penelitian ini dikelompokkan dalam dua aspek berikut ini. 1. Indikator Keberhasilan Proses Indikator keberhasilan proses dilihat dari perkembangan proses perubahan, baik perubahan sikap maupun perilaku peserta didik terhadap pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman. Selain itu dapat berupa