Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

KTSP dikembangkann berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut. 1 Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, 2 beragam dan terpadu, 3 tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, 4 relevan dengan kebutuhan kehidupan. BSNP 2006: 1-2. Adapun tujuan pelaksanaan pembelajaran bahasa Jerman di SMA berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, 2006: 8 mencakup empat aspek keterampilan berbahasa, yakni menyimak Hörverstehen, berbicara Sprechfertigkeit, membaca Leseverstehen dan menulis Schreibfertigkeit. Pusat Kurikulum dan Badan Penelitian dan Perkembangan Departemen Pendidikan Nasional 2004: 3 mengemukakan bahwa secara ringkas karakteristik pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing mencakup dua aspek, yakni 1 bahasa sebagai sebuah sistem keilmuan, aspek kompetensi kebasahaan, dan 2 bahasa sebagai sarana komunikasi, aspek performars kinerja, unjuk kinerja kebahasaan. Selain aspek keterampilan berbahasa tersebut di atas, pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing juga amat ditentukan oleh aspek pengetahuan tentang kebudayaan bangsa yang bahasanya dipelajari. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan Sadtono 1987: 136 bahwa apabila kita mau mempelajari bahasa asing secara tuntas, maka kita perlu mengetahui pola-pola kebudayaan bahasa tersebut. Mulyasa 2006: 2 memberikan pendapat bahwa KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik. Dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pengajaran bahasa Jerman di SMA disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang di dalamnya mencakup empat macam keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Untuk pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing perlu diketahui terlebih dahulu pola-pola kebudayaan bahasa Jerman agar pembelajar dapat memahami bahasa Jerman tersebut dengan tuntas. Peserta didik juga diarahkan untuk mengenali budaya Jerman dengan catatan tidak melupakan tujuan dan unsur bahasa itu sendiri.

3. Pembelajaran Menulis Bahasa Jerman a. Pengertian Menulis

Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan, karya, pesan, kritik, nasihat atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi seperti saat ini, menulis juga bisa dilakukan dengan menggunakan komputer atau laptop. Menurut Morsey dalam Tarigan 2008: 4 Dalam kehidupan menulis ini, jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila kita katakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Sehubungan dengan hal ini, menulis dipergunakan, melaporkanmemberitahukan, dan memengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan sturktur kalimat.