Jenis Media Pembelajaran Media Pembelajaran 1. Pengertian Media
kebiasaan hidup masyarakat, peristiwa olahraga, atau mengenai kepribadian seseorang. Dengan kata lain, kartun merupakan metafora visual hasil ekspresi dan
interpretasi atau lingkungan sosial politik yang tengah dihadapi oleh seniman pembuatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kartun berarti film bioskop
yang dibuat dengan memotret gambar lukisan tangan yang berseri; dapat juga berarti gambar dengan penampilan yang lucu yang berkaitan dengan keadaan
yang sedang berlaku terutama mengenai politik. Sudjana 2010: 58 berpendapat bahwa kartun adalah penggambaran
dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Sudjana 2010: 69
menambahkan kartun merupakan penyajian gambar atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang dirancang guna mempengaruhi opini masyarakat.
Menurut Sadiman 2002: 46, bahwa kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-
simbol untuk menyampaikan situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian, mempengaruhi sikap
maupun tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana tanpa detail dengan
menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat. Kalau kartun mengena, pesan yang besar bisa disajikan secara
ringkas dan kesannya akan tahan lama diingatan. Haron Kartun sebagai Bahan Motivasi, 2001 mengemukakan, kartun
merupakan suatu bahan yang sangat popular dan digemari oleh lapisan pembaca
dan penonton. Kartun dianggap sebagai satu wahana yang menghibur dan meredakan ketegangan emosi manusia. Dryden 2001: 22, pembelajaran dengan
kartun akan menciptakan belajar yang efektif karena dapat membawa peserta didik dalam suasana yang menyenangkan.
Menurut Hoch dan Macaire dalam Zulaikah 2008: 13 menambahkan bahwa „Die wilder eig nen sich gut als Stimulus zum Sprechen oder Schreiben“,
maksudnya adalah gambar-gambar tersebut bermanfaat baik dalam memberi stimulus untuk berbicara atau menulis.
Penggunaan kartun sebagai pembelajaran memiliki peranan penting karena dalam tahap ini peserta didik sangat tanggap terhadap stimulus visual yang lucu,
menarik, dan praktis. Menurut Dawyer dan Maizuriah 2000, kartun merupakan bentuk visual dengan minat kanak-kanak boleh digunakan oleh guru dalam
pengajaran. Penggunaan visual telah lama diketahui berkeupayaan merangsang pembelajaran.
Hal senada dikatakan oleh Sudjana 2010: 61 bahwa sesuai dengan wataknya kartun yang efektif akan menarik perhatian serta menumbuhkan minat
belajar peserta didik. Ini menunjukkan bahan-bahan kartun menjadi alat motivasi yang berguna di kelas. Beberapa kartun dengan topik yang sedang hangat,
bilamana cocok dengan tujuan-tujuan pengajaran, merupakan pembuka diskusi yang efektif.
Beberapa kelebihan media gambar yang mana hal ini berkaitan dengan media kartun yang dijelaskan oleh Sadiman 1984: 31 bahwa: 1 sifatnya
konkret; 2 gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu; 3 media gambar