individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain dan sebaliknya.
Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa interaksi sosial adalah hubungan dua orang atau lebih yang saling
mempengaruhi satu sama lain sehingga terjadinya suatu hasil yang dapat dicapai bersama.
Dalam mempelajari interaksi sosial digunakan pendekatan tertentu, yang dikenal dengan nama interactionist perspective. Di antara berbagai
pendekatan yang digunakan untuk mempelajari interaksi sosial, dijumpai pendekatan yang dikenal dengan nama interaksionisme simbolik symbolic
interactionism. Pendekatan ini bersumber pada pemikiran George dan Herbet Mead. Dari kata interaksionisme sudah nampak bahwa sasaran
pendekatan ini ialah interaksi sosial; kata simbolik mengacu pada penggunaan simbol-simbol dalam interaksi.
26
2. Syarat-Syarat Interaksi Sosial
Secara teoritis, sekurang-kurangnya ada dua syarat bagi terjadinya suatu interaksi sosial, yaitu terjadinya kontak sosial dan komunikasi.
Terjadinya suatu kontak sosial tidaklah semata-mata tergantung dari tindakan, tetapi juga tergantung kepada adanya tanggapan terhadap
tindakan tersebut. Sedangkan aspek terpenting dari komunikasi adalah bila seseorang memberikan tafsiran pada sesuatu.
27
26
Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi Edisi Revisi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004, h.35.
27
J. Dwi Narwoko, Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta: Kencana, 2007, h.16.
Dalam buku sosiologi yang berjudul Sosiologi Sebuah Pengantar karya Yusran Razak juga menjelaskan secara rinci bahwa suatu interaksi
sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat sebagai berikut:
1. Adanya kontak sosial Social Contact.
Kata kontak berasal dari bahasa latin, yaitu con atau cum bersama-sama dan tango menyentuh jadi artinya bersama-sama
menyentuh. Kontak sosial mempunyai dua sifat. Yang pertama bersifat primer, artinya terjadi apabila hubungan diadakan secara
langsung yang berhadapan muka. Yang kedua bersifat sekunder artinya suatu kontak memerlukan suatu perantara.
Kontak sosial dapat terjadi melalui dua cara. Cara yang pertama adalah verbalgestural, yaitu kontak yang terjadi melalui
saling menyapa, saling berbicara, dan berjabat tangan. Cara kedua adalah non verbalnon-gestural yaitu kontak yang tidak
mepergunakan kata kata-atau bahasa melainkan dengan adanya isyarat.
2. Adanya komunikasi communication
Arti terpenting komunikasi adalah seseorang memberikan tafsiran pada prilaku orang lain. Tafsiran tersebut dapat berwujud
melalui pembicaraan, gerak-gerik badan atau sikap perasaan- perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
28
28
Ibid, h.59.
Komunikasi melalui syarat-syarat sederhana adalah bentuk paling elementer dan yang paling pokok dalam komunikasi.
Karakteristik dari komunikasi manusia adalah mereka tidak terbatas hanya menggunakan isyarat-isyarat fisik sebagaimana
halnya dilakukan binatang. Di dalam berkomunikasi manusia menggunakan kata-kata, yakni simbol-simbol suara yang
menganduk arti bersama dan bersifat standar. Dalam hal ini, tidak perlu selalu ada hubungan yang intristik antara satu bunyi tertentu
dengan respon yang disimbolkan. Simbol di sini berbeda dengan tanda. Makna sebuah tanda biasanya identik dengan bentuk
fisiknya dan dapat di tangkap dengan panca indera, sedangkan simbol bisa abstrak.
29
Interaksi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a.
Interaksi sosial baru bisa berlangsung apabila dilakukan minimal dua orang atau lebih.
b. Adanya interaksi dari pihak lain atas komunikasi dan kontak
sosial. c.
Adanya hubungan timbal balik yang saling mempengruhi antara satu dan yang lainnya.
d. Interaksi
cenderung bersifat
positif, dinamis,
dan berkesinambungan.
e. Interaksi cenderung menghasilkan penyesuaian diri bagi
subjek-subjek yang menjalin interaksi.
29
J. Dwi Narwoko, Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta: Kencana, 2007, h.17.