pada saat permainan sepak bola. Disini
saya bersama
pasienlain bersaing
untuk memenangkan permainan tersebut.
27. Ketika anda sedang merasa bersaing dengan
sesama pasien atau kelompok, apakah anda merasa dirugikandiuntungkan?
Yaa tergantung sih, kalo sifatnya kaya
yang barusan saya jelasin yaa merasa
diuntungkan
kan memotivasi
supaya bisa menang.
28. Pertikaian
pertentangan Apa yang anda ketahui tentang arti
pertikaianpertentangan? Pertiakaian itu sama
dengan konflik. 29.
Apakah anda
pernah melakukan
pertikaianpertentangan antar pasien? Kalo ya, jelaskan
Pernah sih. Biasanya gara-gara
salah paham
dan ada
pasien lain
yang susah untuk diatur.
30. Apa yang anda rasakan ketika sedang
bertikai dengan pasien lain atau kelompok? Yaa sedih sih.
31. Apakah anda pernah melihat sesama pasien
melakukan pertikaianpertentangan? Pernah ko, sering
malah. 32.
Dalam kegiatan
apa biasanya
sering mendapat
pertentangan dari
teman andakelompok?
Kalo pertikaian itu sih bisa kapan aja
yaa namanya juga tinggal
bareng- bareng tapi kalo sesi
nya sendiri itu dalam kegiatan
encounter sama circle group.
33. Akomodasi
Bagaimana bentuk penyelesaian anda saat anda dan teman anda melakukan pertikaian?
Biasanya bentuk
penyelesaian melalui pihak ketiga yaitu
mayor yang bertugas.
34. Bagaimana interaksi anda terhadap teman-
teman antar pasien ketika pertikaian sudah diselesaikan? Langsung membaik atau
tidak? Langsung membaik
sih.
Faktor-Faktor Interaksi Sosial
35. Imitasi
Apakah anda suka meniru prilakukebiasaan- kebiasaan orang disekitar anda?
Iyaa. 36.
Hal apakah yang anda tiru dari pasien lain? Apakah berpengaruh positifnegatif?
Prilaku atau
perbuatan teman-
teman saya. Kaya cara
berpakaian,
berpenampilan, mengatur
waktu, mengendalikan diri
sendiri, tidak emosial dan
berinteraksi dengan baik antar
pasien. 37.
Apakah dengan kebiasaan anda meniru prilaku kebiasaan orang lain, membuat anda
tergantung pada orang tersebut? Ga sih.
38. Sugesti
Apakah anda dengan mudak mendapat pengaruhpandangan dari orang lain?
Tergantung. 39.
Faktor apa yang membuat anda menjadi tersugesti oleh orang lain? Apakah anda
sedang banyak pikiran, tidak percaya diri atau
karena menyegani
orang yang
memberikan sugesti? Biasanya sih karena
saya menyegani
orang yang
memberikan sugesti. 40.
Apakah anda mudah tersugesti apabila menerima tekanan dari kelompok mayoritas?
Ga juga sih. Tapi biasanya
saya konsultasiin
lagi sama konselor saya.
41. Identifikasi
Apakah anda mempunyai keinginan untuk menjadi sama dengan orang lain?
Engga sih. Jadi diri sendiri aja.
42. Apakah proses pengidentifikasian anda
berlangsung secara sengaja atau tidak sengaja?
Kalo niru
sih disengaja yaa mba.
43. Bagaimana proses awal sampai anda
mengidentifikasi diri anda dengan orang lain, apakah diawali dengan imitasi atau
sugesti? Kayanya
diawali sama peniruan dulu
tapi itu juga liat-liat dulu orangnya.
44. Simpati
Apa yang biasanya anda lakukan apabila merasa simpati dengan orang lain?
Yaa saya langsung berekasi
mba, misalnya menghibur
jika ada pasien lain yang bersedih.
45. Apakah anda bisa bersimpati setiap saat atau
tergantung pada keadaan mood saja? Setiap saat sih kan
saya baik
hati hehehehe.
B. Latar Belakang Informan III
Nama : “W”
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 26 tahun
Pekerjaan Pasien : Mahasiswa
Pendidikan : Diploma III
Agama : Islam
Klien yang berpotongan rambut pendek dengan tubuh yang agak gemuk dengan tinggi yang standar bagi laki-laki pada umumnya dan warna kulit kuning
langsat dengan tanda banyak jerawat di wajahnya dan juga berpenampilan rapih merupakan pasien Re-Entry di Halmahera House, klien berasal dari Jakarta. Klien
merupakan bungsu dari tiga bersaudara. Sejak SMP kelas 3 klien mulai mengenal NAPZA. Awalnya klien mengenal NAPZA dari teman SMP nya yang
memberikan kepadanya, lalu dia pun terus menerus untuk coba-coba. NAPZA yang pertama kali digunakan ialah ganja, lalu lama kelamaan merasakan semua
nya shabu-shabu, ekstasi, dsb. Alasan klien menggunakan NAPZA agar pikiran klien lebih tenang dan merasa tidak mempunyai beban. Klien masuk kedalam
keluarga menengah keatas. Klien masuk kedalam Instalasi Rehabilitasi Halmahera House di RSKO
Jakarta pada pertengahan tahun 2014 yang diantar oleh keluarganya. Karena keluarganya sudah lelah dan pusing melihat tingkah laku klien yang makin hari
makin tidak teratur. Klien merupakan tipikal orang yang mudah tersinggung, sering marah, sering bertengkar dengan temannya, tidak mau mempunyai teman
serta acuh tak acuh dan itu semua berdampak kepada interaksinya pada saat masuk kedalam tempat rehabilitasi ini. Pada awalnya klien memang tidak bisa
terima dengan sikap keluarganya atau bisa dibilang dia marah dengan keluarganya karena memasukan dia kedalam tempat rehabilitasi. Seiring dengan berjalannya
waktu klien pun baru sadar dan bisa menerima sedikit demi sedikit keberadaannya disini adalah untuk diri dia sendiri artinya untuk pemulihannya terhadap
ketergantungannya pada NAPZA. Selama kurang lebih tiga bulan mengikuti program TC klien banyak mengalami perubahan yang cukup baik, dari perubahan
emosi yang tidak naik turun seperti di awal, perubahan interaksi antar pasien dan juga perubahan pola hidup yang jauh lebih baik. Interaksi klien saat mulai masuk
sampai dengan saat ini pun sudah mengalami banyak perubahan, Motivasi klien dalam mengikuti program TC selain untuk bisa pulih dari kecanduannya terhadap
NAPZA klien juga berharap bahwasanya ketika klien sudah menjalani suatu program klien mendapatkan pelajaran-pelajaran baru yang bisa ditanamkan
didalam diri klien sehingga ketika keluar klien bisa mengimplementasikan pelajaran yang sudah didapat di luar nanti.
Transkip Wawancara Pasien
Nama : “W”
Waktu : Jakarta, 07 Agustus 2014 Pukul 14.00 WIB
Program : Re-Entry
No Kategori
Pertanyaan Jawaban
Ket NAPZA
1. Dasar
Bagaimana sejarah awal pengenalan anda terhadap NAPZA ?
Awal pengenalan
saya terhadap NAPZA itu dari
teman saya mba, saya dikasih terus lama-lama
ketagihan gitu.
2. Jenis NAPZA apa saja yang anda
gunakan ? Yang
pertama saya
gunakan pada waktu itu sih ganja, terus shabu, ekstasi
dan banyak deh rata-rata sudah saya cobain.
3. Dari siapa anda mengenal NAPZA ?
Dari teman SMP saya mba. 4.
Sejak Kapan dan sudah berapa lama anda menggunakan NAPZA?
Sejak SMP kelas 3 mba. 5.
Apa alasan
anda mengkonsumsi
NAPZA? Alasannya
saya menggunakan obat-obatan
agar pikiran saya tenang mba.
Karna setelah
memakai obat-obatan itu misalnya
lagi banyak
masalah jadi kaya ga ada bebannya gitu. Dulu kan
masalah saya banyak mba.
6. Apa Dampakpengaruh ketika anda
mengkonsumsi NAPZA? Dampaknya
ada yang
positif dan negatif, kalo yang positif pikiran saya
jadi bisa tenang sedikit tidak ada beban dan yang
negtaif yaa saya jadi begini harus menjalani rehab, jauh
dari keluarga, ga bisa kerja dan banyak lagi deh mba.
Therapeutic Community
7. TC
Apa yang anda ketahui tentang program Therapeutic community ?
Yang saya tau siih mba, TC itu merupakan suatu
program untuk komunitas pengguna obat-obatan atau
NAPZA dimana orang- orang yang mempunyai
masalah yang sama, tujuan yang sama dan tinggal
ditempat yang sama untuk menjalani
proses pemulihan.
8. Menurut anda bagaimana pelaksanaan
program TC? Berjalan baiktidak? Sejauh ini sih berjalan
dengan baik yaa mba, semua kegiatan sudah ada
jadwalnya.
9. Selama
mengikuti program
TC, bagaimana respon anda?
Awalnya respon
saya sangat tidak baik, saya
merasa sangat
marah terhadap keluarga saya.
Saya belum bisa menerima keberadaan
saya disini
untuk mengikuti program pemulihan. Tapi seiring
berjalannya waktu saya pun
bisa menerima
keberadaan saya disini. Selama
tiga bulan
mengikuti program,
banyak perubahan yang saya rasakan. Saya lebih
bisa mengatur
emosi, interaksi
saya terhadap
pasien lain bisa lebih baik tidak seperti diawal masuk
dan juga bisa merubah pola hidup jauh menjadi lebih
baik.
10. Apa motivasi anda selama mengikuti
program TC? Yaa untuk bisa pulih mba
dari ketergantungan saya akan obat-obatan, selain itu
juga saya mau ketika menjalani program saya
bisa
mendapatkan pelajaran-pelajaran
yang bisa dibawa hingga keluar
nanti.
11. Selama
mengikuti program
TC, apakah pengaruh positifnegatif yang
anda terima? Positif
nya saya
bisa disiplin, bisa mengubah
prilaku saya yang tadinya amburadul jadi lebih baik,
bisa ngatur emosi dan bisa nambah temen. Negatif nya
saya tidak bisa produktif mba artinya saya tidak bisa
bekerja dan tidak bisa bertemu dengan keluarga.
12. Selama mengikuti program TC, ada
atau tidak keinginan untuk kembali mengkonsumsi NAPZA?
Kalau keinginan pasti ada mba, tapi gimana kita
ngaturnya aja. Percuma kalau keluar make lagi
mendingan ga usah ikut program.
13. Apa suka duka anda selama menjalani
program TC? Suka nya bisa mengubah
pola hidup jadi lebih baik, tau
arti tentang
pertemanan, tau bagaimana selalu membantu sesama,
banyak temen baru. Kalo duka nya ga bisa ketemu
sama anak dan keluarga.
Interaksi Sosial
14. Dasar
Bagaimana interaksi anda saat pertama mengikuti program TC ?
Interaksi saya saat masuk disini parah banget mba,
saya itu dulu ga mau punya temen,
emosian, sering
marah pokoknya
beda banget sama sekarang. Yaa
itu semua kan karena dampak dari obat-obatan
mba
jadi mengganggu
interaksi saya
dengan orang lain.
15. Bagaimana interaksi anda dengan
kelompok? Berjalan baiktidak? Kalo sekarang interaksi
saya dengan
kelompok berjalan cukup baik ko
mba. 16.
Bagaimana interaksi
kelompok terhadap anda? Baik atau buruk?
Interaksi kelompok
terhadap saya juga berjalan cukup baik, mereka semua
baik-baik.
17. Apakah anda merasakan perubahan
saat berinteraksi dengan orang lain saat masuk sampai dengan sekarang?
Iya saya
merasakan perubahan yang amat jauh
berbeda mba,
interaksi saya saat masuk saya kan
ga banget
maksudnya buruk gitu tetapi sekarang
bisa dibilang cukup baik. Kan
disini saya
juga belajar
membangun interaksi dengan yang lain
sehingga ketika keluar saya bisa ngaplikasiin mba.
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
18. Kerja Sama
Apa yang anda ketahui tentang arti kerja sama?
Dimana saat
seseorang mempunyai kelemahan lalu
saling membantu satu sama lain untuk mencapai suatu
tujuan. Contohnya, pasien lain mempunyai kelemahan
lalu dibantu oleh pasien lainnya.
19. Bagaimana kerja sama yang anda
lakukan dengan
kelompok pada
program TC? Kerja sama yang saya
lakukan dengan kelompok berjalan cukup baik sih
mba.
20. Apakah ada kesulitan saat anda
membangun kerja
sama dengan
kelompok atau orang-orang sekitar? Adaa mba, waktu pertama
itu susah banget buat saya harus kerja sama dengan
pasien
lain tapi
kalo sekarang sih kesulitannya
yaa kalo ada pasien lain yang susah untuk diatur.
21. Pada kegiatan apa biasanya anda
melakukan kerja
sama dengan
kelompok atau orang lain? Kerja sama yang saya
lakukan dengan teman- teman dilakukan setiap hari
dari bangun tidur sampai beranjak untuk tidur lagi.
Disini kan komunitas yaa mba jadi kita melakukan
kerja sama setiap waktu. Terus ada morning meeting
juga, function, group dsb.
22. Apa
yang anda
rasakan saat
melakukan kerja sama dengan orang sekitar? Merasa terpaksa atau tidak?
Awalnya merasa terpaksa sih mba, tetapi sekarang
engga karena menyadari bahwa setiap orang harus
saling tolong menolong