Faktor Simpati Interaksi Sosial

Dalam buku A. Kadarmanta menurut pasal 1 butir 1 Undang- Undang nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika UU No.221997: Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. 46

b. Pengertian Psikotropika

Psikotropika merupakan salah satu zat yang dapat digunakan untuk pengobatan dan dapat berbahaya jika digunakan dengan dosis yang berlebihan. Di dalam buku Penggunaan Penyalahgunaan NARKOBA Oleh Masyarakat Sekolah, Psikotropika adalah zat atau bahan yang bekerja pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan perubahan pada aktifitas mental dan prilaku, dan dapat menyebabkan ketergantungan atau adiksi. Jenis-jenisnya yaitu ekstasi, shabu-shabu, LSD, pil BK, rohypnol, magadon, valium, mandrax. 47 Kemudian Hari Sasangka mengungkapkan bahwa “Psikotropika adalah obat yang bekerja pada atau mempengaruhi fungsi psikis, kelakuan, atau pengalaman”. 48 Adapun jenis-jenis psikotropika berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 1997 psikotropika dibedakan menjadi empat golongan, yaitu: 46 Gatot Sumpramono, Hukum Narkoba Indonesia, Jakarta: Djambatan, 2007, h.159. 47 Departemen Agama RI, Penggunaan Penyalahgunaan NARKOBA Oleh Masyarakat Sekolah, Jakarta:2003, h. 4. 48 Hari Sasangka, Narkotika dan Psikotropika dalam Hukum Pidana, Jakarta:Mandar Maju, 2003, cet. Ke-1, h.125-126. 1. Psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat yang mengakibatkan sindroma ketergantungan. 2. Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi danatau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi yang mengakibatkan sindroma ketergantungan. 3. Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi danatau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang yang mengakibatkan sindroma ketergantungan. 4. Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi danatau tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan yang mengakibatkan sindroma ketergantungan. 49 Dari beberapa pengertian diatas penulis memahami bahwa psikotropika merupakan zat yang bisa menjadi obat untuk pengobatan jika digunakan dalam dosisi yang sesuai akan tetapi akan menjadi zat yang dapat merusak susunan sistem syaraf pusat jika dikonsumsi secara berlebihan. 49 Ibid, h. 125-126