Latar Belakang Berdirinya RSKO Jakarta

Non Pendidikan diperoleh pada tanggal 14 Juni 2002 melalui SK MenKes RI Nomor 732MenKesSKVI2002. Tanah seluas 15.204 m2 diperoleh berdasarkan izin prinsip Gubernur DKI Jakarta No. 37971.771.5 pada tanggal 11 November 1999. Upaya merealisasikan gedung RSKO Cibubur, Jakarta Timur diperoleh dari pembuatan Master Plan berdasarkan surat-surat Ditjen YanMedik No. PR. 02.01.6.1.6620. pada tanggal 15 Oktober 2002 dilakukan saat opening RSKO Cibubur yang menandai dimulainya operasional RSKO Cibubur. Masa kepemimpinan yang keempat dipimpin oleh dr. Ratna Mardianti. S, SpKJ pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Sejak masa jabatan beliau berakhir sebagai Direktur, RSKO sempat mengalami kekosongan selama beberapa tahun. Jadi tidak ada Direkturnya semenjak dr. Ratna lengser. RSKO mulai ada Direktur Utama kembali pada tanggal 1 Februari 2007 dan sejak saat itu, RSKO sudah beroperasi secara penuh di Cibubur, yaitu di jalan Lapangan tembak Nomor 75 Cibubur-Jakarta Timur. Telp. 021 87711968-69 Fax. 021 87711970, Website: www.rsko-jakarta.com. Masa kepemimpinan yang kelima dipimpin oleh DR. dr. Fidiansjah, SpKJ pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2010. Beliau mempunyai masa bakti yang lama. Sebelum beliau menjadi seorang Direktur Utama, beliau berprofesi sebagai seorang dokter di RSKO Cibubur. Masa kepemimpinan yang keenam dipimpin oleh Direktur Utama dr. Diah Setia Utami, SpKJ, MARS pada tahun 2010 sampai dengan 2012. Beliau menjabat di RSKO Cibubur, Jakarta Timur selama 2 tahun. Beliau merupakan teman dr. Fidiansjah, SpKJ. Kemudian RSKO pada masa kepemimpinan yang keenam ini sistem pelayanannya berubah menjadi Badan Layanan Umum BLU. Masa kepemimpinan yang ketujuh dipimpin oleh Dr. Laurentius Panggabean, SpKJ, MS pada tahun 2012 sampai dengan saat ini. Semenjak RSKO menggunakan sistem Badan Layanan Umum BLU, sistem keuangannya juga ikut berubah. Kini, RSKO dapat mengelola pendapatannya sendiri dan digunakan untuk mengelola pengembangan RSKO itu sendiri.

B. Visi dan Misi RSKO Jakarta

Berdasarkan hasil dari Renstra RSKO Cibubur-Jakarta Timur tahun 2009 sampai dengan 2014 : VISI RSKO : “Sebagai pusat layanan dan kajian nasional maupun regional dalam Bidang Gangguan yang Berhubungan dengan Zat GBZ”. MISI RSKO : a. Melaksanakan upaya preventiv, promotif, kuratif, dan rehabilitatif bagi masyarakat umum dalam bidang GBZ dan penyakit terkait serta memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum. b. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga profesi serta masyarakat umum dalam bidang GBZ. c. Melaksanakan penelitian dan pengembangan dalam bidang GBZ.

C. Program Lembaga

1. Perencanaan Program

Dalam merencanakan program, RSKO menerapkan model perencanaan yaitu Bottom Up, artinya benar-benar dari bawah. Pimpinan mendapatkan masukan dari para pegawai atau karyawan. Misalnya, mengajukan pengadaan pelatihan, mengajukan penambahan fasilitas, dan lain-lain. Pengajuan berasal dari pegawai atau karyawan yang disampaikan ke tingkat manajer, lalu didiskusikan. Jadi semacam case conference. Apabila disetujui, maka sudah pasti rencana yang telah dibuat segera dilaksanakan. Sedangkan teknik perencanaannya berdasarkan analisa kebutuhan RSKO. 75

2. Rencana Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang

a. Rencana Jangka Pendek dan Menengah Rencana jangka pendek dan menengah dilaksanakan selama satu tahun sekali dalam bentuk pengajuan dan perencanaan kegiatan. Diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Mengusulkan kebutuhan ATK 2. Bahan-bahan computer 3. Barang cetakan 4. Peningkatan keterampilan staff 5. Penelitian 6. Dll. 75 Wawancara Pribadi dengan Bapak Agus Darmawan, Jakarta 16 Juli 2014. b. Rencana Jangka Panjang Rencana jangka panjang merupakan sesuatu yang akan dicapai dalam jangka satu sampai dengan lima tahun. Tujuan yang ditetapkan telah mengacu kepada visi dan misi RSKO. Rencana jangka panjang RSKO, diantaranya: a. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang NAPZA. b. Memperluas cangkupan layanan tentang NAPZA RSKO sudah bisa memberikan pelayanan bagi pasien dual diagnosis. c. Meningkatkan pendapatan RSKO guna meningkatkan kualitas pelayanan Rumah Sakit. d. Menyelenggarakan pemeliharaan saran dan prasarana sesuai standar. e. Mewujudkan RSKO sebagai Rumah Sakit pendidikan. f. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia SDM. g. Meningkatkan penelitian dan pengembangan dalam bidang gangguan yang berhubungan dengan zat GBZ.

3. Teknik Perencanaan

1. Teknik perencanaan penyembuhan pada klien Penyembuhan merupakan fokus utama yang dilakukan setiap rumah sakit bagi para pasiennya. Begitupun RSKO yang menggunakan beberapa cara dalam menyembuhkan pasien yang berhubungan dengan zat beserta penyakit-penyakit yang menyertainya. Untuk para pasien rawat inap akan melalui proses