pihak lain. Menurut Soedjono, pertikaian adalah suatu bentuk dalam interelasi sosial dimana terjadi usaha-usaha pihak yang satu berusaha
menjatuhkan pihak yang lain, atau berusaha mengenyahkan yang lain yang menjadi rivalnya. Hal ini terjadi mungkin karena perbedaan
pendapat antara pihak-pihak tersebut. Pertikaian ini bisa berhubungan dengan
masalah-masalah ekonomi,
politik, kebudayaan
dan sebagainya. Kemudian menurut Soerjono Soekanto menjelaskan
bahwa “pertentangan adalah suatu proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi
tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman danatau kekerasan”.
Kendatipun demikian, pertikaian tidak selamanya disertai kekerasan bahkan ada pertikaian yang berbentuk lunak dan mudah
untuk dikendalikan misalnya pertentangan antara orang-orang dalam seminar, dimana perbedaan pendapat bisa diselesaikan secara ilmiah
atau sekurang-kurangnya tidak emosional.
36
d. Akomodasi
accomodation
Akomodasi adalah suatu keadaan hubungan antara kedua belah pihak yang menunjukan keseimbangan yang berhubungan dengan nilai
dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Akomodasi sebenarnya suatu bentuk proses sosial yang merupakan perkembangan
dari bentuk pertikaian, dimana masing-masing pihak melakukan penyesuaian dan berusaha mencapai kesepakatan untuk tidak saling
36
Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori Dan Terapan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002, h.158.
bertentangan. Menurut Soerjono Soekanto dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar mengatakan bahwa, “akomodasi adalah suatu keadaan
dimana suatu pertikaian atau konflik, mendapat penyelesaian, sehingga terjalin kerja sama yang baik kembali”. Tujuan akomodasi dapat
berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu: yang pertama untuk mengurangi pertentangan orang perorangan atau
kelompok-kelompok manusia sebagai perbedaan paham. Akomodasi disini bertujuan untuk menghasilkan suatu sintesa antara kedua
pendapat tersebut, agar menghasilkan suatu pola yang baru. Yang kedua untuk mencegah meledaknya suatu pertentangan, untuk
sementara waktu atau secara temporer. Yang ketiga akomodasi terkadang diusahakan untuk memungkinkan terjadinya kerja sama
antara kelompok-kelompok sosial yang sebagai akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, hidupnya terpisah seperti halnya
yang dijumpai pada msayarakat-masyarakat yang mengenai sistem berkasta. Dan yang keempat mengusahakan peleburan antara
kelompok-kelompok sosial
yang terpisah,
misalnya melalui
perkawinan campuran atau asimilasi dalam arti yang luas.
37
4. Faktor-Faktor Yang Mendasari Interaksi Sosial
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor, antara lain faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati. Faktor-
37
Ibid., h.156.