Dan terakhir adalah hasil penelitian karya Tino Hapsoro Tertanto
dengan judul “Gambaran Status Depresi Pada Pecandu Narkoba Yang Berada Dalam Pusat Rehabilitasi 12 Step dan
Therapeutic Community”. Dalam karya mahasiswa jurusan Psikologi
Universitas Indonesia ini fokus pembahasannya mengenai status depresi pecandu narkoba di pusat rehabilitasi dan yang menjadi pembeda antara
skripsi ini dengan skripsi peneliti adalah peneliti hanya terfokus kepada interaksi sosial yang terjadi antar pasien napza pada program therapeutic
community.
10. Pedoman Penulisan Skripsi
Untuk tujuan mempermudah, tehnik penulisan yang dilakukan dalam skripsi ini merujuk pada buku pedoman penulisan kaya ilmiah
Skripsi, Tesis dan Disertasi yang diterbitkan CeQDA Center For Quality Development and Assurance Universitas Islam Negeri UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pedoman penulisan skripsi ini.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembahsan dalam skripsi ini penulis menguraikan dalam beberapa BAB, yaitu:
BAB I, Pendahuluan, yang membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan dan peumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
Metode penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. BAB II, Menguraikan landasan teori, yang mencangkup pengertian interaksi
sosial, bentuk-bentuk interaksi sosial, pengertian NAPZA, pasien
NAPZA, pengertian
therapeutic community,
teori dalam
Therapeutic Community, dan karakteristik Therapeutic Community. BAB III, Gambaran Umum Lembaga, menjelaskan tentang profil lembaga,
yang mencangkup latar belakang berdirinya, visi dan misi. Sarana dan prasarana, dan struktur organisasi.
BAB IV, Memaparkan gambaran umum program Theraputic Community di RSKO Jakarta, temuan analisa yakni, bagaimana bentuk-bentuk
interaksi sosial antar pasien pada program Therapeutic Community. BAB V, Merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran dari
semua permasalahan yang ada dalam skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
22
BAB II KAJIAN TEORI
A. Interaksi Sosial
1. Pengertian Interaksi Sosial
Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling mulia di antara mahluk-mahluk lainnya. Berbeda dengan mahluk lain yang biasanya
mahluk tersebut secara keseluruhan perilakunya dikendalikan oleh naluri yang diperoleh sejak awal hidupnya. Hewan tidak perlu menentukan apa
yang harus dimakannya atau diperbuatnya karena hal itu diatur oleh naluri. Sedangkan manusia merupakan mahluk tak berdaya karena dilengkapi
oleh naluri yang relatif tidak lengkap. Oleh sebab itu, manusia kemudian mengembangkan kebudayaan untuk mengisi kekosongan yang tidak diisi
oleh naluri. Manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan yang lainnya, karena satu dengan yang lainnya
saling berkaitan dan saling membutuhkan. Manusia berkembang secara bertahap melalui interaksi dengan masyarakat yang lainnya agar dapat
mengerti dengan apa yang diinginkan orang lain.
22
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antar perseorangan, individu dengan kelompok,
dan kelompok dengan kelompok lainnya. Interaksi sosial merupakan kunci dalam sendi-sendi kehidupan sosial karena tanpa berlangsungnya proses
interaksi tidak mungkin terjadi aktivitas dalam kehidupan sosial. Secara
22
Yusran Razak, Sosiologi Sebuah Pengantar Tinjauan Pemikiran Sosiologi Persepktif Islam, Jakarta: Laboratorium Sosiologi Agama, 2008, h.50.