Definisi Terapi Kelompok Terapi Kelompok

jelas dan formal, namun memiliki topik yang diperbincangkan. Para anggota mungkin saja memiliki beberapa tujuan tertentu, yakni memiliki teman baru untuk dapat mengetahui sejauh mana relasi ini dapat dikembangkan. b. Kelompok Rekreasi Tujuan kelompok ini adalah untuk menyelenggarakan kegiatan rekreatif atau latian olah raga. Dibentuknya kelompok ini adalah suatu keyakinan bahwasanya kegiatan rekreasi dan interaksi yang terjadi dalam kelompok ini dapat membantu membangun karakter yang dapat mencegah prilaku-prilaku maladaptif. c. Kelompok Keterampilan Rekreasi Tujuan kelompok ini untuk menyelenggarakan kegiatan rekreatif, juga untuk meningkatkan keterampilan tertentu dianatara para anggotanya. Berbeda dengan kelompok rekreasi, kelompok ini memiliki penasihat, pelatih atau instruktur serta memiliki orientasi tugas yang lebih jelas. d. Kelompok Pendidikan Fokus kelompok ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang lebih kompleks. Pemimpin kelompok ini biasanya berasal dari seorang profesional yang menguasai keahlian tertentu. e. Kelompok Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan Kelompok ini melibatkan klien atau penerima pelayanan dan para petugas pemberi pelayanan di suatu lembaga Kesejahteraan Sosial. Bagi klien, tujuan bergabungnya dengan kelompok ini ialah untuk menemukan pendekatan yang dapat digunakan sebagai sumber- sumber baru dalam memenuhi kebutuhan baru, sedangkan bagi para pemberi pelayanan, kelompok ini dijadikan sarana untuk mengembangkan rencana penyembuhan bagi klien atau sekelompok klien merumuskan keputusan. f. Kelompok Mandiri Kelompok mandiri menekankan kepada para anggotannya terhadap kelompok bahwa mereka memiliki masalah, pernyataan para anggotanya kepada kelompok mengenai pengalamannya di masa lalu, dan rencana pemecahan masalah di masa depan, serta apabila salah seorang anggota kelompok berada pada krisis, anggota kelompok tersebut disarankan untuk menghubungi anggota lain yang kemudian mendapinginya sampai krisis tersebut berkurang. Kelompok mandiri banyak mengalami keberhasilan dalam memecahkan masalah anggotanya, adalah karena para anggotanya memiliki pemahaman diri mengenai masalahnya yang membantu dia dalam membantu orang lain. Pengalaman mereka merasakan penderitaan dan akibat-akibat dari permasalahannya, membuat para anggota termotivasi untuk mencarikan jalan baik bagi dirinya maupun bagi anggota lain yang sependeritaan. Para anggota juga mendapat manfaat berdasarkan prinsip terapi tolong menolong, para penolong mendapat kepuasan psikologis dengan menolong orang lain.