Akomodasi Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Antar Paisen NAPZA pada Program TC Tahap Fase Primary

berlanjut, mereka semua mempunyai tujuan yang sama jadi tidak boleh ada yang mengucilkan satu sama lain. Penulis juga menanyakan kepada informan lain tentang bagaimana bentuk penyelesaian jika terjadi pertikaian antara pasien satu dengan pasien lainnya, Informan D: “ketika terjadi pertikaian, bentuk penyelesaian adalah dengan adanya chief atau ketua kelompok yang bertugas”. 130 Penulis juga menanyakan mengenai hal serupa kepada konselor D, Broh Nasrul: “jika terjadi pertikaian maka chief akan membantu menyelesaikannya”. 131 Dari pemaparan kedua informan tersebut dapat di lihat bahwa jika ada pertikaian harus langsung di selesaikan dengan bantuan chief atau ketua kelompok yang sedang bertugas. Sehingga kerja sama dapat terjalin kembali. Bentuk penyelesaian adalah dengan cara bermusyawarah bersama pasien lainnya agar pertiakaian yang ada tidak berlanjut sampai keuar kegiatan.

2. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Antar Pasien NAPZA pada Program

Theraputic Community Tahap Fase Re-Entry a. Kerja Sama Kerja sama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang terjadi antar pasien NAPZA pada program TC. Fase re-entry merupakan fase kedua yang ada di dalam program TC. Fase re-entry merupakan pengembangan sikap dan prilaku bertanggung jawab serta mempersiapkan 130 Wawancara Pribadi dengan Informan D, Jakarta 15 Agustus 2014. 131 Wawancara Pribadi dengan Konselor Broh Nasrul, Jakarta 14 Agustus 2014. diri untuk masa depan. Dalam fase ini kerja sama juga di terapkan dalam fase ini. Berikut kutipan wawancara dari salah satu informan fase re-entry, Informan W: “dalam fase ini kerja sama juga dibutuhkan mba, karena kita kan masih dalam kelompok komunitas dan masih mempunyai kepentinga-kepentingan yang sama yakni untuk pemulihan dari ketergantungan”. 132 Penulis juga menanyakan hal yang sama kepada konselor dari informan W, Broh Taufan: “dalam fase ini kerja sama diterapkan dalam berbagai kegiatan yang ada di dalam program TC. Kita kan bersifat komunitas jadi tetap harus ada kerja sama”. 133 Dari hasil pemaparan kedua informan tersebut dapat diketahui bahwa dalam fase re-entry juga tetap di butuhkan kerja sama antara pasien satu dengan pasien lainnya. Karena pada dasarnya pasien satu dan pasien laiinnya mempunyai kepentingan yang sama yakni untuk bisa sembuh dari ketergantungannya terhadap NAPZA. Dalam hal ini seluruh pasien mempunyai kesadaran bahwa kerja sama yang saat ini di lakukan bersama pasien lainnya akan membawa manfaat dikemudian hari. Dalam fase ini kerja sama yang di lakukan antara pasien adalah dengan tetap menjalankan kegiatan secara bersama-sama, seperti yang oleh kepala konselor di unit rehabilitasi, Broh Okto: “dalam fase ini kerja sama tetap di lakukan, pasien tetap menjalankan kegiatan secara bersama-sama dengan pasien lainnya. Kegiatan yang di lakukan akan bermanfaat bagi kehidupan kedepan”. 134 132 Wawancara Pribadi dengan Informan W, Jakarta 07 Agustus 2014. 133 Wawancara Pribadi dengan Konselor Broh Taufan, Jakarta 13 Agustus 2014. 134 Wawancara Pribadi dengan Broh Okto Selaku Kepala Konselor di Unit Rehabilitasi Halmahera House, Jakarta 18 Agustus 2014. Dari hasil kutipan wawancara yang penulis lakukan dengan kepala unit rehabilitasi Halmahera House dapat di lihat bahwa pada fase ini kerja sama juga penting di lakukan antara pasien satu dengan pasien laiinya, karena sifatnya masih komunitas atau sebuah team dimana di dalamnya seluruh pasien harus bekerja sama dengan pasien lainnya agar semua kegiatan yang ada di dalam program TC dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini kerja sama di jalankan dengan baik antara pasien satu dengan pasien lainnya. Kerja sama di lakukan dalam berbagai kegiatan yang di dalam program TC. Hal tersebut bisa di lihat dari kutipan wawancara yang penulis lakukan dengan salah satu pasien re-entry, Informan AM: “kerja sama di lakukan dalam berbagai kegiatan di dalam program TC”. 135 “kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama adalah function dan group”. 136 Penulis juga menanyakan hal yang sama kepada konselor dari informan AM, Broh Latif: “kerja sama yang di lakukan dalam berbagai kegiatan yang ada di program TC, salah satunya adalah function dan group”. 137 Dari pemaparan kedua informan di atas dapat diketahui bahwa kerja sama dilakukan dalam berbagai kegiatan. Salah satunya adalah function, function merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari pada pagi hari dan sore hari. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan pasien untuk hidup lebih bersih dan teratur. Tentu saja kegiatan ini akan bermanfaat untuk kehidupan pasien yang akan datang. Dalam kegiatan ini 135 Wawancara Pribadi dengan Informan AM, Jakarta 10 Jakarta 2014. 136 Wawancara Pribadi dengan Informan AM, Jakarta 10 Jakarta 2014. 137 Wawancara Pribadi dengan Konselor Broh Latif, Jakarta 13 Agustus 2014.