didalam kenyataannya proses tadi memang sangat kompleks, sehingga kadang-kadang sulit mengadakan pembeda tegas antara faktor-faktor
tersebut. Akan tetapi dapatlah dikatakan bahwa imitasi dan sugesti terjadi lebih cepat, walau pengaruhnya kurang mendalam bila
dibandingkan dengan identifikasi dan simpati yang secara relatif agak lebih lambat proses berlangsungnya.
42
B. Pasien NAPZA
1. NAPZA Narkotika, Psikotropika dan Zat Adikitif Lainnya
a. Pengertian Narkotika
Narkotika berasal dari bahasa inggris “narcitics” yang berarti obat yang menidurkan atau obat bius.
43
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Narkotika adalah obat untuk menenangkan syaraf, menghilangkan rasa sakit, menimbulkan
rasa ngantuk atau rangsangan opium, ganja, dsb.
44
Kemudian Departemen Agama RI, Mengungkapkan bahwa Narkotika adalah
bahan atau zat aktif yang bekerja pada sistem syaraf, dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan rasa sakit, dan dapat pula
menyebabkan ketergantungan atau adiksi. Jenis-jenisnya adalah putaw, ganja, kokain, morfin, hasish dan opium.
45
42
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, h. 64.
43
S. Warjowarsito dan Tito W, Kamus Lengkap Bahasa Inggris-Indonesia, Indonesia- Inggris, Bandung: 1998, h.122.
44
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, h.609.
45
Departemen Agama RI, Penyalahgunaan Narkoba Oleh Masyarakat Sekolah, Jakarta: 2003, h.4.
Dalam buku A. Kadarmanta menurut pasal 1 butir 1 Undang- Undang nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika UU No.221997:
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran,
hilangnya rasa,
mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
46
b. Pengertian Psikotropika
Psikotropika merupakan salah satu zat yang dapat digunakan untuk pengobatan dan dapat berbahaya jika digunakan dengan dosis
yang berlebihan. Di dalam buku Penggunaan Penyalahgunaan NARKOBA Oleh
Masyarakat Sekolah, Psikotropika adalah zat atau bahan yang bekerja pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan perubahan pada aktifitas
mental dan prilaku, dan dapat menyebabkan ketergantungan atau adiksi. Jenis-jenisnya yaitu ekstasi, shabu-shabu, LSD, pil BK,
rohypnol, magadon, valium, mandrax.
47
Kemudian Hari
Sasangka mengungkapkan
bahwa “Psikotropika adalah obat yang bekerja pada atau mempengaruhi
fungsi psikis, kelakuan, atau pengalaman”.
48
Adapun jenis-jenis psikotropika berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 1997 psikotropika dibedakan menjadi empat golongan,
yaitu:
46
Gatot Sumpramono, Hukum Narkoba Indonesia, Jakarta: Djambatan, 2007, h.159.
47
Departemen Agama RI, Penggunaan Penyalahgunaan NARKOBA Oleh Masyarakat Sekolah, Jakarta:2003, h. 4.
48
Hari Sasangka, Narkotika dan Psikotropika dalam Hukum Pidana, Jakarta:Mandar Maju, 2003, cet. Ke-1, h.125-126.