terlampir. Berikut ini disajikan data hasil perhitungan akhir dari tes kemampuan penalaran induktif matematis siswa setelah pembelajaran dilaksanakan.
1. Hasil Posttest Kemampuan Penalaran Induktif Matematis Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol a.
Hasil Posttest Kemampuan Penalaran Induktif Matematis Siswa Kelompok Eksperimen
Hasil tes yang diberikan kepada kelompok eksperimen yang menggunakan strategi Heuristik vee kelompok memiliki nilai terendah adalah 46 dan nilai
tertinggi adalah 93. Untuk lebih jelasnya, data hasil tes kemampuan penalaran induktif matematis kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Penalaran Induktif Matematis
Kelas Eksperimen
No Nilai
xi Frekuensi
fi f
Kumulatif 1
39 1
4.00 1
2 46
1 4.00
2 3
54 3
12.00 5
4 57
1 4.00
6 5
61 2
8.00 8
6 64
4 16.00
12 7
68 2
8.00 14
8 71
2 8.00
16 9
75 3
12.00 19
10 82
3 12.00
22 11
89 2
8.00 24
12 93
1 4.00
25 Jumlah
25 100
b. Hasil Posttest Kemampuan Penalaran Induktif Matematis Siswa
Kelompok Kontrol
Hasil tes yang diberikan kepada kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran ekspositori memiliki nilai terendah adalah 36 dan nilai tertinggi
adalah 75. Untuk lebih jelasnya, data hasil tes kemampuan penalaran induktif
matematis kelompok kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Penalaran Induktif Matematis
Kelas Kontrol
No Nilai
xi Frekuensi
fi f
Kumulatif 1
36 1
4.17 1
2 39
2 8.33
3 3
43 1
4.17 4
4 46
1 4.17
5 5
50 3
12.50 8
6 54
5 20.83
13 7
57 2
8.33 15
8 61
2 8.33
17 9
64 2
8.33 19
10 68
3 12.50
22 11
71 1
4.17 23
12 75
1 4.17
24 Jumlah
24 100
Berdasarkan uraian mengenai kemampuan penalaran induktif matematis siswa kelas eksperimen dan kemampuan penalaran induktif matematis siswa
kelas kontrol dapat terlihat adanya perbedaan. Untuk lebih memperjelas perbedaan kemampuan penalaran induktif antara kelas eksperimen yaitu kelas
yang diajarkan dengan menggunakan strategi heuristik vee dengan kelas kontrol yaitu kelas yang diajarkan dengan menggunakan strategi ekspositori dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Perbandingan Kemampuan Penalaran Induktif Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok kontrol Statistik Deskriptif
Kelompok Eksperimen
Kontrol
Jumlah Siswa 25
24 Maksimum
93 75
Minimum 39
36 Rata-rata
68,08 55,71
Median Me 68
54 Modus Mo
64 54
Varians 185,66
111,78 Simpangan Baku S
13,63 10.57
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan adanya perbedaan perhitungan statistik deskriptif hasil posttest antar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari
tabel diketahui bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol dengan selisih 12,37. Nilai siswa tertinggi pada kedua
kelas tersebut terdapat pada kelas eksperimen dengan skor 93, artinya kemampuan penalaran induktif matematis perorangan tertinggi terdapat di kelas
eksperimen, sedangkan kemampuan penalaran induktif matematis perorangan terendah terdapat di kelas kontrol dengan skor 36. Jika dilihat dari sebaran data
kedua kelompok terlihat bahwa kelas eksperimen memiliki sebaran yang lebih heterogen karena memiliki nilai varians dan simpangan baku yang lebih besar
dari kelas kontrol. Berarti kemampuan penalaran induktif matematis pada kelas eksperimen lebih bervariasi dan menyebar terhadap rata-rata kelas, sedangkan
kemampuan penalaran induktif matematis pada kelas kontrol lebih mengelompok dan cenderung sama.
Secara visual perbandingan penyebaran data di kedua kelas yaitu kelas ekperimen yang pembelajarannya menggunakan strategi heuristik vee dan kelas
kontrol yang pembelajarannya menggunakan strategi ekspositori yaitu sebagai berikut: