Uji Normalitas Teknik Analisis Data

F hit F tab : Distribusi populasi mempunyai varians yang tidak homogen.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata yang signifikan antara kemampuan penalaran induktif matematis siswa kelompok eksperimen dan control. Rumus yang digunakan adalah : 8 = ̅ ̅ √ , dengan √ dan db = n 1 + n 2 – 2 Keterangan: ̅ : rata-rata hasil tes kemampuan penalaran induktif matematis kelas eksperimen ̅ : rata-rata hasil tes kemampuan penalaran induktif matematis kelas kontrol : varians kelas eksperimen : varians kelas kontrol : jumlah siswa kelas eksperimen : jumlah siswa kelas kontrol Jika uji prasyarat analisis tidak terpenuhi, yaitu kelompok eksperimen danatau kelompok kontrol tidak berasal dari populasi berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik non-parametrik. Adapun jenis uji statistik non-parametrik yang digunakan adalah Uji Mann-Whiteney Uji “U”. Rumus Uji Mann-Whitney Uji “U” yang digunakan yaitu: 9 U = n 1 n 2 + 2 1 n n 1 1  - R 1 Dimana, U : Statistik Uji Mann Whitney n 1, n 2 : Ukuran sampel pada kelompok 1 dan 2 R 1 : Jumlah ranking pada sampel dengan ukuran n 1 n terkecil 8 Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: PT. Tarsito, 1996, h. 239 9 Kadir,op.cit., h. 275. Untuk sampel berukuran besar n 20, dapat digunakan pendekatan ke distribusi normal dengan bentuk statistik sebagai berikut: Z hitung = 12 1 2 2 1 2 1 2 1    n n n n n n U Z hitung = u u U    46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Daarul Hikmah Pamulang Barat. Peneliti mengambil dua kelas untuk dijadikan kelompok penelitian. Sampel yang digunakan sebanyak 49 siswa yang terdiri dari 25 siswa di kelompok eksperimen dan 24 siswa di kelompok kontrol. Pada penelitian ini, kelas VIII-2 sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan menggunakan strategi heuristik vee dan kelas VIII-1 sebagai kelompok kontrol yang diajar dengan menggunakan strategi ekspositori. Pokok bahasan yang diajarkan adalah Persamaan Garis dengan delapan kali pertemuan. Untuk mengukur kemampuan penalaran induktif matematis siswa pada kedua kelompok tersebut diberikan tes yang terdiri dari 7 butir soal uraian. Tes kemampuan penalaran induktif matematik tersebut telah diujicobakan di kelas IX MTs Daarul Hikmah Pamulang Barat, dan telah dianalisis karakteristiknya berupa uji validitas, uji reliabilitas, uji taraf kesukaran soal, dan uji taraf daya pembeda soal. Sebelum diberikan tes, pada kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan strategi heuristik vee dan pada kelas kontrol diberikan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran ekspositori. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil tes kemampuan penalaran induktif matematis. Setelah kedua kelas sampel yaitu kelas VIII 1 dan VIII 2 diberikan perlakuan yang berbeda pada proses pembelajaran, kemudian diberikan tes kemampuan penalaran induktif matematis, maka diperoleh skor kemampuan penalaran induktif matematis siswa dari kedua kelas tersebut. Kemudian dilakukan perhitungan pengujian prasyarat analisis dan pengujian hipotesis. Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan analisis data terhadap data skor kemampuan penalaran induktif matematis siswa kelompok eksperimen dan skor kemampuan penalaran induktif matematis kelompok kontrol yang sudah