Indikator Kemampuan Penalaran Induktif Matematis Siswa Kelas

B. Analisis data

Analisis data yang digunakan adalah pengujian hipotesis mengenai perbedaan dua rata-rata dua kelompok. Uji yang digunakan adalah uji-t. Pengujian uji-t untuk mengetahui perbedaan rata-rata kemampuan penalaran induktif matematis siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu: 1. Uji Prasyarat Dalam penelitian ini, uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji lilliefors. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, dengan kriteria diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Hasil perhitungan uji normalitas pada kelompok eksperimen, diperoleh harga l hitung = 0,100 sedangkan dari tabel harga kritis uji lilliefors diperoleh l tabel untuk jumlah sampel 25 pada taraf s ignifikansi α = 5 adalah 0,173. Karena l hitung kurang dari sama dengan l tabel 0,100 ≤ 0,173, maka H diterima, artinya data yang terdapat pada kelompok eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas pada kelompok kontrol diperoleh harga l hitung = 0,110, sedangkan dari tabel harga kritis uji lilliefors diperoleh l tabel untuk jumlah sampel 24 pada taraf s ignifikansi α = 5 adalah 0,181. Karena l hitung kurang dari sama dengan l tabel 0,110 ≤ 0,181, maka H diterima, artinya data yang terdapat pada kelompok eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji normalitas antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Uji Normalitas Kemampuan Penalaran Induktif Matematis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelompok n Taraf Signifikan l hitung l tabel Kesimpulan Eksperimen 25 0,05 0.100 0,173 Terima Ho Kontrol 24 0,05 0,110 0,181 Berdasarkan Tabel 4.5 kedua kelas sampel pada penelitian memiliki l hitung kurang dari l tabel maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Setelah kedua kelas sampel pada penelitian ini dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka dilakukan uji homogenitas varians kedua populasi tersebut dengan menggunakan uji Fisher. Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel mempunyai varians yang sama homogen atau berbeda heterogen. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua kelompok dikatakan homogen apabila F hitung F tabel diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Hasil perhitungan untuk kelompok eksperimen diperoleh varians = 185,66 dan untuk kelompok kontrol diperoleh varians = 111,78, sehingga diperoleh nilai = 1,66 dari tabel distribusi F dengan taraf signifikansi α = 5 diperoleh karena 1,66 ≤ 2,01, maka Ho diterima atau dengan kata lain varians kedua populasi homogen. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol VariansS 2 185,66 111.78 F Hitung 1,66 F tabel 0.05;24;23 2.01 Kesimpulan Varians Kedua Kelompok Homogen Berdasarkan Tabel 4.6, F hitung F tabel 1,66 2,01 maka H diterima, artinya kedua varians homogen.

2. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil perhitungan uji persyaratan analisis diperoleh kedua kelompok baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan keduanya homogen. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis yaitu uji-t. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata tes kemampuan penalaran induktif matematis siswa kelompok eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan strategi heuristik vee lebih tinggi dibandingkan rata-rata tes kemampuan penlaran induktif matematis siswa kelompok kontrol yang diajarkan dengan menggunakan strategi ekspositori. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut: : ≤ : Keterangan: : rata-rata kemampuan penalaran induktif matematis pada kelompok eksperimen. : rata-rata kemampuan penalaran induktif matematis pada kelompok kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh , sedangkan dengan menggunakan tabel distribusi t pada taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = 49 diperoleh . Untuk lebih jelasnya hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Rata-rata 68.08 55.70 VariansS 2 185.66 111.78 S Gabungan 12.23 t Hitung 3.54 t Tabel 1,68 Kesimpulan Tolak H dan Terima H 1 Hasil perhitungan dari tabel 4.7 menunjukkan bahwa 6,24 1,68. Artinya, , maka dapat disimpulkan bahwa ditolak dan diterima dengan taraf signifikansi α = 0,05. Berikut sketsa kurvanya: 1,68 3,54 Gambar 4.3 Kurva Uji Perbedaan Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Dari Gambar 4.5 menunjukkan bahwa tidak berada pada daerah penerimaan , sehingga dapat disimpulkan ditolak dan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan penalaran induktif matematis siswa kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan strategi heuristik vee lebih tinggi dibandingkan rata-rata kemampuan penalaran induktif matematis siswa kelas kontrol yang diajarkan dengan menggunakan strategi ekspositori.