Perumusan Masalah Penelitian PENDAHULUAN

10

BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. Landasan Teori

1. Pembelajaran Matematika

Istilah matematika berasal dari perkataan latin mathematic, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike , yang berarti “relating to learning”. Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu knowledge, science. Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar. 1 Menurut Johnson dan Rising dalam bukunya yang dikutip Suherman mengatakan bahwa, matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika adalah pola berpikir. 2 Reys dkk dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. 3 Ruseffendi menjelaskan matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunia nya secara empirik kemudian diolah secara analisis dengan penalaran di dalam struktur kognitif. Jadi matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir dan bernalar. Dari pendapat para ahli yang di paparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan cara atau proses berpikir dengan menggunakan penalaran. Matematika merupakan ilmu yang memiliki keterkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, kreatif dan sistematis. Dalam dunia pendidikan matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan sangat penting, hal ini dapat dilihat bahwa disemua jenjang pendidikan terdapat mata pelajaran 1 Erman Suherman, dkk., Common Text Book: Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: JICA-Universitas Pendidikan Indonesia UPI, 2001, h. 17-18 2 Ibid., h. 19. 3 Ibid. matematika. Dengan belajar matematika, kita dapat mengembangkan kemampuan berpikir yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan sains dan teknologi yang cukup tinggi. Oleh karena itu, matematika sangat perlu dipelajari. Belajar merupakan proses dasar perkembangan kehidupan manusia. Dengan belajar manusia akan mengalami perubahan dalam kehidupannya. Belajar dimulai dengan adanya dorongan, semangat yang timbul dari dalam diri seseorang sehingga berkeinginan melakukan kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar terdapat proses penyesuaian tingkah laku dalam upaya meningkatkan kemampuan dirinya, sehingga timbul sebuah perubahan kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai yang dikatakan oleh Sudjana yang dikutip oleh Abdul Majid, penyesuaian tingkah laku dapat terwujud melalui kegiatan belajar, bukan karena akibat langsung dari pertumbuhan seseorang yang melakukan kegiatan belajar. 4 Selain pengetahuan baru yang kita dapat, manusia akan bisa memanfaatkan semua potensi yang ada disekililingnya untuk menunjang kebutuhan manusia itu sendiri. Berarti belajar dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Belajar merupakan perubahan dalam pengetahuan, nilai dan sikap perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Hal ini sesuai definisi Gagne yang dikutip Ratna Wilis, belajar sebagai proses suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. 5 Ausubel mendefinisikan, belajar ialah belajar bermakna. Bagi Ausubel, belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. 6 Jadi dapat disimpulkan belajar merupakan suatu proses atau aktivitas perubahan perilaku akibat pengetahuan baru dalam struktur kognitif seseorang sebagai hasil dari pengalaman. Pada proses pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki 4 Abdul M ajid,”Strategi Pembelajaran,” Bandung: Remaja Rosdakarya 2013 h. 33 5 Ratna Wilis Dahar, “Teori-teori Belajar Pembelajaran”, Bandung : Erlangga, 2006 h. 2 6 Ibid., h. 95