Penalaran Induktif Kemampuan Penalaran Induktif Matematis

kegiatan dalam proses pembelajaran yang terkait dengan pengelolaan siswa, pengelolaan guru, pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan lingkungan belajar, pengelolaan sumber belajar dan penilaian asessment agar pembelajaran lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. 20 Jadi strategi pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan pengelolaan pembelajaran yang telah direncanakan. Strategi pembelajaran dalam prosesnya berkaitan dengan sebuah perencanaan yang telah dirancang sebelumnya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Berdasarkan referensi lain, Kemp yang dikutip Sanjaya menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Menurut Kozma dalam Sanjaya secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. 21 . Dari pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan serangkaian rencana kegiatan pengelolaan yang termasuk didalamnya penggunaan metode yang dilakukan oleh guru yang dapat memberikan fasilitas kepada siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini strategi pembelajaran tersebut memfasilitasi siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Tanpa strategi pembelajaran, proses pembelajaran tidak akan tercapai secara optimal. Strategi pembelajaran sangat pembantu para guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai optimal.

b. Pengertian Strategi Heuristik Vee

Heuristik vee awalnya dikenal sebagai Gowin’s Vee atau diagram Vee yang ditemukan oleh D.B Gowin seorang profesor biologi di Cornell University pada tahun 1977, setelah sepuluh tahun meneliti dalam bidang sains, pendidikan sains, 20 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011, h. 20. 21 Abdul Majid, op. cit., h. 7-8. filsafat sains, dan filsafat pendidikan. 22 Vee pertama kali dikembangkan untuk membantu siswa dan guru dalam menjelaskan tujuan dari hasil penelitian di laboratorium sains. Heuristik ini dikembangkan oleh gowin selama 20 tahun yang bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami struktur pengetahuan dan kebiasaan manusia dalam menghasilkan pengetahuan. Ia mengemukakan lima pertanyaan yang berencana untuk mengungkapkan pengetahuan. Gowin’s original five question, to be applied to any document or exposition presenting knowledge, were What is the “telling question”? , What are the key concepts, What methods of inquiry procedural commitments are used?, What are the major knowledge claims?, and What are the value claims?. 23 Dari kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa strategi pembelajaran heuristik vee dikembangkan melalui lima buah pertanyaan dasar Gowin yaitu: 1. Apakah fokus pertanyaannya? 2. Apakah konsep-konsep pokoknya? 3. Metode inkuiri apa yang dikembangkan? 4. Pertanyaan penting apa yang diklaim? 5. Nilai apa yang diklaim? Atas dasar kelima pertanyaan ini, sejak pada tahun 1977 Heuristik vee diperkenalkan oleh Gowin kepada para siswa dan guru. Pada tahun 1978 vee mulai diperkenalkan di tingkatan sekolah menengah pertama SMP, untuk membantu siswa belajar bagaimana belajar learn how to learn dalam bidang studi ilmu pengetahuan alam, sejak saat itu heuristik vee digunakan dalam banyak bidang pembelajaran baik di sekolah maupun di perguruan tinggi. 24 Diagram vee digunakan sebagai heuristik oleh siswa untuk membantu mereka melihat pengaruh antara pengetahuan yang sudah ada dan pengetahuan baru yang dihasilkan percobaan. Penamaan vee diambil dari bentuknya. Bentuk vee memiliki dua alasan bernilai, yang pertama adalah titik pada bentuk vee ditempati oleh kejadian atau 22 D. Bob Gowin dan Marino C. Alvares, The Art of Education with V Diagram, New York: Cambridge University Press, 2005, h. xxi 23 D.B Gowin dan Novak, Learning How to Learn, New York: Cambridge University Press, 1984, h. 55. 24 Ibid., h. 55. objek, bagian ini merupakan sumber pengetahuan yang membuat siswa peka terhadap masalah yang dialami, sehingga pengetahuan dapat terbentuk. Kedua, telah ditemukan bahwa bentuk vee membantu siswa menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki yang nantinya akan dibentuk menjadi pengetahuan baru. Strategi Heuristik vee merupakan strategi yang digunakan sebagai suatu metode untuk membantu peserta didik memahami struktur pengetahuan dan proses bagaimana pengetahuan dibangun, karena terdiri dari aspek konseptual dan aspek metodologi yang saling mempengaruhi dalam mengonstruksi pengetahuan siswa.

c. Bentuk dan Komponen Heuristik Vee

Heuristik vee terdiri dari dua sisi, di sebelah kiri merupakan aspek konseptual dan di sebelah kanan aspek metodologi, kedua aspek ini secara langsung dihubungkan oleh kejadian atau objek yang diletakkan di titik bagian bawah bentuk vee, kejadian atau objek merupakan bagian terpenting untuk merumuskan penemuan. Bagian atas heuristik vee adalah pertanyaan fokus, bagian ini merupakan bagian tertinggi karena saling berhubungan dengan kejadian atau objek dan juga merupakan suatu pertanyaan yang dirumuskan dari masalah kemudian harus dicari penyelesaiannya. 25 Pada aspek konseptual terdiri sudut pandang dunia, filosofi, teori, prinsip, konstruksi dan konsep terletak disebelah kiri diagram. Disini merupakan pengetahuan yang sudah dipunyai oleh siswa untuk menjawab pertanyaan fokus dalam melakukan percobaan. Sudut pandang dunia berisi kepercayaan terhadap proses pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam proses penemuan. Filosofi berisi hal yang dipercaya tentang hakikat dan pengetahuan yang memandu proses inkuiri. Prinsip merupakan hubungan antara dua atau lebih konsep yang membimbing dalam menjawab pertanyaan fokus. Teori adalah prinsip-prinsip umum yang membimbing penemuan. Konstruksi merupakan ide 25 Gerald J. Calais, The Vee Diagram as a Problem Solving Strategy: Content Area ReadingWriting Implication, National Forum Teacher Education Journal, Volume 19, Number 3, 2009, h. 2.