Drama Tipe Lakon Teater Barat
b. Tragedi
Tragedi berasal dari kata tragoidia bahasa Yunani, tragedy bahasa Inggris, tragedie bahasa Perancis yaitu penggabungan kata tragos yang berarti “kambing” dan kata aeidein yang berarti “nyanyian”. Jadi, tragedi adalah nyanyian yang dinyanyikan untuk mengiringi kambing sebelum dibaringkan di atas altar untuk dikorbankan. Pengorbanan kambing dilakukan pada saat upacara untuk menghormati dewa Dionysos yang dianggap sebagai dewa kesuburan. Bisa juga kata tersebut diartikan untuk menyebut kostum kambing yang dikenakan oleh aktor ketika memainkan lakon satir. Lakon tragedi menurut Aristoteles adalah lakon yang meniru sebuah aksi yang sempurna dari seorang tokoh besar dengan menggunakan bahasa yang menyenangkan supaya para penonton merasa iba dan ngeri sehingga penonton mengalami pencucian jiwa atau mencapai katarsis. p Gambar 11.11 Antigone memiliki lakon tragedi dalam ceritanya Sumber: veracity.unispubs.american.edu. tetapi sekaligus juga merasa iba. Pendeknya, penonton menyadari betapa kecil dan rapuhnya jiwa manusia di depan kedahsyatan suratan takdir. Menurut Aristoteles, ada enam elemen yang ada dalam lakon tragedi, yaitu sebagai berikut. 1 Plot adalah susunan kejadian atau insiden. Lakon tragedi adalah imitasi perbuatan manusia dan perbuatan ini akan menghasilkan aksi-aksi atau insiden yang membuat adanya tragedi. Kalau dikaji lebih lanjut, definisi tragedi menurut Aristoteles yaitu lakon tragedi memerlukan aksi yang sempurna. Dengan aksi yang sempurna diharapkan mempunyai daya pikat yang tinggi, padat, kompleks, dan sublim. Dengan aksi yang sempurna diharapkan penonton mencapai katarsis penyucian jiwa. Tokoh yang besar diharapkan mampu menghadirkan efek tragis yang besar. Jadi lakon tragedi sebenarnya bukan lakon yang bercerita tentang duka cita dan kesedihan tetapi lakon yang bertujuan untuk mengoncang jiwa penonton sehingga lemas, tergetar, merasa ngeri, Seni Teater untuk SMPMTs Kelas IX 172 2 Watak atau karakter adalah ciri khas tokoh yang terlibat dalam kejadian atau insiden. Melalui watak atau karakter inilah penonton mengidentifikasikan dirinya dalam lakon tragedi. 3 Pikiran-pikiran merupakan kemampuan untuk mengekspresikan hal-hal yang perlu dan cocok untuk situasi. Dalam lakon, harus ada pembicaraan- pembicaraan yang mengandung pemikiran-pemikiran yang universal. 4 Diksi adalah gaya atau cara dalam menyusun dan menampilkan kata-kata sebagai upaya untuk mengekspresikan maksud penulis lakon. Dalam lakon tragedi, kata-kata disusun dan diucapkan dengan cara puitis. 5 Musik yang berfungsi untuk memberikan rasa kesenangan dan mengarahkan emosi-emosi penonton. 6 Spektakel mise en scene elemen ini merupakan elemen nonpersonal, tetapi lebih pada elemen pendukung pementasan dari lakon tragedi. Elemen ini berfungsi untuk mengarahkan emosi penonton pada suasana tragis. Para penulis lakon tragedi adalah sebagai berikut. 1 Sophocles: Antigone, Oedipus Tyrannus, dan Oedipus at Colonus trilogi Oedipus 2 Aeschylus: Agamemnon, The Libatian Bearers, The Furies trilogi Oresteia 3 Euripides: Medea, Hyppolitus, Ion, Electra, The Trojan Woman, Cyclops 4 Shakespeare: Hamlet, Macbeth, Romeo and Juliet, Antony and Cleopatra, King Lear, Julius Caesar, Othello 5 Henrik Ibsen: Mrs. Alving, A Doll’s House 6 Arthur Miller: The Crucible, All My Sons, Death of a Salesman 7 Seneca: Phaedrac. Komedi
Komedi berasal dari kata comoedia bahasa Latin, commedia bahasa Italia berarti lakon yang berakhir dengan kebahagiaan. Lakon komedi seperti halnya lakon tragedi merupakan bagian dari upacara penghormatan terhadap dewa Pallus. Upacara penghormatan ini dilakukan dengan cara melakukan arak-arakan dan memakai kostum setengah manusia dan setengah kambing. Arak-arakan ini menyanyi dan melontarkan kata-kata kasar untuk memancing tertawaan penonton. Menurut Aristoteles, lakon komedi merupakan tiruan dari tingkah laku manusia biasa atau rakyat jelata. Tingkah laku tersebut merupakan perwujudan keburukan manusia ketika menjalankan kehidupan sehingga mampu menumbuhkan tertawaan dan cemoohan sampai terjadi katarsis atau penyucian jiwa. Perkembangan lakon komedi bisa dikategorikan dalam berbagai tipe lakon komedi berdasarkan pada sumber humornya, metode penyampaiannya, dan bagaimana lakon komedi itu disampaikan. Berikut ini adalah tipe lakon komedi berdasarkan alirannya. 1 Black comedy komedi gelap adalah lakon komedi yang merujuk pada hal- hal yang meresahkan. Misalnya, kematian, teror, pemerkosaan, dan perang. Beberapa aliran komedi ini hampir mirip dengan film horor.Parts
» Seni Tari Kelas 7 Alien Wiriatunnisa Yulia Hendrilianti 2010
» Seni Teater Nusantara Seni Tari Kelas 7 Alien Wiriatunnisa Yulia Hendrilianti 2010
» Tema Unsur–Unsur Seni Pertunjukan
» Dialog Unsur–Unsur Seni Pertunjukan
» Bahasa Unsur–Unsur Seni Pertunjukan
» Ide dan Pesan Unsur–Unsur Seni Pertunjukan
» Se Ĵing Unsur–Unsur Seni Pertunjukan
» Teater Tutur Bentuk Teater Daerah
» Teater Boneka Bentuk Teater Daerah
» Teater Ketoprak Jenis-Jenis Teater Tradisional
» Reog Jenis-Jenis Teater Tradisional
» Randai Jenis-Jenis Teater Tradisional
» Mamanda Jenis-Jenis Teater Tradisional
» Sanghyang Jenis-Jenis Teater Tradisional
» Sendratari Seni Drama dan Tari
» Tema Tanggapan terhadap Seni Teater Tradisi Daerah
» Amanat Tanggapan terhadap Seni Teater Tradisi Daerah
» Latihan Olahraga Fisik. Teknik Olah Tubuh
» Latihan Rangkaian Teknik Olah Tubuh
» Olah Suara Vokal Mengeksplorasi Teknik Latihan Teater
» Olah Pikir Mengeksplorasi Teknik Latihan Teater
» Naskah atau Lakon Mempersiapkan Penyajian Pertunjukan Teater
» Pemain Mempersiapkan Penyajian Pertunjukan Teater
» Properti Mempersiapkan Penyajian Pertunjukan Teater
» Arena Pertunjukan Mempersiapkan Penyajian Pertunjukan Teater
» Penonton Mempersiapkan Penyajian Pertunjukan Teater
» Pengurus Produksi Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Sutradara Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Pemain Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Panggung atau Pentas Tim Artistik
» Jawablah soal-soal berikut dengan benar 1.
» Teater Upacara Keagamaan Mengidentifikasi Jenis-Jenis Karya Teater Daerah
» Teater Istana Mengidentifikasi Jenis-Jenis Karya Teater Daerah
» Teater Rakyat Mengidentifikasi Jenis-Jenis Karya Teater Daerah
» Keunikan Karya Seni Teater Daerah
» Fungsi Media Ekspresi Estetis
» Teknik Olah Tubuh Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Teknik Olah Pikir Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Teknik Olah Suara Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Mite Memilih Lakon dan Cerita Teater Daerah
» Legenda Memilih Lakon dan Cerita Teater Daerah
» SagaSage Memilih Lakon dan Cerita Teater Daerah
» Cerita Panji Memilih Lakon dan Cerita Teater Daerah
» Cerita Lelucon Memilih Lakon dan Cerita Teater Daerah
» Peran Protagonis Memilih Peran
» Peran Antagonis Memilih Peran
» Peran Tritagonis Memilih Peran
» Memilih Naskah Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Penyutradaraan Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Memilih Pemain Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Bagian Produksi Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Bagian Artistik Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Mengelola Pementasan Menyiapkan Pertunjukan Teater
» Menyusun Jadwal Kegiatan Produksi
» Menyusun Jadwal Latihan Menyiapkan Pertunjukan Teater
» Perencanaan Penataan Dekorasi Menyiapkan Pertunjukan Teater
» Penataan Lampu Menyiapkan Pertunjukan Teater
» Wayang Teater Tradisional di Indonesia
» Mak Yong Teater Tradisional di Indonesia
» Randai Teater Tradisional di Indonesia
» Mamanda Teater Tradisional di Indonesia
» Lenong Teater Tradisional di Indonesia
» Teater Transisi di Indonesia
» Teater Indonesia 1920-an Teater Modern
» Teater Indonesia 1940-an Teater Modern
» Teater Indonesia Tahun 1950-an
» Teater Indonesia Tahun 1970-an
» Teater Indonesia Tahun 1980 – 1990-an
» Teater Kontemporer Indonesia Teater Modern
» Sarana Upacara Fungsi Teater
» Sarana Hiburan Fungsi Teater
» Sarana Penyambung Sejarah Fungsi Teater
» Sarana Media Komunikasi Fungsi Teater
» Latihan Rangkaian Gerakan Teknik Olah Tubuh
» Olah Suara Vokal Olah Pikir Imajinasi
» Menentukan Lakon Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Analisis Lakon Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Memilih Pemain Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Menentukan Bentuk dan Gaya Pementasan
» Blocking Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Latihan Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Sutradara Pemain Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Teater Konvensional Menggelar Pertunjukan Teater Nusantara
» Teater Tradisional Daerah Jawa
» Teater Tradisional Luar Jawa
» Teater Angkatan Awal Permulaan Sastra-Sastra Lakon dalam Kurun Waktu 1926-1942
» Angkatan Pertumbuhan Teater Modern
» Sastra Lakon Periode 1942-1945
» Sastra Lakon Periode 1945-1950
» Sastra Lakon setelah Tahun 1950 Babak Perkembangan
» Angkatan Penalaran sekitar tahun 1960-sekarang
» Nama dan Etimologi Jenis Karya Teater Nusantara
» Unsur Lakonan Jenis Karya Teater Nusantara
» Lakon atau Peran Urutan Segmen Teateral
» Buang Bala Urutan Segmen Teateral
» Penutup Urutan Segmen Teateral
» Unsur Penampilan Jenis Karya Teater Nusantara
» Olah Tubuh Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Olah Pikir Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Olah Suara Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Teater
» Menyusun Jadwal Menyiapkan Pertunjukan
» Mengelola Teknik Permainan Menyiapkan Pertunjukan
» Kebutuhan Pemeran Mengelola Kebutuhan Pergelaran Teater
» Perlengkapan Pentas Mengelola Kebutuhan Pergelaran Teater
» Jawablah soal-soal berikut dengan benar 1. Apa yang dimaksud dengan teater tradisional?
» Cina Teater Tradisional Mancanegara di Asia
» Teater Boneka dan Teater Kabuki
» Keunikan dan Pesan Moral Teater India
» Keunikan dan Pesan Moral Teater Cina
» Menentukan Gagasan Cerita Merancang Pementasan Teater Kreatif
» Menyusun Naskah Drama Merancang Pementasan Teater Kreatif
» Memainkan Cerita Merancang Pementasan Teater Kreatif
» Mengevaluasi Permainan Merancang Pementasan Teater Kreatif
» Memainkan Ulang Merancang Pementasan Teater Kreatif
» Melakukan Evaluasi Akhir dan Menyiapkan Pementasan
» Sutradara Pengurus Produksi Kerja Sama untuk Pertunjukan Teater
» Pemain Kerja Sama untuk Pertunjukan Teater
» Kerjakan soal-soal berikut dengan benar 1.
» Teater Yunani Klasik Sejarah Teater Barat
» Tragedi Teater Romawi Klasik
» Farce Pendek Teater Romawi Klasik
» Teater Abad Pertengahan Sejarah Teater Barat
» Teater Zaman Renaissance Sejarah Teater Barat
» Teater Zaman Elizabeth Sejarah Teater Barat
» Teater Abad Ke-17 di Spanyol dan Prancis
» Teater Zaman Restorasi di Inggris
» Teater Abad Ke-18 Sejarah Teater Barat
» Teater Abad Ke-19 dan Realisme
» Teater Abad Ke-20 Sejarah Teater Barat
» Gaya Representasional Realisme Gaya Pementasan Teater Barat
» Gaya Presentasional Gaya Pementasan Teater Barat
» Drama Tipe Lakon Teater Barat
» Tragedi Tipe Lakon Teater Barat
» Komedi Tipe Lakon Teater Barat
» Satir Melodrama Tipe Lakon Teater Barat
» Pesan Moral dalam Lakon Tragedi
» Mengemukakan Cerita atau Naskah kepada Anggota Kelompok
» Mengolah Dialog serta Merencanakan Peran dan Adegan Pementasan
» Memainkan Naskah Secara Bertahap ataupun Menyeluruh Mengevaluasi Permainan
» Memainkan Ulang Melakukan Evaluasi Akhir dan Menyiapkan Pementasan
» Sutradara Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Teater
» Pengurus Produksi Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Teater
» Pemain Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Teater
» Mengelola Pementasan Menyiapkan Pertunjukan Karya Teater Kreatif
» Menyusun Jadwal Latihan Menyiapkan Pertunjukan Karya Teater Kreatif
» Perencanaan Penataan Dekorasi Menyiapkan Pertunjukan Karya Teater Kreatif
Show more