Olah Suara Vokal Olah Pikir Imajinasi

Pelajaran 6 Pertunjukan Teater Nusantara 79 tercurah pada peran tersebut. Caranya bisa dengan pengamatan dan penjelajahan pada orang aslinya. Kesuksesan dalam memerankan tokoh tertentu dapat terwujud jika daya imajinasi kamu terlatih. Konsentrasi dan daya imajinasi dalam berteater sangat diperlukan untuk membawa penonton pada alur cerita yang diinginkan. Penonton akan mengerti serta memahami pertunjukan sehingga pementasan teater akan berkenan dihati para penonton. Nah, untuk lebih menguasai drama, cobalah berlatih dengan teman-temanmu membawakan naskah yang berjudul “Buku Harianmu Buku Harianku Juga” karangan Henry Arkan berikut ini. Pemain : Akbar : laki-laki, 12 tahun, anak penjual kertas bekas Alni : perempuan, 10 tahun, teman Akbar Rina : pemilik buku harian Bapak : orang tua Akbar Adegan I Pagi hari, saat beberapa orang masih tidur. Akbar mengembalikan buku harian kepada seorang wanita, rambutnya masih sedikit acak-acakan, di sebuah rumah. Kebahagian memancar dari wajah perempuan itu, lalu datang dari belakang nongol seorang anak perempuan sebaya Akbar. Rina : Oh…Bagaimana buku ini bisa sampai di tanganmu, Nak? Sudah lama saya lupakan buku ini. Akbar : Saya temukan di antara tumpukan dagangan Bapak saya. dari dalam rumah seorang anak perempuan sebaya Akbar muncul bangun tidur Isa : Ma… Adegan II long shot rumah Akbar Menjelang Magrib, di rumah Akbar. Adegan Bapak dan Akbar sambil mengemasi kertas bekas. long shot ruangan, buku-buku, tangan-tangan, perabotan rumah, Akbar, Bapak Bapak : Kau sudah besar, harus bisa bantu bapakmu. Aku tidak ingin anakku besar jadi orang bodoh. Bantu bapakmu, kamu tidak harus ikut bekerja. Dengan jadi orang pinter, bapakmu sudah senang. Jadi apapun kau nanti asal tidak merugikan orang lain. Akbar : Jadi apa, Pak? Bapak : Apapun, asal tidak merugikan orang lain, tidak berbuat jahat, pokoknya selalu berbuat baik Akbar : Misalnya? Seni Teater untuk SMPMTs Kelas VIII 80 Bapak : Memberi, menolong, membantu ya… yang baik-baik. Kalau kau mau berbuat baik, berbuat baiklah tanpa mengharapkan sesuatu. Jadi berbuatlah baik. Titik Pokoknya yang baik-baik. Akbar : Pada semua orang? Bapak : Pada semua orang Akbar : Semua orang? Bapak : Semua orang Akbar : Pada orang jahat juga? Bapak : Jangan cepat curiga dulu, dari mana kau tahu orang itu jahat Akbar : Kalau memang jahat? Bapak : Aktivitas selesai tinggal santai… Ah…, sudah pokoknya berbuat baiklah. Pada semua orang. Tua-muda, besar kecil… Akbar : Laki-perempuan…, Bapak : Zoom ke Bapak Terutama dengan perempuan. Jangan sekali-kali kau menyakiti hati perempuan. Kasihan…dan ingat, ibumu juga perempuan Akbar beranjak pergi Akbar : Bapak juga laki-laki Bapak : Mau ke mana kau? Akbar : Kan udah selesai…, Bapak : Iya…, kau mau ke mana? Akbar : Berbuat baik Bapak : Berbuat baik apa nonton TV? Akbar : Berbuat baik sambil nonton TV Bapak : ??? Pelatih a n 1 Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar 1. Sebutkan tiga teknik aksentuasi pengucapan huruf, kata, dan kalimat 2. Apa perbedaan suara dan bunyi dalam konvensi dunia teater? 3. Mengapa tubuh menjadi sumber peran yang tidak terbatas? 4. Mengapa seorang pemain teater harus memiliki tubuh yang lentur? 5. Apa yang dimaksud dengan penampilan pemain teater bersifat sugesti? B. Merancang Pertunjukan Teater Nusantara Merencanakan sebuah pementasan membutuhkan beberapa tahapan. Langkah pertama adalah menentukan lakon. Setelah itu tugas berikutnya adalah menganalisis lakon, menentukan pemain, menentukan bentuk dan gaya pementasan, memahami dan mengatur blocking, serta melakukan serangkaian latihan dengan para pemain dan seluruh pekerja artistik hingga karya teater benar- benar siap untuk dipentaskan. Pelajaran 6 Pertunjukan Teater Nusantara 81

1. Menentukan Lakon

Proses atau tahap pertama yang harus dilakukan dalam merancang pertunjukan teater adalah menentukan lakon yang akan dimainkan. Lakon yang dipilih bisa lakon yang sudah tersedia naskah jadi karya orang lain atau membuat naskah lakon sendiri. Mementaskan teater dengan naskah yang sudah tersedia memiliki kerumitan tersendiri terutama pada saat hendak memilih naskah yang akan dipentaskan. Naskah tersebut harus memenuhi kriteria yang diinginkan serta sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Ada beberapa hal yang dapat dipertimbangkan sutradara dalam memilih naskah, yaitu seperti yang d ijelaskan berikut ini. a. Sutradara menyukai naskah yang dipilih. b. Sutradara merasa mampu mementaskan naskah yang telah dipilih. c. Sutradara wajib mempertimbangkan sisi pendanaan secara khusus. d. Sutradara mampu menemukan pemain yang tepat. e. Sutradara mampu tetap mementaskan naskah yang dipilih. Membuat naskah lakon sendiri tidak menguntungkan karena akan memperpanjang proses pengerjaan. Akan tetapi, berkenaan dengan sumber daya yang dimiliki, membuat naskah sendiri dapat menjadi pilihan yang tepat. Untuk itu, sutradara harus mampu membuat naskah yang sesuai dengan kualitas sumber daya yang ada. Naskah semacam ini bersifat situasional, tetapi semua orang yang terlibat menjadi senang karena dapat mengerjakannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

2. Analisis Lakon

Menganalisis lakon adalah salah satu tugas utama sutradara. Lakon yang telah ditentukan harus segera dipelajari sehingga gambaran lengkap cerita didapatkan. Dengan analisis yang baik, sutradara akan lebih mudah menerjemahkan kehendak pengarang dalam pertunjukan. Selain itu, sutradara juga akan lebih mudah menentukan para pemain, pembagian kerja, serta perlengkapan dan peralatan pementasan. Dengan begitu, sutradara dapat menentukan jadwal dan memimpin kerja sama antarbagian dengan baik.

3. Memilih Pemain

Menentukan pemain yang tepat tidaklah mudah. Dalam sebuah grup atau sanggar, sutradara sudah mengetahui karakter para pemainnya anggota. Akan tetapi, dalam sebuah grup teater sekolah yang pemainnya selalu berganti atau kelompok teater kecil yang membutuhkan banyak pemain lain sutradara harus jeli memilih sesuai kualifikasi yang dinginkan. Grup teater tradisional a dapat menentukan jadwal dan memimpin Gambar 6.1 Casting sebagai proses memilih pemain yang cocok dengan karakter yang diinginkan Sumber: www.republika.co.id Seni Teater untuk SMPMTs Kelas VIII 82 biasanya memilih pemain sesuai dengan penampilan fisik dengan ciri fisik tokoh lakon, misalnya dalam wayang orang atau ketoprak. Akan tetapi, dalam teater modern, memilih pemain biasanya berdasar kecakapan pemain tersebut.

4. Menentukan Bentuk dan Gaya Pementasan

Bentuk dan gaya pementasan membingkai keseluruhan penampilan pementasan. Penting bagi sutradara untuk menentukan dengan tepat bentuk dan gaya pementasan. Bentuk dan gaya yang dipilih secara serampangan akan memengaruhi kualitas penampilan. Kehati-hatian dalam memilih bentuk dan gaya bukan saja karena tingkat kesulitan tertentu, tetapi juga latar belakang pengetahuan dan kemampuan sutradara sangat menentukan.

5. Blocking

Secara mendasar, blocking adalah gerakan fisik atau proses penataan pembentukan sikap tubuh seluruh aktor di atas panggung. Blocking dapat diartikan sebagai aturan berpindah tempat dari titik area satu ke titik area yang lainnya bagi aktor di atas panggung. Untuk mendapatkan hasil yang baik, perlu diperhatikan agar blocking yang dibuat tidak terlalu rumit sehingga lalu lintas aktor di atas panggung berjalan dengan lancar. Jika blocking dibuat terlalu rumit, perpindahan dari satu aksi menuju aksi yang lain menjadi kabur. Hal yang terpenting dalam blocking adalah fokus atau penekanan bagian yang akan ditampilkan.

6. Latihan

Sutradara membimbing para aktor selama proses latihan. Untuk mendapatkan hasil terbaik, sutradara harus mampu mengatur para aktor mulai dari proses membaca naskah lakon hingga sampai materi pentas benar-benar siap untuk ditampilkan. Kunci utama dari serangkaian latihan adalah kerja sama antara sutradara dan aktor serta kerja sama antaraktor. Sutradara perlu menetapkan target yang harus dicapai oleh aktor melalui tahapan latihan yang dilakukan. Oleh karena itu, penjadwalan latihan perlu dibuat. Dengan melaksanakan latihan sesuai jadwal maka aktor dituntut kedisiplinannya untuk memenuhi target capaian. Jadwal ini juga bisa digunakan sebagai acuan kerja penata artistik sehingga ketika sesi latihan teknik dilangsungkan pekerjaan mereka telah siap. Pelatih a n 2 Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar 1. Apa kelemahan dari memilih naskah yang sudah jadi? 2. Apa keuntungan menggunakan naskah buatan sendiri? 3. Seberapa penting pemilihan pemain dalam suatu pertunjukkan teater? 4. Hal apa saja yang harus dipertimbangkan sutradara dalam memilih naskah? 5. Apa perbedaan pemilihan pemain pada teater modern dan teater tradisional?