Satir Melodrama Tipe Lakon Teater Barat

Pelajaran 11 Pertunjukan Teater Mancanegara di Luar Asia 175 Ciri-ciri melodrama sebagai berikut. 1 Berpegang kepada keadilan moralitas yang keras, yang baik akan mendapatkan ganjaran pahala dan yang jahat akan mendapat hukuman. 2 Membangkitkan simpati dan keharuan penonton dengan memperlihatkan penderitaan tokoh baik, dan sebaliknya membangkitkan rasa benci dan marah kepada tokoh jahat. Gambar 11.12 Melodrama membuat penonton bersimpatik Sumber: americanmelodrama.com 3 Cerita dalam melodrama diramu dengan unsur-unsur ketegangan suspense. 4 Plot d ijalin dengan kejadian-kejadian yang mendadak dan di luar dugaan, kejadian-kejadian yang tokoh utamanya selalu nyaris lolos dari bahaya besar. 5 Karakter tetap yang selalu muncul dalam melodrama adalah pahlawan lelaki atau wanita, tokoh lucu komik, dan penjahat. 6 Dalam pementasannya selalu diiringi musik seperti layaknya seni film sekarang. Kata melodrama sendiri berasal dari kata melo melodi dan drama. Musik dalam lakon jenis ini berfungsi untuk membangun suasana dan membangkitkan emosi penonton. 7 Tema-tema melodrama berkisar tentang dengan sejarah dan peristiwa rumah tangga.

2. Pesan Moral dalam Teater Barat

Jika diperhatikan, setiap pementasan teater mengandung pesan moral. Hal ini barangkali berhubungan dengan asal mula teater yang berasal dari ritual keagamaan. Pada teater Barat, pesan moral ini dapat dilihat dengan jelas terutama dalam lakon tragedi dan komedi.

a. Pesan Moral dalam Lakon Tragedi

Tujuan utama lakon tragedi ini adalah membuat penonton mengalami pengalaman emosi melalui identifikasi para tokoh dan untuk menguatkan kembali Seni Teater untuk SMPMTs Kelas IX 176 kepercayaan diri sebagai bagian dari manusia. Tokoh dalam lakon tragedi ini biasanya tokoh terpandang, raja, kesatria, atau tokoh yang memiliki pengaruh di masyarakat, sehingga identifikasi penonton terhadap tokoh tersebut merasa betul-betul iba. Gambar 11.13 Lakon Oedipus yang memberikan pesan bahwa kekuasaan Tuhan akan mengalahkan segalanya Sumber: vtheatere.net Di akhir cerita, tokoh utama biasanya mengalami kesengsaraan dan kematian yang tragis. Jalan yang ditempuh biasanya sangat berat, sulit, dan membuatnya menderita tetapi sikap ini justru membuatnya tampak mulia dan berperikemanusiaan. Masalah kematian tokoh utama bukan menjadi hal penting pada lakon tragedi, melainkan hal yang disampaikan dalam lakon tentang kehidupanlah yang penting. Lakon-lakon tragedi Yunani Kuno mengajak manusia untuk merenungkan hakikat kehidupan dipandang dari sisi yang menyedihkan karena kehidupan pada prinsipnya selalu kalah dengan takdir ilahi. Dalam lakon tragedi tokoh utama menghadapi konsekuensi yang tidak bisa ditolak, tetapi mereka yakin bahwa kehidupan ini bisa ditaklukkan dan dikalahkan meskipun pada akhirnya juga kalah dengan takdir. Lakon tragedi seperti roman yang mengungkapkan pencarian manusia terhadap rahasia kehidupan abadi dan pertahanan terhadap kekuatan jahat untuk mendapatkan identitas sekaligus semangat hidup, meskipun untuk mendapatkannya melalui berbagai pengorbanan.

b. Pesan Moral dalam Lakon Komedi

Penciptaan lakon komedi bertitik tolak dari perasaan manusia yang memiliki kekuatan, namun manusia tidak sadar bahwa dirinya memiliki daya hidup yang dikelilingi alam semesta. Manusia harus mempertahankan kekuatan dan vitalitas secara utuh terus menerus bahkan harus menumbuhkembangkan untuk mengatasi perubahan alam, politik, budaya maupun ekonomi. Perasaan lemah dalam diri manusia akan mengakibatkan tidak bisa bertahan terhadap segala perubahan dan tantangan. Untuk menguatkan perasaan itu manusia membutuhkan semacam cermin diri agar tidak ditertawakan oleh yang lain.