Olah Pikir Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
3. Olah Suara
Sebelum melakukan latihan olah suara sebaiknya mempelajari organ produksi suara. Organ produksi suara pada manusia terbagi atas tiga bagian, yaitu organ pernapasan, resonator, dan organ pembentuk kata. Organ pernapasan terdiri atas hidung, tekak atau faring, pangkal tenggorokan atau laring, batang tenggorokan atau trakea, cabang tenggorokan atau bronkus, paru-paru, serta pita suara. Resonator terdiri atas rongga hidung, rongga mulut, dan rongga dada. adapun organ pembentuk kata terdiri atas lidah, bibir, langit-langit mulut, dan gigi. Setelah mengetahui jenis, letak, dan fungsi dari organ produksi suara, maka latihan pemanasan siap dilakukan. Fungsi pemanasan ini adalah mengendurkan otot-otot organ produksi suara. Latihan pemanasan olah suara diawali dengan senam wajah, senam lidah, dan senam rahang. Olah vokal dapat dilakukan antara lain dengan berlatih mengucapkan vokal a, i, u, e, o dengan mulut terbuka penuh. Dalam percakapan sehari-hari, hal ini barangkali tidak perlu. Akan tetapi, di pentas suara diharapkan dapat sampai pada telinga penonton yang duduk paling belakang. h a t s m k g o s m Gambar 8.2 Menyanyi merupakan salah satu cara melatih olah vokal Sumber: www..corbis.com Pelatih a n 1 Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar 1. Sebutkan tiga tahapan latihan olah tubuh 2. Apa fungsi pemanasan dalam latihan olah suara? 3. Mengapa dalam latihan olah vokal kamu perlu berlatih mengucapkan vokal a, i, u, e, o dengan mulut terbuka penuh?B. Merancang Pertunjukan Teater
Merancang pertunjukan teater adalah langkah awal dalam berekspresi seni teater. Langkah awal tersebut merupakan langkah yang harus d ijalani dan merupakan langkah yang teramat sulit. Dari sinilah sebuah ide dan gagasan muncul dan dari sini pula keinginan semua pihak diuji. Pelajaran 8 Menggelar Pertunjukan Teater Nusantara 111 Untuk merancang sebuah pertunjukan dibutuhkan kesabaran yang tinggi. Setiap pihak yang berkepentingan harus mempunyai visi yang sama demi suksesnya acara. Tahap ini benar-benar harus sudah terkonsep dengan pola dan alur yang jelas. Secara garis besar, rancangan sebuah pertunjukan dapat diterapkan dengan pola seperti berikut. 1. Langkah pertama, jika ingin menggarap sebuah pertunjukan teater adalah mencari teman dan buatlah kelompok. 2. Ikrarkan janji sebagai penguat untuk menggelar sebuah pertunjukan. 3. Siapkan naskahlakon. Kamu dapat menggunakan naskah atau lakon yang telah ada ataupun membuatnya sendiri. 4. Jika lakon dibuat sendiri, cobalah buat dengan sesederhana mungkin tanpa mengurangi kualitasnya dengan ide dan tema yang disesuaikan dengan tugas dari gurumu. Supaya lebih mudah, kamu bisa membuatnya dari pengalaman sehari-hari, sehingga dalam pementasannya kamu akan cepat menghayatinya. 5. Setelah penentuan tema, maka carilah gagasan-gagasan yang berhubungan dengan pementasan. Gagasan ini harus bisa menarik dan mendukung pementasan. 6. Kemudian, tentukan peran dan siapa saja yang akan memerankan adegan berdasarkan naskahnya. 7. Susunlah dialog sebanyak jumlah anggotamu. Ini dimaksudkan agar semua orang memiliki peran. 8. Persiapkan properti sesuai dengan naskah, dialog, dan tempat kejadian yang betul-betul mencerminkan aslinya. 9. Setelah semua selesai berlatihlah terus hingga berkali-kali sampai benar-benar dikuasai. Berbagilah tugas dengan semua anggota. Hal yang penting yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah pertunjukan teater adalah penyusunan naskah, pemilihan pemain, peran sutradara, properti, penataan, dan penonton.1. Naskah
Naskah adalah karangan yang berisi sebuah kisah yang di dalamnya terdapat dialog dan nama-nama pemeran atau tokoh. Di dalam naskah, terdapat keterangan tentang hal-hal seputar akting dan adegan yang sebaiknya harus dilakukan oleh pemeran. Skenario adalah rangkaian garis besar yang didalamnya memuat lengkap tentang nama tokoh, keadaan, karakter tokoh, petunjuk akting, petunjuk suasana, bahkan waktu pertunjukan. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan Gambar 8.3 Kelancaran sebuah pementasan teater salah satunya didukung oleh rancangan pertunjukan teater Sumber: www.flickr.comParts
» Seni Tari Kelas 7 Alien Wiriatunnisa Yulia Hendrilianti 2010
» Seni Teater Nusantara Seni Tari Kelas 7 Alien Wiriatunnisa Yulia Hendrilianti 2010
» Tema Unsur–Unsur Seni Pertunjukan
» Dialog Unsur–Unsur Seni Pertunjukan
» Bahasa Unsur–Unsur Seni Pertunjukan
» Ide dan Pesan Unsur–Unsur Seni Pertunjukan
» Se Ĵing Unsur–Unsur Seni Pertunjukan
» Teater Tutur Bentuk Teater Daerah
» Teater Boneka Bentuk Teater Daerah
» Teater Ketoprak Jenis-Jenis Teater Tradisional
» Reog Jenis-Jenis Teater Tradisional
» Randai Jenis-Jenis Teater Tradisional
» Mamanda Jenis-Jenis Teater Tradisional
» Sanghyang Jenis-Jenis Teater Tradisional
» Sendratari Seni Drama dan Tari
» Tema Tanggapan terhadap Seni Teater Tradisi Daerah
» Amanat Tanggapan terhadap Seni Teater Tradisi Daerah
» Latihan Olahraga Fisik. Teknik Olah Tubuh
» Latihan Rangkaian Teknik Olah Tubuh
» Olah Suara Vokal Mengeksplorasi Teknik Latihan Teater
» Olah Pikir Mengeksplorasi Teknik Latihan Teater
» Naskah atau Lakon Mempersiapkan Penyajian Pertunjukan Teater
» Pemain Mempersiapkan Penyajian Pertunjukan Teater
» Properti Mempersiapkan Penyajian Pertunjukan Teater
» Arena Pertunjukan Mempersiapkan Penyajian Pertunjukan Teater
» Penonton Mempersiapkan Penyajian Pertunjukan Teater
» Pengurus Produksi Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Sutradara Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Pemain Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Panggung atau Pentas Tim Artistik
» Jawablah soal-soal berikut dengan benar 1.
» Teater Upacara Keagamaan Mengidentifikasi Jenis-Jenis Karya Teater Daerah
» Teater Istana Mengidentifikasi Jenis-Jenis Karya Teater Daerah
» Teater Rakyat Mengidentifikasi Jenis-Jenis Karya Teater Daerah
» Keunikan Karya Seni Teater Daerah
» Fungsi Media Ekspresi Estetis
» Teknik Olah Tubuh Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Teknik Olah Pikir Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Teknik Olah Suara Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Mite Memilih Lakon dan Cerita Teater Daerah
» Legenda Memilih Lakon dan Cerita Teater Daerah
» SagaSage Memilih Lakon dan Cerita Teater Daerah
» Cerita Panji Memilih Lakon dan Cerita Teater Daerah
» Cerita Lelucon Memilih Lakon dan Cerita Teater Daerah
» Peran Protagonis Memilih Peran
» Peran Antagonis Memilih Peran
» Peran Tritagonis Memilih Peran
» Memilih Naskah Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Penyutradaraan Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Memilih Pemain Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Bagian Produksi Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Bagian Artistik Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Mengelola Pementasan Menyiapkan Pertunjukan Teater
» Menyusun Jadwal Kegiatan Produksi
» Menyusun Jadwal Latihan Menyiapkan Pertunjukan Teater
» Perencanaan Penataan Dekorasi Menyiapkan Pertunjukan Teater
» Penataan Lampu Menyiapkan Pertunjukan Teater
» Wayang Teater Tradisional di Indonesia
» Mak Yong Teater Tradisional di Indonesia
» Randai Teater Tradisional di Indonesia
» Mamanda Teater Tradisional di Indonesia
» Lenong Teater Tradisional di Indonesia
» Teater Transisi di Indonesia
» Teater Indonesia 1920-an Teater Modern
» Teater Indonesia 1940-an Teater Modern
» Teater Indonesia Tahun 1950-an
» Teater Indonesia Tahun 1970-an
» Teater Indonesia Tahun 1980 – 1990-an
» Teater Kontemporer Indonesia Teater Modern
» Sarana Upacara Fungsi Teater
» Sarana Hiburan Fungsi Teater
» Sarana Penyambung Sejarah Fungsi Teater
» Sarana Media Komunikasi Fungsi Teater
» Latihan Rangkaian Gerakan Teknik Olah Tubuh
» Olah Suara Vokal Olah Pikir Imajinasi
» Menentukan Lakon Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Analisis Lakon Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Memilih Pemain Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Menentukan Bentuk dan Gaya Pementasan
» Blocking Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Latihan Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Sutradara Pemain Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
» Teater Konvensional Menggelar Pertunjukan Teater Nusantara
» Teater Tradisional Daerah Jawa
» Teater Tradisional Luar Jawa
» Teater Angkatan Awal Permulaan Sastra-Sastra Lakon dalam Kurun Waktu 1926-1942
» Angkatan Pertumbuhan Teater Modern
» Sastra Lakon Periode 1942-1945
» Sastra Lakon Periode 1945-1950
» Sastra Lakon setelah Tahun 1950 Babak Perkembangan
» Angkatan Penalaran sekitar tahun 1960-sekarang
» Nama dan Etimologi Jenis Karya Teater Nusantara
» Unsur Lakonan Jenis Karya Teater Nusantara
» Lakon atau Peran Urutan Segmen Teateral
» Buang Bala Urutan Segmen Teateral
» Penutup Urutan Segmen Teateral
» Unsur Penampilan Jenis Karya Teater Nusantara
» Olah Tubuh Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Olah Pikir Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Olah Suara Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan
» Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Teater
» Menyusun Jadwal Menyiapkan Pertunjukan
» Mengelola Teknik Permainan Menyiapkan Pertunjukan
» Kebutuhan Pemeran Mengelola Kebutuhan Pergelaran Teater
» Perlengkapan Pentas Mengelola Kebutuhan Pergelaran Teater
» Jawablah soal-soal berikut dengan benar 1. Apa yang dimaksud dengan teater tradisional?
» Cina Teater Tradisional Mancanegara di Asia
» Teater Boneka dan Teater Kabuki
» Keunikan dan Pesan Moral Teater India
» Keunikan dan Pesan Moral Teater Cina
» Menentukan Gagasan Cerita Merancang Pementasan Teater Kreatif
» Menyusun Naskah Drama Merancang Pementasan Teater Kreatif
» Memainkan Cerita Merancang Pementasan Teater Kreatif
» Mengevaluasi Permainan Merancang Pementasan Teater Kreatif
» Memainkan Ulang Merancang Pementasan Teater Kreatif
» Melakukan Evaluasi Akhir dan Menyiapkan Pementasan
» Sutradara Pengurus Produksi Kerja Sama untuk Pertunjukan Teater
» Pemain Kerja Sama untuk Pertunjukan Teater
» Kerjakan soal-soal berikut dengan benar 1.
» Teater Yunani Klasik Sejarah Teater Barat
» Tragedi Teater Romawi Klasik
» Farce Pendek Teater Romawi Klasik
» Teater Abad Pertengahan Sejarah Teater Barat
» Teater Zaman Renaissance Sejarah Teater Barat
» Teater Zaman Elizabeth Sejarah Teater Barat
» Teater Abad Ke-17 di Spanyol dan Prancis
» Teater Zaman Restorasi di Inggris
» Teater Abad Ke-18 Sejarah Teater Barat
» Teater Abad Ke-19 dan Realisme
» Teater Abad Ke-20 Sejarah Teater Barat
» Gaya Representasional Realisme Gaya Pementasan Teater Barat
» Gaya Presentasional Gaya Pementasan Teater Barat
» Drama Tipe Lakon Teater Barat
» Tragedi Tipe Lakon Teater Barat
» Komedi Tipe Lakon Teater Barat
» Satir Melodrama Tipe Lakon Teater Barat
» Pesan Moral dalam Lakon Tragedi
» Mengemukakan Cerita atau Naskah kepada Anggota Kelompok
» Mengolah Dialog serta Merencanakan Peran dan Adegan Pementasan
» Memainkan Naskah Secara Bertahap ataupun Menyeluruh Mengevaluasi Permainan
» Memainkan Ulang Melakukan Evaluasi Akhir dan Menyiapkan Pementasan
» Sutradara Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Teater
» Pengurus Produksi Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Teater
» Pemain Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Teater
» Mengelola Pementasan Menyiapkan Pertunjukan Karya Teater Kreatif
» Menyusun Jadwal Latihan Menyiapkan Pertunjukan Karya Teater Kreatif
» Perencanaan Penataan Dekorasi Menyiapkan Pertunjukan Karya Teater Kreatif
Show more