Tragedi Teater Romawi Klasik

Pelajaran 11 Pertunjukan Teater Mancanegara di Luar Asia 157 4 Tema cerita seputar hubungan antara alam manusia dan alam gaib. 5 Menggunakan teknik monolog, bisikan-bisikan pada beberapa tokoh penting yang mengungkapkan isi hati.

b. Farce Pendek

Farce pertunjukan jenaka sejak abad 1 SM menjadi bagian sastra dan menjadi bentuk drama yang terkenal. Bentuk pertunjukan teater tertua pada zaman Romawi Klasik ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1 Selalu menggunakan tokoh yang sama dan sangat tipikal, misalnya tokoh badut tolol yang bernama Maccus. Tokoh yang serakah dan rakus bernama Bucco. Adapun Pappus adalah tokoh yang tua dan mudah ditipu. 2 Plot cerita berupa tipuan-tipuan dan hasutan-hasutan yang dilakukan para badut, musik dan tari menjadi unsur penting dalam menjaga jalan cerita. 3 Menggunakan latar suasana alam pedesaan.

c. Mime

Gambar 11.3 Pertunjukan mime yang lucu Sumber: www.corbis.com Mime muncul di zaman Yunani sekitar abad 5 SM dan kemudian masuk ke Romawi sekitar tahun 212 SM. Ciri-ciri mime adalah sebagai berikut. 1 Banyak terdapat adegan-adegan lucu, singkat, dan improvisasi. 2 Tokoh wanita dimainkan oleh pemain wanita. 3 Para pemainnya tidak mengenakan topeng. 4 Cerita yang dibawakan bertema perzinaan, menentang sakramen, dan upacara gereja. Teater Romawi merosot setelah bentuk Republik diganti dengan kekaisaran pada 27 SM. Bahkan, teater ini lenyap setelah terjadi penyerangan bangsa-bangsa Barbar serta munculnya kekuasaan gereja. Pertunjukan teater terakhir di Roma terjadi pada 533 SM.

3. Teater Abad Pertengahan

Sepanjang tahun 1400-an dan 1500-an, banyak kota di Eropa mementaskan drama untuk merayakan hari-hari besar umat Kristen. Drama-drama tersebut dibuat berdasarkan cerita-cerita Alkitab dan dipertunjukkan di atas kereta yang ditarik keliling kota, yang disebut pageant. Para pemain drama pageant menggunakan tempat di bawah kereta untuk menyembunyikan peralatan. Peralatan ini digunakan untuk efek tipuan, seperti menurunkan seorang aktor dari atas ke panggung. Para pemain pageant memainkan satu adegan dari kisah dalam Alkitab, lalu berjalan lagi. Pageant lain dari aktor-aktor lain untuk adegan berikutnya, menggantikannya. Aktor-aktor pageant seringkali adalah para perajin setempat yang memainkan adegan yang menunjukkan keahlian mereka. Orang Seni Teater untuk SMPMTs Kelas IX 158 berkerumun untuk menyaksikan drama pageant religius di Eropa. Drama ini populer karena pemainnya berbicara dalam bahasa sehari-hari, bukan bahasa Latin yang merupakan bahasa resmi gereja-gereja Kristen. Ciri-ciri teater abad pertengahan adalah sebagai berikut. a. Drama dimainkan oleh aktor-aktor yang belajar di universitas sehingga dikaitkan dengan masalah filsafat dan agama. b. Aktor bermain di panggung di atas kereta yang bisa dibawa berkeliling menyusuri jalanan. c. Drama banyak disisipi cerita kepahlawanan yang dibumbui cerita percintaan. d. Drama dimainkan di tempat umum dengan memungut bayaran. e. Drama tidak memiliki nama pengarang.

4. Teater Zaman Renaissance

Abad 17 memberi sumbangan yang sangat berarti bagi kebudayaan Barat. Sejarah abad 15 dan 16 ditentukan oleh penemuan-penemuan penting, yaitu mesin, kompas, dan mesin cetak. Semangat baru muncul untuk menyelidiki kebudayaan Yunani dan Romawi klasik. Semangat ini disebut semangat Renaissance yang berasal dari kata renaitre yang berarti “kelahiran kembali manusia untuk mendapatkan semangat hidup baru”. Gerakan yang menyelidiki semangat ini disebut gerakan humanisme. Kegiatan teater di Italia berpusat di istana-istana dan akademi. Di gedung- gedung teater milik para bangsawan inilah dipentaskan naskah-naskah yang meniru drama-drama klasik. Para aktor kebanyakan pegawai-pegawai istana dan pertunjukan diselenggarakan dalam pesta-pesta istana. Ada tiga jenis drama yang dikembangkan, yaitu tragedi, komedi, dan pastoral atau drama yang membawakan kisah-kisah percintaan antara dewa-dewa dengan para gembala di daerah pedesaan. Namun, nilai seni ketiganya masih rendah. Drama dilangsungkan dengan mengikuti struktur yang ada. Meskipun demikian, gerakan mereka memiliki arti penting karena memperkenalkan Eropa pada drama yang jelas struktur dan bentuknya. Ciri-ciri teater zaman Renaissance adalah sebagai berikut. a. Naskah lakon yang dipertunjukkan meniru teater zaman Yunani klasik. b. Cerita bertema mitologi atau kehidupan sehari-hari. c. Tata busana dan se ing yang dipergunakan sangat inovatif. d. Pelaksanaan bentuk teater diatur oleh kerajaan atau universitas. e. Menggunakan panggung proscenium, yaitu bentuk panggung yang memisahkan area panggung dengan penonton. Zaman ini juga melahirkan satu bentuk teater yang disebut commedia dell’arte, yaitu bentuk teater rakyat Italia yang berkembang di luar lingkungan istana dan akademisi. Pada 1575, bentuk ini sudah populer di Italia. Kemudian, menyebar luas di Eropa dan memengaruhi semua bentuk komedi yang diciptakan pada 1600.