Penataan Lampu Menyiapkan Pertunjukan Teater

Pelajaran 4 Pertunjukan Teater Daerah 51 Jika arena pementasan besar, penata lampu harus memasang lampu yang besar pula. Jika pementasan berada di luar, penata lampu harus memasang lampu yang sesuai. Kalau pertunjukan teater tradisi, biasanya menggunakan penerangan obor atau petromak. Gambar 4.7 Perencanaan yang baik akan menghasilkan pertunjukan yang baik Sumber: www.h5.ggpht.com

E. Menggelar Pertunjukan Teater Daerah

Sehari sebelum pementasan, para pemain melakukan geladi resik. Geladi resik dilakukan di hadapan sekelompok kecil penonton. Dengan demikian, para pemain akan terbiasa dengan reaksi penonton. Menjelang pementasan, para pemain harus sudah siap satu jam sebelumnya sehingga mereka tidak tergesa-gesa mempersiapkan diri. Penataan panggung harus sudah siap para penonton agar mereka telah duduk di tempat yang telah ditentukan. Setelah itu, ia segera memberi tahu sutradara yang duduk di antara penonton dan memberi isyarat bahwa pertunjukan akan dimulai. Selanjutnya, pemimpin panggung memberi isyarat agar layar dibuka atau lampu dinyalakan dan pementasan pun dimulai. Selama pementasan berlangsung, sutradara, semua pemain, dan tim artistik berkonsentrasi penuh. Kadang-kadang ada kondisi yang bersifat tak terduga, seperti para pemain dapat bermain dengan sangat cemerlang, melebihi aktingnya Pelatihan 4 Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar 1. Apa saja yang harus dipersiapkan untuk sebuah pementasan teater? 2. Apa fungsi penyusunan jadwal dalam persiapan pementasan teater? 3. Jika kamu akan mementaskan teater daerah kelasmu, bagaimana penataan denah panggung dan tempat penontonnya? berjam-jam sebelum pementasan dimulai. Segala sesuatu harus diatur di belakang panggung. Properti harus diletakkan di tempat yang tepat sehingga mudah dipindahkan saat peralihan adegan. Jika para pemain sudah siap sekitar tiga menit sebelum pementasan dimulai, mereka harus menempatkan diri di tempat yang sudah ditentukan, biasanya di belakang panggung. Saat itu, sutradara harus yakin pada diri sendiri karena ia menjadi panutan bagi pemain. Sebelum pementasan dimulai, pemimpin panggung harus memeriksa Seni Teater untuk SMPMTs Kelas VII 52 ketika latihan. Akan tetapi, ada kemungkinan rencana yang telah diatur dengan baik justru tidak berjalan mulus. Namun, semua itu tidak dapat diulangi. Demikianlah hakikat pementasan teater, yakni teater hadir hanya untuk sekali sehingga kesalahan tidak dapat diperbaiki saat itu juga. Pemain hanya dapat melakukan improvisasi untuk mengatasi kesalahan. Improvisasi adalah gerakan dan ucapan yang tidak terencana untuk menghidupkan permainan. Bagaimanapun, proses pementasan ini akan memberikan pengalaman yang menakjubkan bagi semua yang terlibat. Latihan teater Setelah memahami pokok bahasan dan uraian di atas, cobalah bentuk kelompok dan berlatih untuk mementaskan teater dengan naskah berjudul “Ken Arok” berikut. Setelah berlatih, tampilkan di depan kelas dengan panduan bapak ibu gurumu. Babak VIII Di Lulumbang, di bengkel pandai besi Mpu Gandring. Siang. Adegan 1 Mpu Gandring sedang bekerja di bengkelnya. Muncul Ken Arok dengan Tita. Tita : Selamat siang, Mpu? Mpu Gandring : Selamat siang. Ah, rupanya kalian. Kapan dari Karuman? Ken Arok : Tadi pagi, Mpu. Mpu Gandring : Apa kabar Ayahmu? Ken Arok : Baik, Mpu. Terima kasih. Mpu Gandring : Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan Bango Samparan. Kudengar usahanya maju, ya? Ken Arok : Lumayan, Mpu. Mpu Gandring : Syukur. Kau sendiri, kudengar kau bekerja pada Akuwu Tumapel? Ken Arok : Benar, Mpu. Mpu Gandirng : Bagus. Dari pada hidup liar tanpa masa depan yang jelas, lebih baik pilih hidup yang wajar. Kesempatan untuk maju bukannya tidak terbuka kalau kau hidup secara wajar. Ken Arok : Tertegun lalu tersenyum Perkataan Mpu benar sekali. Mpu Gandirng : Syukur kalau kau paham kepada Tita dan kau Tita, bagaimana ayahmu di Siganggeng. Masihkah ia jadi kepala desa? Tita : Pernah berhenti sebentar, Mpu. Sekarang bekerja kembali sebagai kepala desa setelah kami bekerja pada Akuwu Tumapel.