4
sesuatu yang abstrak yang biasanya diajarkan dengan pendekatan metode ceramah.
IPA, khususnya Biologi sebagai salah satu mata pelajaran kelompok sains mempunyai karaktersitik yang berbeda dengan mata pelajaran lainnya.
Biologi memiliki struktur keilmuan dan metode tersendiri serta terdapatnya produk-produk keilmuan seperti konsep, teori, postulat dan lain-lain. Metode
pembelajaran biologi yang dianjurkan adalah pembelajaran yang melatihkan beberapa keterampilan proses ilmiah melalui langkah-langkah metode ilmiah
yang sering dikenal sebagai kinerja ilmiah.
7
Salah satu solusi konkret yang dapat dilakukan guru adalah dengan meningkatkan mutu proses belajar mengajar. Antara lain dengan menerapkan
pendekatan, metode, dan model belajar yang lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan semua potensi yang dimiliki dan
mengembangkan kemampuannya sesuai dengan paradigma pembelajaran baru. Pembelajaran yang menggunakan paradigma tersebut adalah
pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching and Learning . Pendekatan kontekstual Contextual Teaching and Learning CTL,
merupakan konsep belajar yang membantu guru dan siswa mengaitkan konten mata pelajaran dan situasi dunia nyata siswa dan mendorong antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat
8
. Strategi pembelajaran CTL berkembang dari paham konstruktivisme. Ide utamanya adalah mengaitkan
kegiatan dan persoalan pembelajaran dengan konteks keseharian anak, anak
7
Rini Prisma Gusti, Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Biologi Melalui Kontekstual dengan Model pembelajaran Berbasis Gambar Picture and Picture pada Siswa
Kelas XI SMA MUhammadiyah Kota Padang Panjang, dalam Jurnal Guru, Vol 3, No. 1, Juli 2006, h. 33.
8
Yatim Riyanto, M.Pd, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif dan Berkualitas, Surabaya: Kencana,
2009, h. 161
5
belajar dari dunia nyata dimana ilmu pengetahuan yang dipelajari akan digunakan.
9
Salah satu konsep dalam pelajaran biologi di SLTP adalah struktur dan fungsi tubuh tumbuhan. Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan sangat sering
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Konsep ini akan lebih tepat diintegrasikan melalui pembelajaran CTL, karena dengan pembelajaran CTL
diharapkan siswa dapat mengalami pembelajaran tersebut sesuai dengan kenyataan sebenarnya, tidak hanya melalui teori atau gambar saja, sehingga
siswa dapat mengenal dan mengamati jenis organ pada tumbuhan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, apalagi melalui metode eksperimen,
dan anak belajar dari dunia nyata dimana ilmu pengetahuan yang dipelajati akan digunakan. Sehingga melalui CTL siswa akan lebih aktif karena proses
pembelajaran menitikberatkan kepada pengembangan kreativitas siswa Student Oriented. Siswa diarahkan belajar mandiri dalam penguasaan
informasi dan sekaligus mengkontruksikan pemahaman dalam proses pembelajaran yang dilaksanakannya.
Jika melihat nilai siswa mengenai pokok bahasan struktur dan fungsi tubuh tumbuhan diajarkan melalui pendekaan konvensional yang belum
diintegrasikan dengan CTL dengan metode eksperimen masih tergolong rendah, untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan pendekatan CTL. Dengan demikian, maka peneliti mengambil judul:
Pengaruh Pendekatan Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Biologi pada Konsep Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
.
9
Diah Mulhayatiah, Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Pokok Bahasan Gelombang dan Optik untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Kelas 1 SMA, dalam Jurnal
Edusains, Vol.1, No.1, Juni 2008, h. 50.
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Pemahaman guru akan pendekatan, model, dan metode pembelajaran
masih terbatas. 2.
Rendahnya prestasi belajar siswa. 3.
Penggunaan metode belajar yang belum mengaktifkan siswa, sehingga belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Siswa masih pasif dalam pembelajaran.
5. Ketiadakaitannya konsep dengan dunia nyata.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang diidentifikasikan di atas, agar penelitian ini lebih terarah, maka ruang lingkup dibatasi yaitu:
1. Pendekatan CTL dibatasi pada metode praktikumeksperimen terhadap hasil belajar kognitif biologi siswa
2. Dalam biologi dibatasi pada konsep struktur dan fungsi tubuh tumbuhan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan perumusan masalah di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah terdapat
pengaruh pendekatan contextual teaching and learning terhadap hasil belajar biologi pada konsep struktur dan fungsi tubuh tumbuhan?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan Contextual Teaching Learning terhadap hasil belajar biologi pada konsep
struktur dan fungsi tubuh tumbuhan.
7
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1.
Peneliti: Memberikan informasi tentang penerapan pembelajaran pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajar biologi pada konsep
struktur dan fungsi tubuh tumbuhan 2.
Dunia pendidikan: Membantu guru dalam melakukan perbaikan- perbaikan metode belajar guna meningkatkan mutu pengajaran, karena
keberhasilan proses belajar mengajar tidak terlepas dari peran guru.
8
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Hakikat Pendekatan Contextual Teaching and Learning
Strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL berkembang dari paham kontruktivisme. Ide utamanya adalah mengaitkan
kegiatan dan persoalan pembelajaran dengan konteks keseharian anak. Anak belajar dari dunia nyata dimana ilmu pengetahuan yang dipelajari
bakal digunakan. John Dewey dalam Subarti dalam Diah Mulhayati menyatakan bahwa pendidikan bukan mempersiapkan anak untuk masa
depan, tetapi pendidikan adalah kehidupan itu sendiri. Ide-ide tersebut dipakai dalam Contextual Learning, dimana siswa diajak belajar dari
persoalan yang nyata dalam konteks kehidupan sehari-hari.
1
Teori Piaget menurut Aiken, dalam Mundilarto menyatakan bahwa seorang anak dapat menjadi tahu dan memahami lingkungannya melalui
jalan berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Lebih lanjut dikatakan bahwa pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa melalui proses
asimilasi dan proses akomodasi. Melalui proses asimilasi, siswa mencoba untuk memahami lingkungannya dengan menggunakan struktur kognitif
atau pengetahuan yang sudah ada tanpa mengadakan perubahan- perubahan. Melalui proses akomodasi, siswa mencoba untuk memahami
lingkunganmya dengan terlebih dahulu memodifikasi struktur kognitif yang sudah ada untuk membentuk struktur kognitif baru berdasarkan
ransangan yang diterimanya.
2
1
Diah Mulhayatiah, Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Pokok Bahasan Gelombang dan Optik untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Kelas 1 SMA, dalam Jurnal
Edusains, Vol.1, No.1, Juni 2008, h. 50
2
Mundilarto, Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Sains, dalam Cakrawala pendidikan, Jurnal Ilmiah Pendidikan, No.1, Th, XXIII, 2004, h.67
9
Sanjaya dalam Udin Saefudin menyatakan bahwa Pembelajaran kontekstual Contextual Teaching and Learning adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh
untuk dapat
menemukan materi
yang diajari
dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong
siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
3
Melalui pembelajaran
kontekstual siswa
dapat berlatih
menekankan keterampilan berfikir tingkat tinggi, transfer pengetahuan lintas akademik dan berlatih mengumpulkan, menganalisis, mensintesis
informasi dan data dari berbagai sumber dan berbagai sudut pandang. According to United Stated Department of education Office of
Vocation and Adult Education, 2001 in Ifraj Shamsid-Deen and Bettye P.Smith, Contextual Teaching and Learning is definite as a conception of
teaching and learning that help teacher relate subject matter content to real world situations.
4
According to Johnson CTL is “an education process that aim to help students see meaning in the academic material they are studying by
connecting academic subject with the context of their daily lives, that is, with the context of their personal, social and cultural circumstances.
5
Pengertian pendekatan kontekstual dijelaskan di dalam buku yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional dalam Raymond
Burhano, sebagai berikut : Pendekatan kontekstual Contextual Teaching and LearningCLT adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni
konstruktivisme Construktivism, bertanya Questioning, menemukan Inquiry, masyarakat belajar Learning Community, pemodelan
3
Udin Saefudin, Inovasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, Nov 2008, Cet. 1, h. 162
4
Ifraj Shamsid-Deen, Contextual Teaching and Learning Practices in Family and Consumer Sciences Curriculum, dalam Journal of Family and Consumer Sciences Education,
Vol.24, No.1, 2006, h.14
5
Abdul M uth’im, Contextual Teaching and Learning as a Concept in Education, dalam
Vidya Karya, No. 2, Th XXI, 2003, h.111-112