Hasil Penelitian Relevan DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN PENGAJUAN
30
yang diharapkan, dimana semuanya sangat menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan mencapai tujuan dengan adanya perubahan tingkah
laku sebagai hasil belajar. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar salah satunya
ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu pendekatan, metode, serta model pembelajaran yang dipilih dan diterapkan oleh guru. Pendekatan, metode,
serta model tersebut dapat membantu guru mengoptimalkan proses pembelajaran sehingga kompetensi yang direncanakan dapat tercapai
dengan maksimal. Oleh karena itu, guru hendaknya mampu menerapkan pendekatan dan metode yang sesuai dan tepat sebagai upaya mencapai
keberhasilan pembelajaran. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan
anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran
hendaknya memperhatikan kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain,
mereka memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-
perbedaan inividual anak tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat mengubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang
tidak paham, menjadi paham. Kondisi nyata anak seperti ini, selama ini kurang mendapat perhatian sebagian gurupendidik yang cenderung
memperhatikan kelas secara keseluruhan, tidak perorangan atau kelompok anak, sehingga perbedaan individual kurang mendapatkan perhatian.
Gejala lain yang terlihat pada kenyataan banyak guru yang menggunakan pendekatan dan model pengajaran yang cenderung sama setiap kali
pertemuan di kelas. Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individual
anak dan didasarkan pada keinginan guru, akan sulit dapat mengantarkan anak didik ke arah pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti inilah
yang terjadi pada pendekatan pembelajaraan konvensional. Konsekuensi
31
dari pendekatan pembelajaran ini adalah terjadinya kesenjangan yang nyata antara anak yang cerdas dan anak yang kurang cerdas dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi ini mengakibatkan tidak diperolehnya ketuntasan dalam belajar sehingga sistem belajar tuntas
terabaikan, sehingga hasil belajarnya pun tidak sesuai dengan target yang ingin dicapai.
Selain itu pembentukan konsep yang diinginkan guru juga akan kurang terealisasi. Sehingga akan berimplikasi kepada hasil belajar siswa.
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang konsepnya dapat dipahami, dan dapat dihubungkan dengan kondisi sebenarnya, sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Seiring dengan perubahan kurikulum dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, menyebabkan perubahan pula dalam proses pembelajaran. Dengan kurikulum tersebut
ditekankan pembelajaran lebih mengaktifkan siswa. Maka dari itu, perlu pendekatan contextual teaching and learning diterapkan di sekolah karena
sangat berguna untuk membuat siswa lebih bisa mengaitkan ilmu yang diperoleh di kelas dengan lingkungan sekitar, karena pendekatan
kontesktual memugkinkan siswa terlibat secara langsung dalam memahami konsep-konsep biologi terutama konsep mengenai struktur dan
fungsi tubuh tumbuhan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, dan bisa diterapkan dengan metode praktikum.