26
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan
lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar
akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa
43
Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
1 Kelebihan metode eksperimen : a Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya. b Dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru
dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
c Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
2 Adapun kekurangan metode eksperimen yaitu : a Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi
b Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal
c Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan d Setiap percobaan tidak selalu memperoleh hasil yang diharapkan karena
mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.
44
43
Checep05, pendekatan dan metode pembelajaran, dalam
http:smacepiring.wordpress.co20080219pendekatan-dan-metode-pembelajaran, Tanggal akses 16 Juni 2011
44
Martiningsih. Macam-Macam Metode Pembelajaran, dalam http:martiningsih.blogspot.com200712macam-macam-metode-pembelajaran.html. Tanggal
akses 16 Juni 2011
27
B. Hasil Penelitian Relevan
Ahmad Gojali dalam skripsi nya yang berjudul ”Pendekatan CTL
Contextual Teaching Learning Pada Pembelajaran Konsep Sistem Organ Manusia Berbasis Nilai-Nilai Sains untuk Meningkatkan Penguasaan
Konsep dan Sikap Positif Siswa ” memberikan kesimpulan sebagai berikut:
Pembelajaran dengan pendekatan CTL yang berbasis nilai-nilai sains pada konsep sistem reproduksi manusia dan sistem imunitas manusia dapat
meningkatkan hasil belajar siswa berupa penguasaan konsep. Peningkatan dilihat dengan membandingkan nilai mean siswa sebelum intervensi
tindakan pada siklus I dan siklus II. Mean pretest siklus I sebesar 46,82 meningkat menjadi 70,75 pada postest dengan nilai N-Gain sebesar 0,6189
kategori tinggi. Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal KKM biologi ≥ 60 sebesar 95 dari 40 siswa. Sedangkan mean pretest siklus II sebesar
51,17 meningkat menjadi 77,77 pada postest dengan nilai N-Gain sebesar 0,6242 kategori tinggi. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM biologi
sudah mencapai 100
45
Astri Rama Yulia dalam skripsi nya yang berjudul ”Pengaruh
Pembelajaran Kimia Bernuansa Nilai dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa
” memberikan kesimpulan bahwa pembelajaran kimia bernuansa nilai dengan pendekatan kontekstual
berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa serta didapat respon yang baik dari siswa terhadap pembelajaran kimia bernuansa nilai dengan
pendekatan kontekstual yaitu siswa termotivasi untuk meningkatkan prestasinya, yang dibuktikan dengan hasil análisis data pretest dan posttest.
Diperoleh nilai rata-rata sebelum perlakuan adalah 26,5 dan rata-rata sesudah perlakuan adalah 71,7. Sedangkan rata-rata mean N-Gain untuk
kelompok atas sebesar 0,71 pada kategori tinggi, kelompok tengah dengan 0,62 pada kategori sedang, dan kelompok bawah 0,49 pada kategori sedang.
45
Ahmad Gojali, Pendekatan CTL Contextual Teaching Learning Pada Pembelajaran Konsep Sistem Organ Manusia Berbasis Nilai-Nilai Sains untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep dan Sikap Positif Siswa, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta 2009. h. 101
28
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran kimia bernuansa nilai dengan pendekatan kontekstual terhadap hasil belajar siswa.
Selain itu dari análisis data menggunakan uji „t’ diperoleh nilai t
hitung
= 20,5, sementara pada taraf signifikansi 5 = 0,975 pada derajat kebebasan dk =
60 dan 120, di dapat t
tabel
= 1,98. Karena t
hitung
t
tabel
20,5 1,98 maka Ho ditolak, yang berarti terdapat peningkatan hasil belajar siswa tentang
kesetimbangan kimia melalui pembelajaran kimia bernuansa nilai dengan pendekatan kontekstual.
46
Encih Suwarsih dalam skripsi nya yang berjudul ”Pengaruh Penerapan
Pendekatan Kontekstual dengan bernuansa Nilai Terhadap Hasil Belajar Fisika
” memberikan kesimpulan bahwa berdasarkan perhitungan hipótesis pada data penelitian ini diperoleh bahwa t
hitung
lebih besar dari t
tabel
, maka didapar kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan
pendekatan kontekstual dengan bernuansa nilai terhadap hasil belajar fisika pada siswa kelas VIII A di sekolah SMP Islam Almukhlisin, parung. Dan
respon siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada materi pokok energi benuansa nilai religius, yang menjawa baik ada
40, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan respon yang baikpositif terhadap penerapan pendekatan kontekstual pada materi
pokok energi dengan bernuansa nilai religius.
47
Ria Irmawati, dalam skripsi nya yang berjudul ”Pengaruh
pembelajaran Kimia Terintegrasi Nilai Melalui Pendekatan CTL Terhadap Hasil Belajar Siswa
” memberikan kesimpulan bahwa berdasarkan hasil pengujian hipótesis menggunakan uji-t yang didapat pada postest yaitu
t
hitung
t
tabel
2,0588 2,000, artinya terdapat pengaruh pembelajaran
46
Astri Rama Yulia , Pengaruh Pembelajaran Kimia Bernuansa Nilai dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah :
Jakarta 2009, h. 84
47
Encih Suwarsih, Pengaruh Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan bernuansa Nilai Terhadap Hasil Belajar Fisika, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta 2009, h. 69